Rasa

92 17 4
                                    

Aku bagai buih yang hilang tersapu ombak.
Dilenyapkan tanpa bekas dan sisa.
Diabaikan bagai udara yang berguna tanpa di rasa.

Aku melaksa kaca yang terbelah. Dihancurkan tanpa adanya celah. dibuang atau dibiarkan berserakan tanpa di benah.

Aku berlari menuju arus yang tak bertuah.
Mencoba menyelamatkan secerca harapan.
Menemun mimpi yang seolah di hapuskan.
Menautkan jaring yang sudah dihamburkan.

Pernahkah kau bertanya? Apa yang sudah aku rasa?
Pernahkah kamu sekedar memeriksa? Sudah hancurkah atau utuhkah segala rasa?

Atau paling tidak,Pernahkah kau sekedar berpikir,apakah aku bisa berjalan di atas kerikil?

Lukaku seperti lelucon bagi mu.Goresan di kulitku bagai dandan badut yang tengah melucu.darah yang ku keluarkan,kau anggap derai tawa yang kau pancingkan supaya aku tertawa.

Taukah engkau rasa ku? Rasa yang bersemayam dalam sanubariku.   Rasa yang mengendap dan membeku di dalam hatiku.

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang