Tiga

9 1 0
                                    

~Reihan~
Aku bingung, kenapa Najwa tadi marah ketika aku menyentuhnya. Apakah aku tadi salah? Bukankah wanita di sekolah ini kelepek- kelepek denganku.. Apalagi kalau sampai aku sentuh tangannya

Sedangkan Najwa, ia sangat berbeda dari wanita lain.. Dia berkata aku tidak mahrom dengan dia. Apa itu mahrom? Ucapku dalam hati. Aku pun langsung mengambil ponselku yang terletak di almameter osisku. Aku langsung menserching kata "mahrom" di ponselku. Tidak sampai 2 detik aku langsung menemukan arti kata tersebut. Ternyata mahrom adalah hubungan lawan jenis yang boleh dinikahi, boleh bersentuhan. Muslim Asia Tenggara sering menyebutnya dengan sebutan muhrim. Padahal bahasa arab sebenarnya yaitu " mahrom". "Ouwh.. Muhrim maksudnya kalo muhrim mah aku tau.." jawabnya simple.
"Eh bentar, apa tadi pengetiannya?, hubungan lawan jenis yang boleh dinikahi? berarti aku boleh dong nikah sama dia.. Uyeee..."
seketika itu aku langsung membisu dan menyadari jika apa yang aku lakukan tadi salah besar. Aku akan meminta maaf kepada Najwa, aku tidak mau karena kejadian tadi Najwa membenciku sehingga menjadi penghalang untuk aku bisa dekat dengan dia lagi.

"Heyy.. Melamun aja, ada apa sih? Mikirin siapa hayooo??" ucap Farel mengagetkanku dari belakang..
"Huuhh.. Sialan, hampir saja jantungku copot." ucapku kesal.
Yaaa.. Perkenalkan ini sahabatku yang sangat resek tapi di balik itu semua dia adalah sahabatku yang paling peduli padaku, namanya "Farel Agnia" dia yang selalu menasihatiku dimana pun dan kapan pun ketika aku salah. Di sekolah ini dia mendapat julukan hampir sama dengan Najwa, kalau Najwa ustazah cntk tapi kalau dia ustad tampan. Mereka sangat Alim. Mereka berdua suka tausiyah di masjid- masjid. Dan sering memenangkan lomba- lomba tausiyah. Rumah mereka juga bersebelahan ya gak heran kalau mereka sangat akrab sekali seperti kakak adik. Banyak wanita yang menyukai Farel karena ia adalah laki- laki tertampan nomor 2 di sekolah ini yaa tentunya setelahku. Dari tahun kemarin sampai tahun ini mungkin belum ada yang bisa mengalahkan kami.. Ya..Tapi belum tau kalo tahun ini, firasat burukku mengatakan akan ada orang yang merebut posisi terhormatku ini. Ya tapi gak papalah, sekali-kali ngalah. Lagian aku juga udah capek kayak gula yang dikerumuni oleh para semut wkwk..
" Hhaaaa.. Kamu sih, tumben- tumbenan melamun, mikirin siapa sih? Cewek yaa?? Curhat dong..!! " ucapnya mengejekku.
" Hmm.. Gak kok, gak lagi mikirin siapa- siapa.. Cuma lagi merasa bersalah doang" ucapku sembari memberi kisi-kisi kepadanya.
"Merasa bersalah dengan siapa? Cewe? Ucapnya kepo.
"Hmmm..?? Iyaa.." jawabku ragu- ragu.
"Siapa? Seangkatan? Apa adik kelas?" tanyanya heran.
"Adik kelas Rel, Najwa.." Jawabku spontan.
"Subhanallah.. Masalah apa?" kagetnya.
"Hmmm.. Tadi aku menahan tangan dia agar dia tidak meninggalkanku sendiri" jawabku sambil mengingat kejadian tadi.
"Astagfirullah.. Rey.. Kamu melakukan itu padanya?? Makanya jangan kebiasaan dong ngelakuin itu dengan para cewe. Dosa tauk!! Kamu kayak gak tau Najwa saja. Dia itu cewe yang paling aku kenal, dia itu bukan kayak cewe lain yang boleh seenaknya di sentuh cowo, karena itulah aku menyuuk__" ucap Farel dengan nada tinggi dan tiba- tiba ngerem mendadak..
"menyuuk__?? Menyukai? Apa maksudmu?" tanyaku kepo.
"duuh.. E..e.. gaklah, dia itu udah kaya adik kandungku sendiri, masa iya aku suka sama dia.." jawabnya terbata-bata. Tetapi aku gak percaya dengan kata ia yang satu ini. Aku merasa ia benar- benar menyukai Najwa.

Tetapi ada benarnya juga Reihan tadi kalau Najwa itu udah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca yaa:)

BECAUSE YOU!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang