CHAPTER 4 (revisi)✔

9.6K 760 117
                                    

Ancaman

By Zhie

Rupanya sang Hokage belum bisa menepati janjinya mengenai pengobatan Sasuke.

Tentu saja hal ini membuat gerah Hiashi selaku ayahnya Hinata.

Akhirnya Hiashi mendatangi kantor Hokage untuk mendesak Tsunade supaya segera mengambil tindakan agar Hinata terlepas dari misinya.

Bahkan dengan ancaman.

"Hokage-Sama, sampai kapan putriku harus menjalankan misi sebagai ibunya si Uchiha?" tanya Hiashi sambil bersendekap.

"Mohon bersabar Tuan Hiashi, kami sedang berusaha mengumpulkan segala info bahkan rencananya akan mengundang para Kage untuk membicarakan hal ini," jawab Tsunade dengan santai.

"Sabar? Ini sudah hampir dua bulan dan kalian tidak melakukan apa pun?" Hiashi sangat geram dan memajukan kepala mendekat ke Hokage.

"Saya dengar Hinata menikmati perannya sebagai ibu, jadi kurasa tidak ada masalah." Penjelasan Kakashi yang juga sedang berada di ruang Hokage, dia ini kan lagi magang, dan segera mendapat tatapan maut dari Hiashi.

"Eh ... ano ... maksud saya Hinata baik-baik saja dan tidak ada masalah," ralat Kakashi yang pada kenyataannya tidak mengubah arti perkataan sebelumnya, ya.

"Aku mengancam!" teriak Hiashi.

Tsunade, Kakashi juga Shizune terkejut!

Ngancam kok bilang-bilang.

"Mmm ... apa ancamannya, Tuan Hiashi?" tanya Kakashi penasaran karena Hiashi tidak segera mengeluarkan kata ancamannya.

Hiashi sepertinya sedang berpikir keras memikirkan ancaman apa yang harus dikatakan.

Tsunade, Kakashi dan Shizune menatap tegang Hiashi, menunggu kata-kata ancamannya.

"Heeeeeh ...." Hiashi menarik napas panjang. "Berikan saya waktu untuk memikirkan ancamannya, akan saya rundingkan terlebih dahulu dengan para tetua klan kami, saya mohon diri."

Hiashi pamit membungkukkan badan dan segera memelesat ke mansion-nya.

Tsunade, Kakashi dan Shizune menatap kepergiannya dalam keterbengongan.

Apa kira-kira ancamannya, ya?

----

Di mansion Hyuuga
------------------------------

Hiashi pulang ke mansion dan segera dikumpulkannya semua tetua klan Hyuuga.

Ini demi putriku, pikirnya.

Rapat klan pun dimulai.

"Ehem. Selaku ketua klan, saya ingin meminta pendapat para tetua semua." Hiashi membuka percakapannya.

"Sebagaimana yang kita tahu, putriku sedang menjalankan misi(tidak disebutkan, kan rahasia), dan sepertinya Hokage-Sama tidak ada niatan untuk mengakhiri misi yang diemban putriku, Hinata," penjelasan yang masuk akal sih.

KAASAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang