CHAPTER 7(revisi)✔

8K 683 76
                                    


SASUKE HILANG

By Zhie

Tsunade memasuki ruangan rapat diikuti Hiashi dan para kage, minus Gaara dan Orochimaru.

"Sambil menunggu Orochimaru, kita--"

"Apa? Orochimaru?" Para Kage paduan suara memotong perkataan Tsunade.

"Iya. Karena aku merasa yakin, Orochimaru mempunyai solusinya," jawab Tsunade dengan santainya.

"Hei ... Nenek Muda! Bagaimana kau mempercayai musuh dalam selimutmu, hah?" Seperti biasa Raikage emosi tingkat tinggi, nada suara melengking seperti dengking anjing.

"Aku tidak pernah satu selimut dengan Orochimaru," bantah Tsunade dengan bibir mengerucut.

"Kenapa masih percaya ular itu, sih?" Mei Terumi ganti yang protes.

"Jelaskan, Nenek Muda!" Gantian Tsuchikage Õnoki menuntut Tsunade.

"Dengarkan kalian semua, ya, Sasuke bagi Orochimaru adalah mata anginnya. Saat ini mata angin itu error, jadi gak mungkin Orochimaru membiarkannya, karena itu sama saja artinya dia tidak punya arah, meng-erti?" Tsunade menekankan perkataannya.

Prok! Prok! Prok!

Terdengar tepukan tangan patah-patah dari pintu masuk.

Di sana, ada Orochimaru berduaan dengan Gaara. Eh ... jangan berpikiran jorok, lho, Orochimaru hanya menahan Gaara sebentar untuk dimintain keterangan titik-titik semalam.

***

Bersamaan dengan awal rapat, di mansion Uchiha terjadi kehebohan.

"Kaasan ... pandanya lepaaas, huwaaa ...." Sasuke menangis histeris begitu tidak menjumpai Gaara saat bangun tidur.

"Eeh ... ano, mungkin pandanya sedang jalan-jalan," bujuk Hinata.

"Kenapa kemarin tidak diikat ... ehiks ... ehiks ...." Sasuke menangis menyesal.

"Pandakuuu ... Kaasan ... pandakuu ...." Sasuke menangis menjadi-jadi.

"Sasu-chan, mungkin pandanya sedang olahraga nanti pasti akan balik lagi." Hinata dengan sabar membujuk Sasuke.

"Pandaaaa ... Gaaraaaa ... Gaaraaaa ...." Sasuke berlarian mengelilingi mansion, membuka tiap ruangan, lemari, kardus, dompet, laci, mencari pandanya.

"Pandaaaa ... Gaaraaaa ... Gaaraaaa ...." Sasuke berlari ke belakang, keluar ke halaman belakang terus berlari hingga menuju ke hutan.

Hinata panik dan mengikutinya.

"Sasu-chan, jangan pergi! Sasu-chan ... hiks ... Sasuuuu-chaaaan! Hiks ... hiks ...." Hinata menangis karena panik sebab Sasuke tidak terlihat lagi dari pandangannya. Bahkan, dia lupa akan byakugan ysng dimilikinya.

"Aku harus segera memberitahu Hokage, hiks." Hinata segera memelesat super cepat menuju ruang Hokage.

Kosong.

Hinata semakin panik, beruntung dia bertemu dengan Shizune.

"Bibi Shi, Hokage-sama ke mana?" Hinata bertanya kepada Shizune.

KAASAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang