Part 3

70 10 2
                                    


Kendall's POV

Hari ini adalah hari pertama aku bersekolah di sekolah baruku ini. Untunglah aku masuk tidak terlalu telat dari permulaan semester.

Aku beranjak dari kasurku, menuju kamar mandi untuk bersiap-siap. Aku memilih baju yang tidak terlalu mencolok tetapi cukup modis.

Crop top dan skinny jeans berwarna hitam senada dengan boots hitam menjadi pilihanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crop top dan skinny jeans berwarna hitam senada dengan boots hitam menjadi pilihanku. Tidak lupa aku membawa folder berisi berkas keperluan sekolahku dan sebuah backpack.
Terakhir, aku memoles sedikit bedak dan liptint pada wajahku agar terlihat lebih rapi.

Tepat ketika aku sudah selesai bersiap-siap seseorang mengetuk pintu kamarku.

"Come in", kataku sembari memakai botku. Sir Rudy memasuki kamarku dan tersenyum kepadaku.

"Kendall, Ibumu sudah menunggumu di ruang makan," katanya dengan ramah.

"Baiklah, aku akan kesana." Aku mengambil tas dan folderku lalu beranjak ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, kulihat Ibu dan Ayah sudah duduk di tempat mereka masing-masing, disusul dengan aku yang duduk ditempatku. Seorang pelayan meletakkan sebuah piring yang berisi waffle dan stroberi. Aku memakannya dengan lahap dan demi apapun, waffle ini sangat enak.

"Apakah kamu sudah tau apa saja data-data yang harus kau kasih ke pihak sekolah?" kata Ayahku disela-sela makan kami. Aku menganggukkan kepalaku.

"Aku ada mengenal seorang teman disana. Namanya Gigi hadid. Kami bertemu melalui Cara. Dia adalah sepupu Cara, aku sering jalan-jalan dengannya saat dia datang ke Pittsburgh," kataku sambil memasukkan strawberry ke mulutku.
"Itu bagus, berarti kau tidak sendiri nanti," Ayahku berkata sembari tersenyum.
"Bergegas, Ken, jangan sampai kau terlambat di hari pertamamu," Ibuku berkata lembut.

Aku menghabiskan makananku dan berpamitan kepada orangtuaku.

"Semoga beruntung, Ken!" kata Ayah.

"Baik, Yah! Sampai jumpa," seruku sambil setengah berlari menuju mobil yang sudah menungguku di depan rumah.

—————

Stuyvesant High School

Mobilku sampai di depan gedung sekolahku. Tidak tau mengapa, tetapi aku menjadi sangat gugup sekarang.

Bagaimana jika hal buruk terjadi disini, bagaimana jika tidak ada yang ingin berteman denganku, akupun langsung mengenyahkan pikiranku dan berusaha untuk berpikir optimis.

"Nona, kita sudah sampai," kata sang Supir kepadaku. Aku tersentak dari lamunanku dan beranjak dari mobil setelah mengucapkan terima kasih.

Tepat di saat aku turun dari mobil, ponselku berdering menunjukkan nama Gigi di layarnya.

Long Lost Love // Hendall Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang