Athena's Son

1.7K 238 53
                                    

Namjoon x Seokjin
Demigod AU
(Reference idea from Percy Jackson but not the whole story same with that)
BxB
DLDR

Sepertinya, tradisi yang mengatakan bahwa anak kecil yang bisa menjilat sikunya akan menjadi seorang yang pandai itu salah. Salah besar.

Kau lihat bocah yang duduk sendirian di bawah perosotan itu?  Ya ampun...  Dia benar-benar kaku seperti kayu. Jari-jari tangannya saja tidak bisa menyentuh jari kaki nya sebagai pemanasan awal sebelum bermain sepak bola sewaktu pelajaran olahraga.

Ia bersandar pada besi perosotan dan membenarkan letak kacamata minus yang ketebalannya nyaris sama dengan milik orang dewasa. Maaf, hanya saja ia benar-benar tidak bisa terpisah dari buku-bukunya. Minusnya memang parah, tapi tidak separah otaknya. IQ nya 148, sungguh biasa untuk anak kecil berumur 11 tahun bukan?

Ah maaf, bisa kau ulangi lagi? Tidak biasa? Very gifted? Oh baiklah. Selanjutnya akan kusebut.. Agak Pintar.

Dia menyendiri, menjauh dari teman-teman nya karena bukunya disembunyikan, entah dimana. Dia marah tentu saja. Wajahnya memerah, begitu pula dengan matanya. Tidak seperti sedang sakit. Namun cukup membuatmu silau dan tak bisa melihat dalam beberapa waktu. Dan Jacob si anak nakal itu telah menatapnya, tepat di mata.

Namjoon kecil tak tau apa-apa selain emosinya saat itu. Ia terlalu bingung mencari penyebab sakit yang diterima temannya. Ia menatap matanya sendiri di potongan kaca pecah yang ia temukan di dekat sampah,  namun tak terjadi apapun sebagaimana Jacob. Ada apa dengannya?

Di tengah persembunyiannya kala itu, seorang anak laki-laki memanjat perosotan dan mengeluarkan harmonika dari sakunya. Alunan nadanya serasa angin sepoi, menenangkan dan... membuatnya mengantuk. Diantara kedipan matanya yang semakin berat, ia memutuskan untuk keluar dan melihat siapa yang memainkan harmonika seindah itu. Netra nya menangkap sesosok pucat, dengan rambut putih yang berkilau Indah. Maaf saja tapi itu tentu saja bukan uban. Sepertinya anak laki-laki itu seumuran dengan Namjoon, dengan perawakan yang lebih kecil dan warna mata hazel sepertinya. Setelah lagu itu selesai, anak pucat itu menunduk dan menatap Namjoon dengan pandangan malas.

"Aku tak menyangka bisa menemukan spesies sejenisku disini... Hah... Merepotkan." Anak itu duduk diujung perosotan dan merosot turun. Menepuk-nepuk pantatnya untuk menghilangkan debu dan berbalik menatap Namjoon dengan malas.

"Spesies? Kau kira aku kingdom animalia?"

"Ah ternyata Demigod ini masih bodoh. Wajar sih, berapa usiamu?"

"Itu salah satu hal pribadi. Tidak boleh menjelaskan hal pribadi dengan sembarang orang." Namjoon yang lebih tinggi itu sedikit membusungkan dadanya, mencoba menyebarkan aura dominasi yang nyatanya gagal dan tidak berpengaruh sama sekali.

"Aku Min Yoongi, 13 tahun. Tahun pertama di East High, baru pindah dari Korea 3 bulan lalu. Belum lancar berbahasa inggris dan tidak punya teman."

"Kau benar-benar aneh." Tatapan Namjoon dingin, ia tak ingin mencari masalah. Masalahnya sudah terlalu banyak, ia muak.

"Aku hanya bertanya usiamu, kenapa susah sekali sih?" Ia mengusak rambut putihnya, mata hazelnya berkilat.

Namjoon mendengus, lalu menuliskan angka 11 di udara.

"Jika kau seperti ini, berapa lama pun kau tinggal di Amerika, kau tetap tidak akan mendapat teman. Jika yang kau permasalahkan adalah bagaimana mereka memperlakukanmu layaknya sampah, maka jalan keluarnya hanya satu. Buktikan jika kau bukan sampah. Sesimpel itu." Yoongi kembali memanjat tangga perosotan dan duduk di puncaknya. Harmonika yang sejak tadi ia genggam diposisikan didepan bibir tipisnya.

Find Your Crown ● Namjin FFWhere stories live. Discover now