Chapter 5. My Lady

12 2 1
                                    

Dengan langkah lunglai Jongdae kembali ke kamar Tana. "apa yang harus kulakukan sekarang ? apa yang akan kulakukan padanya?" benaknya terus mengulang pertanyaan yang sama hingga langkahnya berhenti di depan pintu. Dia menatap Tana dari kaca pintu kamar, wanita itu sedang menonton TV dengan wajah yang bingung, "tapi, aku bersyukur, dia bangun dari koma saat dokter ingin menyerah seperti sebuah keajaiban. Apapun yang terjadi, aku akan melakukan yang terbaik untuknya." batin Jongdae, ia tersenyum dan membuka pintu kamar Tana.

"hari ini, EXO Suho telah menyelesaikan perawatannya pasca kecelakaan setahun yang lalu...."

Tana menatap linglung layar televisi, sejak tadi ia tidak menemukan satu orang pun yang ada di ingatannya. Semuanya terasa asing dan baru, "benar, jangankan orang lain, aku bahkan tidak bisa mengingat diriku sendiri." keluhnya lirih. Jongdae hanya memperhatikannya, masih jelas dalam ingatan Jongdae hari itu Tana yang tersenyum saat menyebut nama Suho, "Tana-ya... Bahkan kau tidak mengingat orang yang membuatmu datang ke negara ini." batinnya menatap sedih wanita yang sedang bingung itu. Ia tersenyum saat Tana menyadari kedatangannya.

"Apa kau mengenal lelaki itu?" tanya Jongdae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau mengenal lelaki itu?" tanya Jongdae

"entahlah, tidak ada satupun yang bisa kukenali." jawabnya frustrasi. "apa aku pernah bertemu dengan lelaki itu?"

"Belum, kau belum pernah bertemu dengannya." jawab Jongdae jujur. "Tapi kau mengenalnya, dan ia memiliki arti dalam hidupmu" lanjutnya dalam hati.

Tana mangut-mangut, "oh ya, kamu belum sempat menjawab pertanyaan ku tadi..."

"apa?"

"kamu siapa?"

"Namaku Jongdae." Ia menatap Tana, mencoba membaca pikiran wanitanya.

Garis halus kembali terbentuk diantara kedua alis Tana, "lalu kenapa perawat tadi mengatakan kau adalah wali-ku?"

Jongdae terdiam untuk sesaat, matanya tertuju pada cincin yang melingkar di jari manis tangan Tana, "Kau tunanganku Tana-ya, lihatlah jari manis di tangan kananmu, ada cincin yang sama" jongdae mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkan jari manisnya yang menggunakan cincin serupa.

Tana tertegun, ia beberapa kali melihat cincin di tangan Jongdae dan tangannya. Cincin dengan bentaian benang merah di setengah lingkarannya. "maaf aku tidak mengenalimu." ada rasa bersalah dalam suaranya.

"Tidak apa Tana-ya, aku sudah sangat bersyukur kau bisa bangun dari koma setelah setahun lamanya, perlahan aku yakin ingatanmu akan kembali."

Tana menunduk, air matanya berlinang mendesak ingin jatuh ke pipi mulusnya. Ia ingin menyekanya sebelum Jongdae melihatnya, namun terlambat, Jongdae sadar Tana sedang menangis. Perlahan Jongdae mendekap Tana dalam pelukannya. "semuanya asing bagimu, bahkan aku. Akan lebih baik jika kau mengingat semuanya, namun jangan lupakan kau masih memiliki waktu untuk mengenal semuanya dari awal, baik itu aku ataupun orang lain. Meski nanti terasa sulit, aku selalu disisimu. Kamu akan melaluinya, dan kamu tidak sendiri, Tana-ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She's DreamingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang