(12)

8.8K 1K 39
                                    

Siapa yang kemarin minta tambah? Haha. Update kurang dari 24 jam.


Jadi terus dukung cerita ini dengan memberi vote dan komentar, ya :)

Enjoy :D

Setelah menjadi tahanan Vivian selama berjam-jam, Cara akhirnya dibebaskan setelah Vivian menyanggul rambutnya secara sederhana dan merias wajahnya. Tetapi lipstik merah, itu tidak terelakkan.

Ketika Cara keluar dan siap dengan tas tangannya, Jesse sedang sibuk di depan laptop di sofa ruang tengah. Ia ternganga melihat Cara. "Oh, wow. Hanya perasaanku saja atau kau memang kelihatan bercahaya?"

"Diam sajalah." Cara merengut. Sebenarnya masih agak sebal karena Jesse menyembunyikan soal Davis. Meski, ya, Vivian benar, Cara adik Max. Tapi tetap saja, mereka bersahabat.

"C, kau pantas melanjutkan hidup." Jesse tersenyum. "Sebagai sahabatmu, aku tidak mau kau terus meratapi Rick."

Dan hati Cara tersentuh begitu saja. melihat perhatian sahabatnya. Mungkin Jesse bukannya jahat, tapi memang ia punya rencana sebelum memberi tahu Cara soal Davis.

"Tapi bagaimanapun, Rick Storm tetap akan jadi pria paling manis sepanjang sejarah. Aku tidak bisa bohong." Lalu Jesse menunjuk bungkusan yang ada di meja. "Tapi ada paket untukmu. Lagi. Dari... kau tahu siapa."

Vivian baru saja keluar saat Cara menyambar paket itu dan membukanya dengan cepat. "Apa lagi itu? Cara, jangan biarkan paket itu mengubah keputusanmu."

"Tidak." Cara mulai marah pada Rick karena setiap hari mengiriminya paket. Kadang-kadang cokelat, lebih sering bunga, pernah suatu hari ia mengirim Skittles. Rick tidak bisa melakukan ini padanya setelah meninggalkannya empat tahun lalu.

Isinya sebuah figura yang membingkai tulisan tangan jelek Rick pada sebuah kertas. Ada banyak coretan di kertas itu. Setelah Cara sadari, itu adalah lirik lagu yang Rick buat untuk film Cara.

"Cara, kita harus berangkat." Vivian mengingatkan.

Ada tulisan tangan Patrick Storm yang jelek di kartu ucapannya. Kartu yang ditanda-tangani.

Cara, kau bisa menganggapnya sampah. Tapi bagiku ini sejarah. Bagiku ini kisah kita. Aku masih ingin membuat sejarah lainnya bersamamu.

Milikmu, PS. x

"Sial, dia manis," desah Jesse.

"Cara, ayo pergi." Vivian mulai mendesak. Untungnya Vivian dengan sukarela akan membuntuti kencan pertama Cara. Memastikan Cara tiba di tujuan dan tidak berubah pikiran soal ide ini.

Cara bangkit dan meletakkan bingkai itu di meja. Ketika Vivian membuka pintu depan, taksi sudah menunggu mereka di luar. Mendadak kegelisahan Cara menjadi dua kali lipat. "Bagaimana jika aku mengacau, V?"

"Maka semuanya akan kacau."

Oh, astaga. "Ini gila."

"C, pakai kacamatamu."

"Kenapa aku harus pakai kacamata? Aku baik-baik saja tanpa kacamata." Lagipula, itu mengurangi daya tariknya, kan?

"Ya Ampun, lakukan saja."

Cara menuruti Vivian dan mengambil kacamata di tasnya. "Harus kuakui sekarang. Sebenarnya aku tidak pernah kencan."

"Sudah kuduga. Kata Jesse dulu kau populer. Tapi menurutku, tingkat kepopuleranmu menurun seiring hubunganmu dengan Rick."

REBIND USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang