Pertama

248 36 11
                                    

Gila! Kata itulah yang saat ini muncul di kepalaku. Bagaimana tidak terpikir seperti itu, kalau baru saja aku terjatuh dari tebing tinggi itu dan selamat. Roler Coaster yang terakhir kali ku naiki rasanya lewat. Ini bahkan lebih menyeramkan dari pengalamanku yang hampir tenggelam sepuluh tahun lalu. Aku mencoba menormalkan nafasku yang ngos-ngosan. Namun semakin aku mencoba menormalkannya, rasanya semakin sesak.

"Ma..ma.. Pa..Pa.. maafin Suzy" isakku sambil memukul-mukul dadaku pelan.

"Bri.. Hei Bri.." suara disertai dengan tepukan pelan mendarat dipipiku. Ah, terimakasih setidaknya aku tidak jadi tertidur meskipun merasa sangat lelah dan mengantuk.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya suara itu kembali. Aku membuka mataku yang terasa basah. Sepertinya aku menangis. Ah tidak salah lagi, aku benar-benar menangis.

"Hei.." tegurnya lagi. Aku mengangguk, kemudian menggeleng. Bisa ku lihat dia mengernyitkan dahi.

"A..ku.. takut a..ir" ucapku disertai dengan isakan. Ku rasakan dia menepuk pelan belakangku, dan hal itu sukses membuat tangisku semakin kencang.

"Kamu benar-benar perempuan terbodoh yang pernah saya temui"

Apa maksudnya coba? Ah bodo! Mending ku nikmati saja menangis di dadanya.

"Kalau takut air kenapa harus melompat ke laut"

Ok, fix. Sepertinya aku harus mengakhiri tangisan dan pelukan ini. Aku mendengus, asal tahu aja ya aku bukan melompat, tapi terjatuh. Mohon bedakan mata melompat dan terjatuh. Ah sudahlah. Hilang sudah kesan cowok tampan yang meanugrahi dirinya. Tampan tapi tak punya perasaan? Nehi!

"Ma..af" dan bodohnya kenapa hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutku.

"Dengarkan ini baik-baik. Kamu harus bertanggung jawab atas jantung saya" ucapnya sambil meletakkan sebelah tanganku di dada kirinya. "Selama duapuluh sembilan tahun saya hidup, saya tidak pernah merasakan hal seperti ini". Lanjutnya, tapi tanganku yang semula berada di dada kirinya berpindah ke rahangnya. Ia menggenggam lembut tanganku.

"Ayo hidup bersama" ucapnya dengan pandangan yang kuyakini bisa membuatku mati berdiri. Untung sekarang posisiku sedang duduk, coba kalau berdiri bisa-bisa aku sudah terjatuh untuk yg kedua kali.

Ini bukan mimpikan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lie to You (Sehun×Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang