kalo iya emang kenapa?

29 1 0
                                    




Hari minggu adalah hari yang sangat indah bagi Mia, karena dihari itu Mia bisa tidur sampai siang dan tidak akan ada yang mengganggunya.
Sinar matahari mulai memaksa masuk melalui celah-celah korden lusuh yang masih tertutup karena sang penghuni masih terlelap.

Drrrttttt. Drrrtttt. Drrrrrttt
"Adoooh, hp siapa sih itu yang bunyi, ganggu banget" keluh Mia yang mulai terganggu dengan suara nada dering.

Tangannya mulai meraba-raba didaerah sumber suara "hmmm. Mana sih" gumam Mia malas.
Matanya masih terpejam tapi tangannya terus meraba dan akhirnya ketemu, dan langsung menekan tombol hijau.

"Hmmm, haloo ini siapa?" tanya Mia, matanya masih tertutup.

"Ran? Kamu dimana?"  tanya suara di seberang telepon.
Mia mengernyit, Ran? Mia membuka mata dan melihat kelayar hp 'Papah'  rupanya yang berdering bukan hpnya melainkan hp Rani.

"Ran, papah kamu nelfon" kata Mia sambil menaruh hp Rani di jidat Rani, lalu lanjut tidur lagi.

"Hnnn, apa pah?" tanya rani dengan mata masih tertutup
"Dirumah Mia"
"Iya"
"Iya"
"Iya"
Rani bangun dengan berat hati, matanya melihat jam dinding, 'jam 8' gumamnya lalu beranjak menuju kamar mandi.
Rani kini sudah mandi dengan sigap dia mengenakan kembali pakaiannya.
"Mi, aq pulang dulu ya"

"Mm? Kok cepat, tumben"

"Disuruh papah pulang, ada urusan"

"Ya, hati-hati"

"Minggu depan aku nginap lagi"

"Tiap haripun tak apa" jawab Mia masih terpejam

Rani membuka pintu dan saat dia membuka pintu matanya  terbelalak dan melongo,
Tepat dihadapannya berdiri seorang pria tampan yang sedang menatapnya, matanya begitu indah, bibir tipis dan rambut sedikit acak-acakan.

"Hey, hello" sapa pria itu sambil melambaikan tangannya didepan wajah Rani yang sedang melongo.

"Eh eh iya"  Rani tersenyum kikuk

"Mia nya ada?"

"Mia?"

"Iya"

"Eumm, ada perlu apa? Dan kamu siapa?"

"Oh iya, aku Jian" kata Jian sambil mengulurkan tangan

"Rani" ucap Rani ikut mengulurkan tangan sambil tersenyum manis

"Mia nya ada?" tanya Jian

Rani masih senyum-senyum. Jian yang bingung dengan cewek didepannya ini pun melewatinya dan masuk kekosan Mia, Rani yang kembali kesadarannya pun memutar badan dan masuk kembali ke kosan Mia,

"Eh, mau apa kamu nyelonong masuk?" kini Rani sudah berdiri tegak di hadapan Jian sambil merentangkan kedua tangannya.
Jian mengerutkan kening melihat tingkah cewek didepannya itu, kemudian melengos tanpa memperdulikannya.
"Heeeeeehhh mau ngapain?" Rani masih berusaha menahan Jian.

"Mau tidur, aku ngantuk" jawab Jian enteng tanpa beban

Rani melongo, apa-apaan maksud pria ganteng ini, datang-datang langsung mau tidur, jangan-jangan, Rani menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan bayangan negatif yang ada dikepalanya.
"Nggak boleh, kamu cowok dan kami cewek" larang Rani

Jian acuh dan melewati Rani begitu saja

"Heeeeeehhh" teriak Rani 'aduh siapa tadi namanya? Nian? Nuni? Nana? Ah sialan aku lupa' batin Rani

Mia keluar ketika mendengar ribut-ribut, dengan rambut panjang yang acak-acakan, baju yang ia kenakan lehernya sampai kepundak, celana pendek selutut, muka berminyak ditambah tangannya yang sedang menggaruk kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and You (MJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang