Kaubilang engkau tak mencintaiku
Kendati bicaraku belepotan gincu rayu
Dikata berkorban, sudah sampai darah penghabisan
Dikata berjuang, sudah sampai patah tulangKita tak bisa satu, katamu
Bibir cantikmu menyembir:
tentang kau yang tak jelita
tentang lautan wanita di dunia
tentang egaliter yang kaudamba
Lalu esoknya,
jiwamu jatuh pada seorang priaYa sudahlah, kataku
Biar kita satu dalam dosakuWalau begitu, kaumasih saja mengalbu
Masih menerima kata ampunku
Masih memberi belas kasih padakuBaik hatinya engkau, Sayangku
Sebagai hadiahnya kuberikan kakao ini padamu
Separuh untukmu, separuh untukku
Dengan sedikit bubuk-bubuk santau
Dengan mulutku yang berceracau:
maafkan aku, AdikkuWalau tetap, sanubari lantang bergemuruh:
habiskan, wahai separuh diri
biar kita mati esok hari//
pernah diikutsertakan dalam lomba menulis puisi tema valentine oleh serentipity group. syukur, saya dapat juara 2, hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Remahan Tangis Dari Si Bocah Melankolis
Поэзия[Kumpulan Puisi] me·lan·ko·lis /mélankolis/ dalam keadaan pembawaan lamban, pendiam, murung, sayu; sedih; muram: raut wajahnya yang -- itu membuat orang iba kepadanya. Kumparan: @Smile25_doll di twitter.