Too Much Information (TMI) : alurnya maju mundur :)
Happy reading <3* * * *
Aku melangkahkan kaki setengah berlari, keluar dari kantin kampus.
Dibelakangku Leond dan Risa mengejarku dengan penuh rasa penasaran, setidaknya aku yakin begitu.
"Fani....." teriak Risa.
"Lo gak cerita, gue gak bakal beliin novel yang lo minta tadi." teriak Leond juga. Ok, ancaman Leond cukup membuatku berhenti melangkahkan kaki.
Teriakan mereka cukup membuat para bule menoleh tidak mengerti pada kita. Untuk sekedar informasi, kita berada dan bersekolah di salah satu universitas ternama di USA.
Aku pun berhenti dan menunggu mereka berhenti tepat didepanku. Sedetik sebelum Risa mengeluarkan kata-katanya, aku berkata "oke. Aku bakal cerita, tapi cari cafe yuk trus salah satu dari kalian traktir aku dan aku bakal cerita semuanya dari awal "
Mereka pun memutar bola mata, pikirku mereka tidak akan menyetujuinya, hanya karena cerita kisah cintaku ini. Tapi ternyata Leond menarikku dan Risa kemobilnya, menaiki mobil itu dan Leond pun segera menjalankannya. Aku kira mereka setuju dengan perkataanku tadi.
Ditengah perjalanan Leond membuka mulutnya "awas ya kalau sebentar kamu gak cerita, atau bohong"
"Tenang ajah, sejak kapan Fani kalian gak nepatin janji. Yang penting ingat ya novelnya" aku pun menjawab.
Selang beberapa menit, mobil Leond berhenti disebuah cafe. Aku dan Risa pun turun dan masuk ke cafe terlebih dahulu, sedangkan Leond masih memarkirkan mobilnya.
* * * *
"Fan!!!! Bangun udah jam 6:30"
"Males mah.. Aku juga gak terlalu akrab sama pemilik pestanya, aku gak pergi deh"
"Tapi ini temen kamu udah ada"
"Suruh masuk kamar aku ajah"
Beberapa detik kemudian pintu kamar terbuka.
"Bangun kebo, gak mau makan gratis apa? Oh iya, temen si Rina juga banyak yang cogan tau, lo kan lagi jones" itulah kalimat pertama yang dikatakan Monik kepadaku.
"Iya gue bangun, untung lo ingetin soal makanan"
Aku pun bangun dari tidur nyenyakku dan bersiap ke acara ulang tahun Rina, tetangga kelasku.
.
.Hai, namaku Fania Putri, tapi lebih suka dipanggil Fani. Yang masuk ke kamarku itu Monik. Dia adalah temanku semenjak masuk SMK dia juga teman kelas dan teman sebangkuku. Aku gak punya sahabat, tapi kalau teman dekat sih banyak.
Sore ini kita akan ke acara ulang tahun Rina, adik dari temanku Risa. Sebagai orang yang menghargai undangan dan juga memiliki perut yang jurang, akhirnya aku putuskan untuk pergi ke acara ulang tahunnya.
*
Setelah tiba di tempat acara ulang tahun Rina berlangsung, kami langsung menyalami pemilik acara dan mengikuti beberapa susunan acaranya.
Dan tibalah kami di susunan acara yang paling aku benci, yaitu games. Setiap ada acara ulang tahun, aku tidak pernah beruntung di bagian ini.
"Okay, sekarang kita akan memainkan satu games. Aturannya gampang, aku akan menyanyikan lagu happy birthday dan pada akhir lagu aku akan menyebutkan nama buah, dan kalian harus menghitung huruf pada kata buah itu, dan mencari teman untuk digandeng sesuai dengan jumlah huruf pada buah tersebut. Dan yang gandengannya tidak sesuai akan mendapat hukuman. Mengerti? " kata pembawa acaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait or Leave
Teen Fiction"Tunggu aku ya" Katanya sambil memegang tanganku sebelum aku pergi. "Hey. Yang bakalan pergikan aku, yang sekarang mau ninggalin kamu itu aku. Aku pergi gak lama kok. Trus kok malah kamu yang nyuruh aku nunggu sih" Dia hanya menampakkan senyum manis...