Aku pun diantar pulang oleh mereka. Mereka juga masih sempat singgah dirumahku dan bersilahturahmi dengan orang tuaku. Mereka sangat akrab dengan orang tuaku karena orang tua kami adalah teman akrab. Setelah kurang lebih sejam di rumahku, mereka pun pamit pulang.
Aku mengantarkan mereka kedepan gerbang.
"Bye adik bungsu kita.""Bye kakak-kakak kampret"
"Ingat ya, jangan pake celana pendek kayak gitu kalo keluar rumah." nasihat mereka lagi. Karena aku sudah berganti pakaian dan menggunakan celana pendek.
Raka pun mulai melajukan mobilnya, meninggalkan rumah kami. Jarak rumah kami dengan rumah mereka sekitar 2 jam perjalanan. Itu yang membuat kita jarang bertemu.
Aku masih sempat melihat senyum indah khas Erik. Tuhan aku pasti merindukan senyum itu, kenapa ada yang berbeda dengan senyumnya? Kenapa senyumnya seperti menarik hatiku, membuatku tidak rela ditinggalkannya.
Ahh, hati tenanglah. Jangan terpancing dengan pesona playboy itu.
Emang susah ya punya kakak yang pesonanya kek gitu*
Kringgg kringgg kringg kringg...
Suara terindah di sekolah pun berbunyi. Ya, bunyi bel pulang sekolah. Saat melihat jam di handphone, ternyata sudah jam 13:00. Keseharian yang membosankan, pergi sekolah jam 06:45 pulang sekolah jam 13:00.
Aku bersekolah disalah satu SMK terbaik dikotaku. Aku mengambil jurusan Pariwisata, dan sekarang aku duduk dikelas XI. Aku bakal PKL 3 bulan diluar kota. Waow moment yg paling aku nantikan. Saat membayangkannya saja membuatku bersemangat.
Saat guru keluar, aku pun menjadi orang pertama yang keluar dari pintu kelas, karena aku sudah membereskan buku-bukuku dari tadi.
Saat di lorong sekolah tiba-tiba sebuah tangan melingkar di kedua pundakku, ternyata itu Monik.
"Kamu main ninggalin aku deh" katanya padaku."Salah sendiri kamu lemot"
"Emangnya kenapa sih kamu suka banget pulang cepat? Gak bosan apa di rumah terus? "
"Bosan sih bosan. Tapi aku kangen kasurku"
"Siklus hidup kamu emang gitu terus ya dari dulu. Bangun pagi, makan, siap ke sekolah, pulang sekolah, makan, tidur, bangun, makan, tidur, bangun pagi, makan. Pantes gemuk, kerjaannya makan tidur makan tidur terus. " Hina Monik padaku.
"Gak gitu amat kali, fitnah itu. Aku masih ada kerjaan ya. Trus aku gak gemuk gemuk amat kok badanku tuh pas-pasan. Gak gemuk gak kurus. Gak sama kayak kamu yang udah gizi buruk hahaha. " balasku padanya. Kita emang udah sering saling hina kok.
"Bodo amat, intinya hidup"
"Yaudah aku juga bodo amat, kamu ajah yang sering ngurusin hidup ku. "
"Kamu pulang sama siapa? " Monik mengalihkan percakapan.
"Tunggu papa jemputlah. Kamu pulang sama siapa? " tanyaku balik.
"Dijemput Farel. " Monik menampakkan wajah berbinarnya, sekaligus wajah mengejek padaku.
Farel adalah pacar Monik, mereka mungkin sudah pacaran setahun kalau tidak putus nyambung. Farel sekolah di kota yang berbeda dengan kota yang kami tempati, namun orang tua Farel pada dasarnya tinggal dikota yang sama dengan kota yang kami tempati, jadi Farel sering pulang balik kota ini. Jadi intinya Farel dan Monik lebih sering LDRan.
"Iya tau deh yang punya pacar. Memangnya dia lagi disini? " tanyaku pada Monik.
"Iya. Gak tau kenapa dia balik. Tapi intinya aku bersyukur deh" kata Monik berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait or Leave
Teen Fiction"Tunggu aku ya" Katanya sambil memegang tanganku sebelum aku pergi. "Hey. Yang bakalan pergikan aku, yang sekarang mau ninggalin kamu itu aku. Aku pergi gak lama kok. Trus kok malah kamu yang nyuruh aku nunggu sih" Dia hanya menampakkan senyum manis...