SAAT KLIMAKS, MENUJU PUNCAK

46 2 1
                                    

Tak terbendung lagi semangat kami, menuju puncak, dengan wajah berkeringat baju basah, sepatu hampir rusak, kawan kawan lainnya melihat punggungan tertinggi kala itu dan berasumsi bahwa itu adalah puncak.

Dengan rasa haru berjalan panjang, kaki terasa berat berbagai linkup yang terlewat, sontak saya mendengar teriakan "Alhamdulillah puncakkk"

Lagi lagi, kami kecewa, patahh, namun masih semangat.

Ternyata itu masih saja puncak bayangan kedua setelah sabana. Raut wajah kawan kawanku mulai mengkerut bahkan terlihat tak bersemangat lagi.

Jauh kaki berjalan, melewati sungai kecil, rumput tinggi, jembatan sungai setapak, dengan energi tersisa akhirnya kami berhasil sampai ke camp pemburu, ya begitu kami menyebutnya.

Saat itu, kami bingung, jalanan bercabang tiga, kali ini adalah kesalahanku, saya mengambil jalur kiri yang ternyata buntu, akhirnya kami putar balik, saya betul betul minta maaf kepada mereka.

Saya melihat rasa kekecewaan, ya kurasa.

Dan kali ini kami mengambil jalan yang benar, terus berjalan sangking bersemangat kebablasan sampai kebawah dan Zul mengalami engkel di kaki nya, saat itu saya dan kawan kawan panik.

Untung saja, tidak terlalu parah. Kala itu jalanan mulai licin, entah karena hujan atau memang hutan hujan.

Kami akhirnya harus berputar arah lagi, kami tersesat selama 20 menit kurang lebih dan akhirnya menemukan jalan menuju puncak.

Dan semangat kembali terbakar, seakan ingin berkoar, dengan sabar kami menaiki puncak dengan kemiringan 70 derajat kurang lebih.

Dengan jalan setapak yang sudah lama tak terjamah, rerumput tinggi yang licin bahkan mengiris jari.

Akhirnya dengan rasa bangga bukan rasa sombong kami sampai kepuncak.
Sontak kami berteriak semua.
Untuk melepaskan tangis namun teredam, semua harap yang terucap telah kembali

Dengan spontan karena saya yang menggapai puncak paling akhir saya semangat mendengar teriakan dari atas, dan sampainya saya merebahkan badan dengan gaya sujud dan menjatuhkan badan kekanan. Dan akhirnya petualangan kami membuahkan hasil.

Terimakasih. Demikian

MENGHILANG UNTUK MENEMUKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang