Gue sama geng terus ningkatin range dan berlatih buat turnamen 2 bulan ke depan tapi salah satu list nama yang udah ditulis nggak ada kabar,bahkan nomer ponsel nya tak lagi digunakan. Gue sempet tanya bang refan tapi jawaban nya aneh.
"Ngapa lo bengong?"
Hans ndorong alfio biar dia kembali ke dunia nyata.
"Gue lagi mikir Rainna sebenernya kenapa? Nggak wajar kan dia izin sampai hampir sebulan"
"Gue juga bingung bahkan guru-guru disini kek nggak mau ngasih tau apa penyebab nya rainna nggak masuk selama ini"
Teman-teman nya benar-benar nggak ada yang tau keberadaan rainna,akun sosial media nya tidak aktif lagi. Rainna hilang tanpa kata.
"Gue sedih sekarang sahabat gue nggak tau ada dimana"
"Dien lo bener-bener nggak bisa dapet kabar?"
"Nggak alfio,gue tanya nyokap bokap nya aja cuma bilang rainna lagi istirahat,nggak wajar lah"
"Gue pernah mimpi in dia lagi sama peralatan rumah sakit yang rumit" -rayn
"What? Kok sama" -dien
"Kalo gue mimpi itu tadi malem" -aldi
"Gue sih mimpi nya dia say bye kek gue, bangun-bangun gue udah nangis" -alfio
"Jangan-jangan" -hans
Semua mata tertuju pada hans, suasa hati mereka menjadi tak enak, apa yang difikiran mereka benar dan mimpi itu adalah pertanda dari rainna?
"Jangan nething deh kan gue jadi takut sendiri" -alfio
Mencoba menyangkal semua tanda-tanda dan berharap itu hanya kebetulan.
"Tapi masa iya sih? Gue percaya Rainna itu kuat " -dien
"Gue khawatir anjir" -rayn
"Kita cari Rainna" -aldi
"Cara nya?"
"Kita ngikutin bang Refan aja gimana?" -aldi
"Terus?" -dien
"Ya siapa tau bisa ketemu sama rainna nya" -aldi
"Bang refan nya dimana?" -alfio
"Aaahh iya yah" -aldi
"Gini aja deh kita ngintipin rumah nya dan siapa pun yang keluar kita langsung ikutin mau kemana" -alfio.
Semua sepakat dengan ide itu dan nanti sepulang sekolah mereka melangsungkan aksinya.
----
Oke sekarang kita lagi mengintai rumah Michael.
"Kita nggak ngelakuin pelanggaran kan?" -dien
"Aahh udah lah tenang aja" -alfio
Udah beberapa jam dan kita belum mencium keberadaan makhluk hidup dirumah rainna.
"Hoi!!"
Semua tersentak, terkejut dan melihat sumber suara itu.
"Ngapain anak sekolah disini?"
Satpam komplek yang lagi muter-muter, iya lah ini kan udah agak malem.
"Eehhh bapak" -aldi
"Ngapain? Mending lu bocah pada balik kerumah dah, buang-buang waktu aja"
"Kita lagi nungguin rainna pak" -dien
"Eh? Non Rainna yang cantik?"
"Iya"
"Dia kan lagi di singapure"
"Hah!"
Semua mebatu saat mengetahui fakta terbaru.
"Ngapain pak?" -dien
"kalo masalah nya bapak kurang tau"
"Yaahhh"
"ya udah kalian pulang sana"
"Iya pak, Makasih info nya" -rayn
Kita memutuskan untuk anter dien terlebih dahulu.setelah itu cowo-cowo.
------
Perasaan ku kini tidak enak, aku berfikir dunia ini cukup telah ku lihat dengan mempunyai banyak mendali,keluarg yang sempurna, teman-teman yang menyayangi ku hingga kekasih impian seorang oppa korea.
"Hai by"
"Hai my worldwide handsome"
Dia selalu mengusap puncak kepala ku dan tersenyum manis pada ku, namun aku tau mata nya memancarkan kesedihan.
"Kau tak perlu bersedih oppa"
"By"
"Aku ingin tidur diatas bunga-bunga yang indah"
Entah lah ucapan itu terlontar begitu saja.
"Kau mengingin kan bunga apa akan aku belikan"
"Bunga lili,baby bearth dan bunga sakura"
"Iya aku akan mengabul kan nya"
Aku tersenyum dan entah apa yang terjadi nafas ku mulai menipis,detak jantung ku mulai melemah, pandangan ku mulai kabur. Aku merasakan tangan jin yang masih memeluk ku dan perkataan yang ku dengar dia berteriak meminta pertolongan.
"My worldwide handsome, Nan neoreul saranghae"
dengan suara lemah aku mengucap kan kata itu, dan kini pandangku dunia ku berubah menjadi gelap.
Rainna lo kenapa? Jangan bikin gue khawatir. -all
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Wibu
Romanceaku bukan lah fans fanatik tapi aku hanya suka, ini lah kisah kusut sang cowo tampan :v [the end]