Air Hujan

134 15 10
                                    


Air Hujan menendahkan suasana yang sangat menyenangkan bagi Ani.

"Ibu,ayah. Ani berangkat kuliah dulu!"

"Iyah, hati-hati di jalan"
seberangkat Ani pergi, ayah dan ibu berangkat kerja secara bersamaan.

Ani berjalan dengan kecepatan motor yang cepat secepat kilat sangking dia tak mau telat dengan satu MK tersebut.

Ani adalah seseorang perempuan yang sangat senang sekali datangnya hujan, sampai seketia hujan itu seakan jadi teman hidupnya sehari-hari, bila dia tidak kena hujan dia terasa hampa.

Setelah Ani menyalip mobil tiba-tiba di depan ternyata ada sang Kakek yang seketika dia mau menyebrang jalan raya.

Ani perlahan-lahan menurunkan gas motor yang di kendarainnya saat itu, seketika perlahan menurunkan gas tersebut Ani pelan-pelan minggir dan menolong sang Kakek.

"Hayu kek aku sebrangin?"
"Iyah nak"
seketika ani perlahan menuntun sang kakek untuk menyebrang.
"Makasih nak"
"Sama-sama kek.

Sesudah menolong sang Kakek Ani melanjutkan perjalanan menuju kampus dan  di perjalanan Ani melihat jam yang ada di tangan kirinya.

Adit. ia adalah pria yang sering kali bercandakan Ani disetiap MK yang selalu berujung dengan membuat Ani kesal dan marah.

Ani sehempas melihat jamnya terasa sangat gelisah waktu yang mepet sekali, menyalip lagi dan lagi sampai-sampai ia menerobos lampu lalulintas sangking tak mau ketinggalan.

Fatir. Salah seseorang yang membuat hati Ani terkejut dan sama akan hobinya.

Sangking tegangnya Ani melewati lampu lalulintas melihat ke kanan dan kiri. Ketika sesudah melewati lampu merah yang menyala teriaki para orang yang mengendara di lampu lalu lintas.

"Goblok!!! Ga liat apa tuh lampu merah?!"

Ani tetap cuek saja walau ditegur para pengendara yang lain. Yang penting ia idak telat. Ucap Ani dihatinya.

Ani masih mengebut dengan kendaraannya lalu dia berkata dalam hati
"semoga saja hujan di sore nanti"

Sambil berbicara dalam hati Ani terus saja menyalip-nyalip kendaraan.
Dan tak lama kemudian, akhirnya ia sampai di kampus yang amat dia gegaskan.
Ani berkata dalam hatinya sambil menstandarkan motornya.
"Ahirnya nyampe juga,mudah-mudahan aja ngga telat"

Ani kemudian lari dan lari supaya tidak telat ..

Ada yang memanggil ani
"An...i...??

Ani tak menghiraukannya bagai tak punya indera dengar.

Ani terus berlari sampai mengucur keringat di badannya.

Huhhahhh....
Perlahan dan sampai lah Ani di kelas.
Ia berhenti sejenak di dekat pintu sambil mengipas-ngipas keringat yang berada di tubuhnya.

Wuuhhfff....wus..
Setelah beberapa menit untuk mengipas Ani langsung memasuki kelas nya yang sangat dia nantikan.

Selang beberapa langkah kaki Ani
tiba-tiba di dorong dari belakang sama adit yang tak mau diam untuk menjaili dirinya.

Dag....sraakkk!....

Ani pun terjatuh

Brugg....
"Woy yang beneer dong kalo jalan"

Adit tersenyum sambil
mentertawakan Ani.

"Haha.."

Seketika jatuh ani merasa kesal dengan Adit yang tak ada sopannya sama seorang perempuan dan Ani wajah murung ,muka cemberut.

Nuansa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang