Soraru mengerjapkan matanya, terasa berat kala memandang langit-langit kamar. Suara kucing mengeong dari luar kamar itu membangunkannya.
Menoleh ke samping kanan, didapatinya wajah damai Mafu yang masih tertidur. Deru napasnya yang teratur, ekspresi yang begitu nyenyak. Helai rambut blonde itu dielusnya perlahan.
Kalau tidur begini, auranya jadi beda sekali dengan saat masih terjaga, pikir Soraru.
"Myaaw! Myaaa~aw "
Iroha nampak melompat-lompat tak sabaran di balik pintu ingin dibiarkan masuk dan bermain dengan majikannya.
Tidak, tidak boleh. Sekarang giliranku yang bersama Mafu. Soraru menyeringai penuh kemenangan.
Semalam, mereka minum-minum hingga keduanya mabuk. Namun Soraru yang memiliki ketahanan alkohol lebih tinggi, sukses memanfaatkan keadaan itu untuk membuat Mafu memakai bando kucing sepanjang malam.
Ia juga berhasil membuat partnernya itu mengucapkan nyaa~ atau menyebutnya master. Sadis, tapi Soraru menikmati pemandangan itu.
"Master~~ aku ngantuk, nyan~" Mafu berujar sambil menyandarkan kepalanya di pangkuan Soraru. Meniru suara kucing mendengkur dengan wajah memerah, Soraru tak akan lupa kejadian malam itu.
Mau tak mau Soraru membantu Mafu berjalan ke kamar, membaringkannya di kasur seraya melepaskan bando kucing manis itu.
"Temani ... —aku...," ujar Mafu lirih sambil menarik ujung lengan sweater biru saat Soraru hendak meninggalkannya.
Yah, karena Mafu yang mengundang, Soraru punya hak untuk menerima, 'kan?
Lagipula sudah cukup ia berbesar hati dan membiarkan Mafu bermain dengan Iroha, sekarang gilirannya untuk bersama Mafu.
Menaikkan selimut hingga dagu Mafu, lalu duduk di kasur—bersebelahan— dengan Mafu yang sudah hampir tertidur.
"Besok aku ada pemotretan. Jadi bersenang-senanglah dengan Amatsuki-kun," tutur Soraru sambil mengelus puncak kepala Mafu.
Mafu tak menyahut, justru merangsek naik ke pangkuan Soraru dan memeluknya.
"Soraru-san ... jangan cemburu lagi, ya ..." Mafu berbisik sambil mmbenamkan wajahnya di ceruk leher Soraru.
Wah, Mafu mengungkit masalah ini lagi.
"Aku tidak akan cemburu lagi. Kan kau sendiri yang bilang, aku yang nomor 1 di hatimu." Soraru mengulas senyum, meski Mafu yang setengah sadar itu tak bisa melihatnya.
"Hngh—" Mafu malah mengendus-endus aroma tubuh Soraru di ceruk lehernya. Oke, tahan nafsumu, Soraru.
"O-oi ..."
"Soraru-san, aku sangat sedih karena kau dan Iroha-chan tidak bisa ikut ke Hawaii."
Eh? Kenapa mendadak membahas tentang ini lagi? Soraru sudah cukup frustasi karena jadwal padatnya sehingga tidak bisa menemani Mafu pergi kesana.
"Jadi ... jangan marah atau cemburu, ya, Soraru-san."
Oh, ini berbahaya. Mafu bicara begitu sambil memiringkan kepalanya dan menatap sayu Soraru dengan wajah memerah. Karena efek sake atau Mafu sengaja ingin menggodanya?
"Iroha-chan sedang tidak di sini. Malam ini juga lumayan dingin, jadi bagaimana kalau kita melakukan sebuah permainan?" tawar Mafu sambil menjilat bibirnya sebelum menyeringai tipis.
Baiklah, dinding pertahanan dirinya runtuh seketika. Mafu yang memulai ini, dan jarang mereka melakukan permainan sensual yang berawal dari kecemburuan Soraru.
Mendorong pelan sang partner kembali menyentuh kasur, tersenyum polos sebelum berucap, "jadi, sebaiknya kucingku yang nakal ini harus kuhukum dengan cara apa, ya?"
.
.
.
.
."Ittai! Aargh, pinggangku sakit sekali!" Mafu mendesis, menyadarkan Soraru yang baru saja mengingat-ingat kembali permainan panas mereka semalam.
"O-oh, kau sudah bangun sejak tadi?"
"Baru saja. Pinggangku sakit sekali—rasanya tidak nyaman ... Soraru-san, kenapa Iroha-chan tidak dibiarkan masuk?" Mafu mendudukkan diri susah payah untuk melihat kucingnya yang mengeong dari luar kamar.
Ah, Amatsuki datang tadi pagi dan mengembalikan kucing ini, 'kah?
Soraru berdecak dan membukakan pintu dengan celana dan pakaian yang berantakan. Langsung saja kucing itu berlari dan melompat ke pangkuan Mafu yang masih memijat pinggangnya di atas kasur.
"Yosh, yosh, aku baik-baik saja, kok, Iroha-chan." Mafu tersenyum tipis, Soraru kembali berdecak tak suka.
"Oho? Siapa yang semalam menangis tak mau kumasuki karena terasa perih?" Soraru berbisik sensual di telinga Mafu, refleks telinga hingga pipinya memerah.
"E-eh?! Apa aku bicara begitu semalam?!" Yang Mafu ingat, rasa sakit di bagian bawah tubuhnya tentu karena kegiatannya yang ia lakukan sadar-tak sadar dengan Soraru kemarin malam.
"Entahlah," Soraru menyeringai misterius.
"Ha-habisnya ... Soraru-san tak bisa ikut ke Hawaii, jadi ... aku ingin berbuat sesuatu untuk Soraru-san," tuturnya malu-malu masih dengan rona merahnya.
Manis overload. Sial.
Lumayan sih, dapat asupan manis pagi hari.Soraru bersandar pada pundak Mafu yang mengenakan kemeja putih kusut itu, perlahan tangannya ikut mengelus bulu-bulu Iroha.
Mafu terperangah, Soraru sudah mau memperbaiki hubungannya dengan Iroha, 'kah?!"Usaha yang bagus. Kalau begitu, cepatlah kembali. Aku dan kucing ini pasti akan merindukanmu nanti," ujar Soraru sambil memejamkan matanya.
"Hehe, jarang sekali Soraru-san tidak tsundere begini, ya!" Mafu tertawa jahil, kerutan emosi nampak di dahi Soraru.
Soraru kembali mendorong bahu Mafu hingga keduanya terbaring di kasur. Mengangkat sedikit tubuhnya, meletakkan tangannya di kanan-kiri kepala Mafu sambil tersenyum sadis.
"Coba katakan itu lagi. Ternyata kau memang senang dihukum, ya?" Soraru perlahan membunuh jarak dengan mendekatkan wajahnya pada Mafu.
Refleks memejamkan mata, Mafu menggeleng kuat-kuat, "HYAA! So-soraru-san, tunggu! Jangan sekarang, ada Iroha-chan di sini!"
Detak jantung meningkat dengan cepat, pipinya kembali memerah.Bersiap untuk sesuatu yang gawat, Mafu pikir ia akan langsung diterkam buas oleh Soraru. Rupanya Soraru justru mencium keningnya, membuat manik merah Mafu terbuka takut-takut. Hanya sebuah kecupan ringan.
"Eh?"
Mafu kebingungan melihat ekspresi Soraru di atasnya yang tertawa kecil kemudian memasang senyuman hangat. Memandangnya lembut di sela helai rambut biru kehitaman.
.
.
.
.
.
"Jadi, mana yang kau pilih? Kucing itu atau aku?"
.
.
.
.
.
-OWARI-Ichika's note :
Makasih udah mampir, vote & comment^^
Semoga suka fanserv diatas ya :3Ichika
1.10.18
KAMU SEDANG MEMBACA
Kucing atau Aku? - Soramafu/Utaite✅
Fanfic[COMPLETED] Meski itu kucing Mafu, tapi Soraru juga tidak mau didiamkan begini. Cemburu? Bisa dibilang begitu. "Kau pilih kucing itu atau aku?" -Soraru Cover edit & Story ©Ichika85 Happy reading!