Bab 2

41 6 2
                                    

                     *      *      *

Waktu menunjukkan pukul tiga dini hari, akhirnya setelah berjam-jam lamanya para petugas itu berhasil membuka paksa pintu lift yang sudah tidak berfungsi itu, mereka masuk ke dalam dan membantu orang-orang yang terkurung di dalam sana

Terlihat Adam, Bima, Azland, dan Kenzo keluar dari dalam lift dengan dipapah oleh para petugas itu, namun saat para petugas itu hendak membantu Asiah, wanita itu langsung mengangkat telapak tangannya memberi isyarat untuk tidak mendekat, para petugas itu mengerti dan melangkah mundur memberi jalan untuk Asiah
.
.
.
Tiga puluh menit kemudian...
.
.
.
Adam, Bima, Kenzo, Azland, dan Asiah, mereka berlima duduk di bangku mengelilingi meja yang sudah di penuhi dengan berbagai macam makanan dan minuman di hadapan mereka, ya itu semua dari pemilik pusat perbelanjaan itu sebagai permintaan maafnya karena mereka sudah terkurung di dalam lift itu selama lebih dari lima jam lamanya, dan tentunya hal itu membuat mereka semua kelaparan

"Alhamdulillah"  Ucap Kenzo yang mengadahkan kepalanya ke atas seraya mengusap perutnya yang kekenyangan

"Lo laper apa kesurupan?"  Komentar Bima dengan sinis, saat melihat Kenzo menghabiskan tiga piring nasi di hadapannya

"Gue laper, haus, capek, emangnya lo enggak?"

"Biasa aja tuh!"  Jawab Bima seraya mengaduk minumannya dengan santai

"Gak usah pasang tampang sok cool gitu deh, geu tau ko' sejak tadi di dalem lift, lo tuh baca doa muluk, takut mati, iya kan?"  Ejek Kenzo

"Diem loh"  Bima melempar sedotannya ke wajah Kenzo dengan kesal, namun dengan sigap pria yang mengenakan jaket hitam berhoodie itu langsung menghindar

"Yang satu takut mati, yang satunya lagi takut kelaperan, lebay banget sih kalian, lihat Asiah dong, dia cewek tapi enggak banyak ngeluh, enggak kayak kalian berdua"  Ucap Azland seraya menunjuk  Asiah

Wanita itu hanya mengulas senyum di bibirnya saat mendengar namanya di sebut dalam pembicaraan ketiga pria itu

"Dam, lo ko' diem aja"  Komentar Azland yang memperhatikan Adam hanya diam dan menghabiskan makanannya

"Gue enggak suka makan sambil ngomong"  Jawab Adam sarkastik

"Oiya, kalian pulangnya ke arah mana?"  Tanya Bima

"Timur"  Ucap Azland dan Kenzo secara berbarengan

"Kebetulan, gue juga arahnya ke timur, kita bareng aja ya, pake mobil gue"  Tawar Bima

"Ok, kebetulan gue juga enggak bawa motor"  Kenzo mengangguk mengiyakan

Dam, lo gimana?"  Tanya Bima

"Enggak usah, gue bawa mobil sendiri ko"

"Maksud gue, lo pulangnya ke arah mana?"

"Selatan"

"Kalo Asiah?"

Kini Bima beralih menatap Asiah

"Selatan"

"Kalo gitu kamu bareng Adam aja ya, Dam, lo bisa kan anterin Asiah pulang?"  Tanya Bima yang langsung di jawab anggukan oleh Adam

"Enggak usah, aku udah pesen Taxi"  Tolak Asiah dengan lembut

"Naik taxi sendirian di jam segini, kamu nggak takut, sekarangkan lagi maraknya kasus pelecehan seksual"  Ucap Adam dengan hati-hati, sebenarnya ia sedang berusaha membuat Asiah untuk ikut dengannya

"Insya Allah, aku akan baik-baik aja, karena aku udah pake pakaian yang seharusnya di pake oleh seluruh wanita muslim di dunia, kebanyakan wanita yang menjadi korban pelecehan seksual itu adalah wanita yang menantang, yang memakai pakaian minim memamerkan lekuk tubuhnya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Promise♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang