Chapter 4

5K 247 2
                                    

Flashback on

Bau amis darah dimana mana memenuhi indra penciuman setiap orang yg berada disini.
Perang yg tak ada hentinya, rogue menyerang dan merampas wilayah hingga persahabatan pak kami dan pack Shadow Light rusak akibat ulah para rogue.

Praaakkkk suara pintu di dobrak paksa oleh seseorang, perlahan ia memasuki ruangan itu namun tidak menemukan apa yg ia cari di dalamnya. Disisi lain seorang anak laki laki yg masih kecil sedang bersembunyi di dalam lemari dengan ringisan ketakutan memenuhi lemari itu, praakkk terdengar suara dobrakan pintu itu lagi suaranya semakin mendekat hingga lemari itu sedikit berguncang.

Anak itu menahan ringisannya dan menahan napasnya karena seorang manusia serigala pasti bisa mencium keberadaannya. Preekk....suara itu dari sang empuh sedang membuka lemari tempat anak kecil itu berada ia mencari cari sesuatu namun tidak bisa ia temukan karena tumpukan baju yg sangat banyak sehingga orang itu mungkin hanya mengambil beberapa perhiasan di bagian atas.

Tak ada lagi suara atau gerak gerik dari orang itu. Anak itu mengintip kecil dan keluar ia kembali menangis lalu seseorang datang menemuinya "hei nak jangan bersedih... ayo ikut denganku disini tidak aman" anak itu menunduk dan hanya bisa mengangguk kecil sambil menangis.

Mereka pergi ke rumah yg sangat besar bisa di sebut pack house "alpha ini anak yg kita cari"
"Bawa kesini"
Anak itu hanya ikut dengan sang empunya tangan yg mengandengnya dan menunduk kecil
"Ayo kesini jangan takut nak, kamu jangan bersedih lagi"
Anak itu menghampiri seseorang yg ada didepannya sekarang

Sang alpha mengelus kepalanya lalu memeluknya erat "kau boleh tinggal disini sekarang nak anggap saja ini rumah barumu, jangan takut lagi. Oh iya siapa namamu?"

Anak itu mengangkat kepalanya pelan
"Na nama ku Piter paman"suara khas anak kecilnya terdengar begitu ramah walaupun dengan keadaan yg seperti ini.

"Bawa ia menuju kamarnya lalu sediakan segala kebutuhannya"
"Baik alpha" kata pria di samping yaitu beta
Menundukkan badannya lalu berlalu meninggalkan tempat itu.

Piter pov

Dimana dad dan mom..mengapa aku sendirian disini di rumah yg besar ini tanpa ada orang yg aku kenal. Orang yg waktu itu mengapa dia menancapkan pisau di tubuh dad dan mom mengapa sekarang aku sendirian, apa mom meninggalkan ku sendirian disini apa meraka sudah tidak sayang lagi kepadaku. Mom pernah bilang bahwa ia sayang kepada Piter tapi mengapa sekarang Piter di tinggalkan sendirian, mom bilang jaga diri sebisaku namun untuk apa.
**
Kegelapan menjemput

****

Dad... siapa dia apa aku punya teman balu sekalang "tanya anak laki laki kecil yg tak jauh beda usianya seperti Piter"
"Iya sayang sekarang kamu sudah ada teman untuk bermain, namanya Piter sekarang kalian bermain lh di taman tapi ingat jangan berkelahi yah"

"Baik lah dad"
anak itu terlihat girang karena punya teman baru lalu ia menarik tangan Piter

"Namamu siapa sobat?"
Aku Piter, kalo kamu siapa?
"Namaku Ronald, apa kita akan menjadi teman?"
Tentu Ron
Lalu mereka berjabat tangan dan mulai berlarian saling mengejar kupu kupu yg ada di taman belakang pack house.

Sekarang usia mereka berdua sudah menginjak 12 tahun hanya berbeda beberapa bulan lebih tua Piter. Sang alpha yaitu ayah Ronald mulai melatih piter dan ronald agar menjadi seorang warior yg tangguh dan tentunya salah satu dari mereka nantinya akan mengantikan posisi sang alpha sebagai penerus dari Moonlight pack.

***
Ronald pov

Sinar matahari yg begitu terik terasa dekat sekali dengan kepala ku rasanya kulit ku sudah mau gosong sekarang. Sedari tadi aku hanya berlatih memainkan pedang ini dan hanya mondar mandir tak jelas, dimana piter apa dia sudah selesai berlatih panahan aku akan melihatnya di hutan.

"The Perfect Of Luna Queen"[TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang