Sendiriku menikmati luka

114 6 0
                                    

Sedikit pun aku tak pernah, berniat untuk meninggalkan semua ini.

Pada saat itu memang lah berbeda, Keadaan memanglah menyudutkan aku.

Sekarang kau pergi meninggalkan aku sendiri, Kepergianmu menjadi alasan untukmu mencari yang lain.

Lama aku mencarimu, Aku merindukanmu, Sedang kamu biasa saja.

Kau bisa tanpa kabar dan tanya, Yang dulu kau selalu pandai membuat aku tertawa, Sekarang kau diam-diam melukiskan luka.

Puan, Ini hati; Bukan tempat bertamasya, Bukan juga tempat kau istirahat disaat kau penat dengan segala aktifitasmu.

Tapi beberapa hal yang harus engkau tau, Kau boleh saja senang dengan kekasih barumu, Aku membebaskanmu, Dalam diam kupenjarakan diri ini di sudut gelap dan sepi.

Jika kau senang menyakiti, Lakukanlah! Dengan tegar hati aku persilahkan! Aku tak mampu membenci meski berkali-kali kau sakiti.

Untuk luka, Aku sangat pandai merawatnya, untuk rindu, Aku tak mampu mengolahnya sendiri tanpamu.

Puan, Pergilah selama engkau mampu, Pergilah biarkan aku sendiri, Mungkin sekarang kau lupa, Tak apa selesaikanlah semua misimu

Jika suatu saat kau jemu, Kau lelah dan menyerah, Masih ada aku disini menunggumu, Dengan rekahan luka yang semakin indah.

Dulu hatiku kau tanam kan mawar bak taman yang subur, Kupagari agar tak dirusak siapapun

Sekarang lihatlah apa yang kau tanam, Ramai pecahan kaca, Cangkir yang retak, Bahkan hatiku menjadi sarang kenangan.

Bila kau menemukan aku masih sama seperti dulu, peluklah aku

Jika kau menemukan aku terbujur kaku, Berkacalah, Aku begini menunggumu, Menunggu tanganmu agar mampu membangunkan ku sejak sekian lama kau menghilang, Sejak engkau senang-senang

Jangan tanyakan kenapa aku melakukan semua ini, Tapi berfikirlah, Mengapa aku masih mengharapkan perempuan seperti kamu.

Terluka Untuk bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang