Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa kabar denganmu?
aku tau meski kau tak akan pernah ada waktu untuk membaca pesan dari ku, tapi harapan ku tak pernah layu semoga saja esok hari kamu ada banyak waktu dan mau membacanya...
wahai perempuan yang berhasil mengubah perputaran dimensiku, yang mengubah caraku menyikapi perihnya dunia dengan membawa segunung harapan ingin selalu bersama dengan mu...
disini kabar ku baik, meski kau tak menanyakannya, disini aku semakin rindu meski kau tak pernah ingin tau...
wahai perempuan yang tengah bahagia bersamanya, aku turut bahagia meskipun bukan aku alasan bahagiamu... tak mengapa aku terluka disini, yang terpenting kamu selalu menjadi yang terindah dengan lekukan senyum manismu...
meskipun aku tak berperan langsung dalam membahagiakanmu, ketahuilah, disini ramai ratusan bahkan ribuan bait-bait doa untukmu, untuk bahagiamu...
aku tak rela engkau menderita, lebih baik aku yang menanggungnya, kau tau kenapa, sebab aku cinta... untuk terus terluka, aku siap menghadapinya...
singkat cerita kita yang lama, membuat aku susah melupa... mungkin butuh waktu seumur hidup untuk aku hapuskan rasa ini
beda halnya denganmu, entahlah... entah sedari awal kau tak pernah ada rasa atau kau memang pandai menyembunyikan semuanya...
aku tak pernah mengutukmu sebagai penghianat atas janji-janji kita dulu yang katanya akan selalu bersama, apapun yang terjadi...
yang aku tau...
kau tak pandai bekerja sama dengan ku tapi aku percaya dengan rencanaNYA kau akan bahagia bahkan lebih bahagia ketika aku melepaskanmu...
aku pergi bukan sebab marah... aku pergi dan melihatmu dari kejauhan... dan memastikan apakah kau berhasil tersenyum diatas lukaku... atau hanya pergi dengan si tampan itu...
tapi aku yakin, di balik itu semua, Tuhan telah memberikan tanda, kalau akupun harus bahagia, meski tidak bersamamu...
Tuhan hadirkan yang lebih istimewa dari ribuan kemungkinan yang Dia hadirkan untuk aku sang penikmat luka...
seperti drama... ya, keadaan membuat aku tersudut kalau akulah biang dari kehancuran hubungan kita, hubungan yang tak lama aku rawat...
ah sudahlah~
percuma aku menuliskan ini semua toh kamu takkan pernah membacanya...
selamat bahagia saja, jangan hiraukan aku, aku masih tertawan rindu di masa lalu...
biarlah aku yang tetap begitu... semogaku kau tak pernah merasakan apa yang aku rasakan...
jangan pernah menuliskan apapun tentangku... jagalah perasaan dia, biarlah aku yang terus terluka...
aku pergi, memberikan pesan ini yang sedari awal aku tau kamu takkan pernah membacanya, lalu untuk apa? biarlah ~ aksaraku menjelma emosipena yang mengotori kertas yang akan usang...