Prolognya aku revisi ya gengss!!
24 okt.19. Revisi.
"Gue gak mau tau! Gue mau secepatnya kita tunangan! Gaada penolakan. Titik! " ucap Vano menatap tajam gadis didepannya.
"HAH?! Astagaaah,,, kamu tuh ya! Aku dari tadi ngomong panjang-panjang kamu gak ngeh juga?! Oh God!" Pekik Gita itu sambil melototkan matanya kaget.
"Gak. Ada. Penolakan! "
"Ish! Terserah!!" Gita pergi meninggalkan kekasihnya itu yang sedang menatap kepergiannya dengan seringainya. Lalu Vano ikut bangkit menyusul Gita saat sudah berada di belakang gadis itu Vano langsung mengambil tangan Gita untuk ia genggam lalu menarik Gita menuju tempat dimana motornya berada.
"Ishh,,apa sih??!! Lepas ih!" Gita yang merasa terganggu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Vano,tapi usahanya gagal karna dengan gampangnya Vano malah tambah mengeratkan genggaman tangan mereka.
"Lo masih ingat kan sama peraturan yang gue kasih selama kita pacaran?" tanya Vano yang masih berjalan di depannya tanpa repot repot berbalik melihat lawan bicaranya. Dari nada bicaranya Gita sudah bisa menebak bahwa Vano sudah dalam mode panas,mungkin jika diibaratkan dikepalanya sudah keluar dua tanduk.
"I-iya" jawab gita melemah, pasrah dengan kelakuan pacarnya,yang bahkan tidak pernah mau sedikitpun mengalah dengannya. Rasanya gita ingin meneriakki orang yang selalu berkata bahwa ' laki laki selalu salah dan perempuan selalu benar' bullshit. Yang dia rasakan malah sebaliknya dia yang selalu salah dan akan terus salah. Bahkan jika mereka ribut yang akan mengalah adalah Gita.
***
Penasaran?skrol aja gess❤❤
Jangan lupa vote,comment💚💚
