2 - Cari masalah

7.9K 263 8
                                    

Happy reading,,
Sorry for typo

Bel istirahat sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu,sedangkan Vano masih di lapangan setelah kejadian tadi dia tidur dikelas lalu dengan terpaksa dia harus menghormat bendera sampai bel istirahat berbunyi sesuai dengan kata Pak Kuncoro tadi.

Awalnya dia disuruh membersihkan toilet, tapi Vano tolak mentah mentah, yang bener aja, suruh bersihkan toilet yang joroknya minta ampun, bahkan baunya melebihi bau kandang kuda. Mendingan di hukum hormat bendera deh, gapapa panas panasan yang penting ga bau.

Karna bel istirahat sudah berbunyi, yang artinya masa hukumannya selesai, Vano langsung pergi meninggalkan lapangan menuju kelas sang pujaan hati XI Ipa 3.

Saat sampe di depan pintu kelas XI Ipa 3,ternyata Gita juga baru mau pergi kekantin bersama teman temannya. Bahkan teman teman Vano pun sudah bersama mereka. Vano tidak habis pikir bukannya menunggunya dihukum di lapangan ini malah meninggalkannya.

Vano langsung menarik tangan Gita saat Gita sampai di depan pintu

"Kamu dari mana? Kok basah basah gini? Habis main bola apa gimana?" Tanya Gita penasaran melihat wajah Vano penuh dengan peluh dan juga bajunya yang basah karna keringat.

"Lapangan. Haus" jawab Vano menggandeng tangan Gita menuju kantin. Sedangkan teman teman mereka mengikuti dari belakang

"Hah? Apa sih?" Tanya gita mengerutkan dahinya tipis

"Ketiduran di kelas. Dihukum. Haus." Jawab Vano membasahi bibirnya, sambil melirik gita sekilas.

"Hmm,, pantesan! Kebo sih" Ucap Gita sambil menjewer hidung Vano.

"Ck!" Vano langsung mengalihkan kepalanya menghindari Gita.

"Ehemm,, plis deh Git, jangan bikin seolah olah dunia milik berdua yang lain ngekos deh." Sindir Nita, sahabat Gita.

"Tenang beb, ada aku kok,,aku siap mendampingimu seumur hidup, biar kamu gak ngekos lagi" balas Dika sahabat Vano yang memang sudah lama menaruh hati pada Nita tapi tak pernah di balas balas oleh Nita.

"Idih najiss!! " balas Nita memutar bola matanya.

***

Dikantin

Setelah mencari cari tempat duduk yang kosong akibat banyaknya murid murid di kantin akhirnya mereka menemukan meja paling pojok dekat dengan pintu masuk. Sebenarnya meja itu sudah mereka cap sebagai meja khusus milik mereka.

Sahabat sahabat Gita dan Vano berada di satu meja yang sama sedangkan Gita dan Vano berada di meja yang lain, tidak jauh dari meja sahabat sahabatnya.

"Lo pesen apa?" tanya Vano pada Gita

"Samain kamu aja deh" Jawab Gita yang fokus pada benda tipis berbentuk segiempat yang menampilkan permainan peliharaan berbentuk kotoran -pou- itu.

"Hm! "  dehem Vano yang sebelum pergi menyempatkan menyentil dahi Gita terlebihdulu

"Ck!" Decak gita di lengkapi delikan matanya yang langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Vano. Tetapi vano hanya terkekeh sambil terus berjalan. Astaga, sangat jarang sekali Vano menunjukan senyumnya itu diluar selain berdua bersama gita. Walaupun hanya kekehan tapi itu sudah membuat Gita mendengar beberapa perempuan menjeritkan nama Vano.

Dari kejauhan seorang lelaki dengan kaca mata bulat khas harry potter datang ke meja gita menghampiri cewek itu,di tangan kanannya terdapat setangkai bunga mawar merah dan ditangan kirinya terdapat sebatang coklat. Tetapi Gita tidak menyadari bahwa ada seorang lelaki yang sedang menatapnya, dia bahkan masih saja asik dengan game di ponselnya.

My Possesive Ex Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang