Aku terbangun dari tidurku,menatap langit langit atap rumahku yang begitu rapuh dan kotor. Ku pejamkan mataku sebentar dan mengingat mimpi indahku. Aku bangun dari tempat tidurku dan kurapikanya. Ku lihat adikku masih masih terlelap,aku tau dia pasti juga sangat lelah. Segeraku bersiap untuk pergi kuliah dan memasak. Kami hanya tinggal berdua orangtua kami sudah meninggal sejak aku masih kelas 8 SMP karena kecelakaan pesawat. Sekarang aku sekolah di perguruan tinggi dan adikku masih duduk di sekolah menengah. Aku bekerja paruh waktu untuk membiayai hidup dan sekolah adikku. Sebenarnya aku tak ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, tapi aku mendapatkan beasiswa sehingga masuk ke perguruan tinggi.
****
"Sekarang tanggal berapa ya,kenapa tanggal tua gak cepat berlalu?. Ah uang bulananku juga hampir habis pula." cercah Sohyun sambil mengacak ngacak rambutnya. "Astaga, aku hampir lupa kalau lusa Sojung ulang tahun. Bagaimana ini?. Gajianku juga masih minggu depan,Ahh aku tak bisa berpikir lagi" Sohyun.
"Sojung ayo cepat bangun" Sohyun
"emm baiklah kak"Sojung
"kakak berangkat dulu ya, jangan lupa sarapan"Sohyun
"baiklah kak,hati hati"Sojung
"emm"Sohyun
Seperti hari hari biasanya, Sohyun sudah melihat Guanlin di depan pagar rumahnya. Ia berangkat kuliah selalu dengan Guanlin. Karena Guanlin sudah Sohyun anggap seperti kakaknya sendiri.
Di sekolah
"Lin nanti tolong jagain Sojung ya". Sohyun
"emm,tapi ada apa?" Guanlin
"bibi Nam memintaku menjaga toko sepulang sekolah karena rekanku sedang pergi keluar kota jadi dia libur hari ini". Sohyun
"baiklah percayakan Sojung kepadaku"Guanlin. Sohyun hanya membalas Guanlin dengan senyum. Sohyun memang sangat dekat dengan Guanlin, karena Guanlin itu seperti kakak,kerabat sekaligus sahabat yang paling bisa diandalkan.
Sohyun segera membuka pintu toko dan meletakkan tas sekolahnya di meja toko tempat ia bekerja. Ia pun tak lupa mengganti pakaiannya dengan seragam karyawan.
"mengapa toko masih sepi begini padahal sudah malam." Sohyun
Tiba tiba saja bibi Nam datang dengan membawa amplop tebal dan mengampiri Sohyun. Sohyun membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.
"nak Sohyun, ambil ini "bibi Nam
"tapi apa ini bi, mengapa bibi memberikan ini kepadaku?". Sohyun
"ambilah saja,tapi sebelumya bibi minta maaf. Karena bibi akan menutup toko ini,jadi dengan terpaksa bibi harus memberhentikan semua karyawan". Bibi Nam
Air mata Sohyun jatuh begitu saja. Ia tak habis pikir bagaimana dia akan mendapat uang jika tempatnya bekerja ditutup.
"tapi mengapa tempat ini harus ditutup bi? hiks hiks" Sohyun
"karena semakin hari toko ini juga semakin sepi, bibi berencana mengontrakkan tempat ini. Kau tak perlu khawatir,jika perlu bantuan datang saja kerumah bibi karena bibi sudah mengangapmu seperti anak sendiri". bibi Nam sambil menenangan Sohyun yang sedang menangis.
Setelah itu Sohyun pulang dari toko sendirian dan sudah larut malam. Sohyun sengaja tak menghubungi Guanlin. Sohyun berjalan layaknya orang yang tak punya tujuan. Ia tak tau harus berbuat apa. Semenjak orangtua nya meninggal Sohyun terpaksa menanggung beban hidupnya sendiri. Hanya Guanlin yang membantunya selama ini.
VOMMENTNYA JANGAN LUPA
![](https://img.wattpad.com/cover/163539314-288-k61796.jpg)
YOU ARE READING
Boyfriend| Lai Guanlin
Short StoryHidup lo berat banget waktu lo ditinggal sama ortu lo. Dan lo hanya punya adik,tapi masih kecil. Lo gak tau harus ngapain. Dan suatu saat lo ketemu sama cowok yang baik banget. Guanlin,ya itu cowok yang pernah lo bantuin dan kini dipertemukan kembal...