Part 3

25 1 0
                                    

Liviny melihat pesan yang dikirim Carlos kepadanya, ia hanya bisa menghela nafas ketika membaca isi pesan tersebut. Ia harus bisa mengerti tentang pekerjaan yang Carlos lakukan saat ini. Walaupun begitu Liviny tetap kecewa karena mereka menjalani hubungan Long Distance Relationship selama dua bulan dan baru bisa bersama sekarang.

Liviny berada di kantin kampus untuk sekedar sarapan yang ia lewatkan tadi. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas dan ia ada jadwal kuliah jam tiga nanti.

"Uhh pusingnya"gumam Liviny.

"Kenapa?"ucap Allesia tepat di telinga Liviny

"Kau mengagetkanku!"omel Liviny

Allesia adalah salah satu teman akrab Liviny. Mereka sudah bersama sejak kecil karena ayah mereka berdua merupakan teman satu sekolah di Belanda.

Sebenarnya Liviny memiliki darah campuran Indonesia-Belanda yang kebetulan lahir di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia. Ayahnya dari Belanda dan ibunya berasal dari Indonesia maka dari itu  nama yang Liviny gunakan bukan nama khas Indonesia.

"Hehe.. aku minta maaf"balas Allesia seraya duduk di meja yang berhadapan langsung dengan Liviny.

"Kau bisa menceritakan kepadaku jika ada masalah"ucap Allesia menambahkan.

"I am okay"balas Liviny singkat.

"Kau berbicara seakan kau baik-baik saja tetapi wajahmu mengatakan sebaliknya, bagaimana jika kita pergi ke karaoke sebelum jadwal mata kuliahmu yang kedua?tanya Allesia.

"Oke boleh juga"jawab Liviny.

Mereka berdua pergi ke tempat karaoke yang merupakan langganan mereka. Liviny dan Allesia sering menghabiskan waktu disana jika mereka sedang suntuk.

Sesampainya disana mereka berdua langsung menuju ruang karaoke dan bernyanyi bersama.

Dilain sisi James yang melihat sekilas Liviny masuk kedalam ruang karaoke ini langsung ikut membuntutinya.

Setelah dua jam, akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahinya. Allesia tertawa terpingkal-pingkal karena soda yang akan diminum oleh Liviny tiba-tiba menyembur dan membasai bajunya.

"Hahaha kau bagaimana bisa.."ucap Allesia yang masih tertawa

"Shit aku lupa tadi menjadikannya microphone ketika bernyanyi"jawab Liviny kesal.

"Bagaimana kau akan keluar dengan noda merah di bajumu seperti ini"ucap Allesia.

"Bisa-bisa kau dikatai pembunuh yang baru melakukan aksimu"tambah Allesia.

"Ihh kau tidak membantuku malah terus menggodaku dasar teman"ucap Liviny.

James yang sekian lama menunggu mereka sambil berbincang-bincang dengan pemilik karaoke akhirnya menemui mereka berdua.

Ia terkejut dengan baju putih yang dipakai Liviny penuh dengan noda merah.

"Kau terlihat seperti pembunuh Livy"ucap James setelah membuka pintu.

"Benar kan yang aku katakan"bisik Allesia.

"James kenapa kau ada disini, jangan-jangan kau membuntutiku?!"ucap Liviny takut-takut.

Allesia yang kebingungan hanya dapat menatap Liviny seakan bertanya siapa dia yang tidak dimengerti oleh Liviny.

"Tidak aku hanya kebetulan disini"ucap James tidak sepenuhnya bohong.

Liviny yang tidak percaya langsung menyangkal perkataan James namun sebelum itu James membuka jas yang ia kenakan dan memberikannya pada Liviny.

"Pakai itu, kau tidak mau kan jika orang-orang melihatmu dengan tatapan aneh dan mengerikan"ucap James.

Tanpa pikir panjang Liviny segera memakai jas yang diberikan James dan langsung menarik Allesia untuk pergi dari tempat itu.

James yang melihat itu segera menyamakan langkah kaki mereka berdua.

"Livy sebenarnya dia siapa?"bisik Allesia disertai tangan yang ia tempelkan ke telinga Liviny.

"Dia sepupunya Carlos"jawab Liviny.

"Oh lalu kenapa dia mengikuti kita saat ini?"tanya Allesia.

Mendengar pertanyaan Allesia, Liviny menghentikan langkahnya.

"Benar juga mengapa kau masih mengikuti kami?"tanya Liviny pada James.

"Aku hanya ingin mengantar kalian"ucap James santai.

"Tidak! Tidak usah kita bisa pergi sendiri"jawab Liviny cepat.

"Okay, telpon aku jika kau membutuhkanku"ucap James.

Ketika Liviny akan melanjutkan langkahnya, James tiba-tiba menarik tangannya.

"Tunggu.. aku selalu menyuruhmu meneleponku jika kau membutuhkanku tapi aku ingat jika kita masih belum bertukar nomor telepon"ucap James seraya menyerahkan handphonenya.

Liviny diam sejenak untuk mencerna kata-kata James lalu ia segera mengambil handphone yang James berikan dan mengetikkan nomor hpnya.

"Nah sekarang kau bisa menghubungiku jika ada masalah"ucap James.

Liviny rupanya tidak ingin merespon dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Allesia pun mengikuti langkah Liviny dengan cepat. Mereka berdua kembali ke apartemen Liviny untuk mengganti bajunya kemudian kembali ke kampus untuk melanjutkan jadwal kuliah mereka.

***

Aaaaaa.......
Tolong biarkan aku pergi, aku tidak akan melaporkanmu...
Please aku mohon.......

Suara teriakan wanita itu terdengar keras setelah ucapan permohonannya. Satu teriakan yang sangat keras tersebut tiba-tiba berhenti, entah apa yang dilakukan seorang pria di sana namun yang pasti ada genangan darah yang keluar dari ruangan tersebut rupanya pria tersebut menyeretnya lalu memasukkan potongan-potongan tubuh wanita itu kedalam karung dan membawanya pergi setelah membersihkan tempat itu.

***

James menutup pintu sesampainya di apartemen. Kemudian ia  meletakkan kunci mobil dan mulai melanjutkan pekerjaannya. Ia segera mengetikkan sesuatu di komputer yang ia miliki. James sepertinya sangat serius sekarang, terlihat dari raut wajahnya sekarang.

Tengah malam, James akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaannya. Ia pikir sama seperti biasanya pekerjaannya dapat dilakukan dengan mudah tapi ternyata mereka membuat keamanan yang lebih ketat sehingga sedikit menyulitkan tugasnya untuk meretas sistem keamanan perusahaan milik sepupu jauhnya Carlos.

James bukan pengkhianat seperti yang kalian pikir. Ia mempunyai alasan mengapa ia melakukan hal ini. Terlepas dari dendam  masa kecilnya ia memiliki alasan yang lebih kuat untuk menghancurkan hidup Carlos.

James beranjak dari depan komputer menuju tempat tidurnya. Entah mengapa ia memikirkan Liviny sekarang. Apa yang ia lakukan saat ini James bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

"Shit.. apa yang kupikirkan"

___________________

Please komentarnya jika ada kesalahan dalam penulisan 😀

Happy Reading ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ExtricateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang