Chapter III : Big Gambling
.
A Naruto Alternate Plot
.
Disclaimer By Masashi Kishimoto
.
.
Lelaki berambut biru pucat tengah duduk di sebuah kursi batu melayang miliknya. Mata amethyst itu Nampak tengah membaca beberapa gulungan ninja yang baru saja dicuri dari perpustakaan desa konoha, oleh beberapa suruhan tanganya yang bukan merupakan manusia. Melainkan youkai, makhluk yang dikatakan bukan dari dunia manusia“Apa penggerakan pasukan tak bisa dipercepat Kinshiki” Pria itu berujar tanpa mengalihkan pandangan dari kertas yang sedang ia baca, Nampak serius hingga tak melihat bahwa pria yang ia ajak bicara sedang berada di dekatnya
“Tapi Momoshiki sama, jika penggerakan pasukan menuju dunia ini dipercepat maka portal antar dimensi akan rusak. Dan pasukan yang berada di dalamnya akan ikut hilang bersama dengan portal tersebut” Kinshiki berujar datar karena ia sendiri masih mengatur pasukan Youkai yang berada dalam perintahnya, jujur ia sendiri risih dengan pemaksaan tuanya untuk mempercepat kedatangan seluruh tentara
“Yasudahlah”
Trust
“Tak ada gunanya menanyainya lebih lanjut Ino. Lepaskan jutsumu dan kita lanjutkan ke pekerjaan selanjutnya”
Ino menyerah, memang tak ada gunanya menayai lebih lanjut pada bandit yang ada di penjara konoha. Hampir dari mereka semua mengatakan bahwa tubuh Naruto sangat berharga karena memiliki kekuatan yang melampaui kekuatan rata rata ninja di dunia shinobi, dan tentu saja alasan itu tak masuk akan dan terlalu mengada ada
“Tapi jika alasan mereka itu terlalu mengada ada, berarti ada yang disembunyikan dari tubuh Naruto. Apa perlu kita membongkar makamnya dan mulai kembali menyelidik” Shino merapatkan maskernya, dari tadi ia hanya diam seribu bahasa dan hanya melakukan sesuatu jika diperintah oleh ketuanya
Sasuke berpikir kembali, onyx miliknya menatap langit langit penjara yang berwarna hitam. Jika ia membongkar makam Naruto sama saja ia melanggar adat klannya, tapi sekarang rahasia yang dikubur bersama tubuh Naruto lebih penting dari martabat klannya saat ini. Rahasia yang mungkin akan menguak sebuah hal yang berusaha dikubur dan dilupakan bersama dengan tubuh sahabatnya“Aku sudah menghubungi ninja medis di rumah sakit konoha, mereka akan siap dalam beberapa menit lagi. Kita akan selesai menyelidik sebelum matahari terbit, kau tenang saja ketua” Kiba berujar sembari mengacungkan jempolnya, seluruh team pun saat ini tengah menunggu keputusan dari Sasuke
“Bagus lah. Team ini akan melakukan pembongkaran makam, tapi sebelum itu aku ingin kalian menghubungi Kakashi dan Shikamaru. Bilang jika aku meminta mereka untuk ikut serta dalam penyelidikan ini”
Kiba dengan sigap langsung melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Sasuke, ia pergi untuk menjemput Kakashi dan Shikamaru
Sisanya langsung menuju ke pemakaman umum Konoha, saat mereka tiba banyak ninja medis yang telah siap menyambut. Ino kemudian memberikan inti dari misi ini kepada para ninja medis, sementara Sasuke tengah berdiskusi sebentar dengan kepala para ninja. Tak lama kemudia Kakashi dan Shikamaru telah datang bersama Kiba dan Akamaru
“Yosh karena semuanya telah berkumpul kita langsung saja untuk membongkar makam Naruto. Bekerjalah dengan cepat namun teliti, karena kita harus menyelesaikan misi ini sebelum fajar menyingsing” Dengan tegas Sasuke memerintahkan beberapa Ninja untuk membongkar makam Naruto, mengangkat petinya kemudian mayatnya di autops oleh para Ninja medis
Sekitar tiga jam telah berlalu, mereka yang tidak ikut serta dalam autopsy duduk disekeliling tenda ninja medis. Menunggu dengan berbincang bincang, bermain kartu, sesekali berlatih kunai, hingga membuat lelucon lelucon
“Ahh Shikamaru san, Sasuke san, dan Hokage sama kami meminta anda untuk masuk ke dalam”
Ketiganya mengangguk dan segera bangkit untuk masuk ke dalam tenda. Di sana mereka langsung diarahkan ke hasil autopsy dan beberapa data di sebuah layar monitor kecil. Ketiganya hanya diam menunggu penjelasan dari kepala ninja medis mengenai hasil dari autopsi jenazah di makam Naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust {Hiatus}
RomanceSemenjak kematian Naruto. Hinata menjadi sangat tertutup, emosinya menjadi tidak stabil selama hampir satu tahun. Hiashi dan Hanabi tak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban yang dipikul oleh Hinata. Tapi takdir berkata lain atas misteri kema...