Chapter II : Tears
.
A Naruto Alternate Plot
.
Disclaimer By Masashi Kishimoto
.
6 Bulan setelah kematian Uzumaki Naruto
.
.
“Kakashi sama ini sudah yang keenam kali kita menangkap penjarah makam di desa. Apa anda tidak curiga dengan semua kasus ini” Shizune meletakkan beberapa kertas laporan ke meja kerja Kakashi. Sementara hokage keenam itu hanya mendengus pelan, bingung dengan kasus yang sedang ditangani oleh dirinya dan para Anbu
Semenjak Naruto tiada, banyak bandit yang diam diam memasuki konoha. Tujuan mereka bukan untuk menjarah harta para warga, tetapi untuk mengambil mayat yang ada di makam desa. Aneh bukan? Tapi memang itulah kenyataan yang sedang dialami desa. Namun yang dibongkar hanya makam Naruto, sementara makam lain dibiarkan begitu saja“Heh ini benar benar merepotkan, tapi kau tenang saja Shizune. Aku baru saja kan membuat team khusus untuk meyelidiki alasan para bandit membongkar makam Naruto, namun aku ingin meminta pendapatmu tentang para kandidat” Kakashi berdiri kemudian berjalan menuju lemari kecil di sampingnya, mengambil beberapa kertas berisi biodata para ninja. Kemudian ia serahkan pada Shizune
“Apa anda yakin Uchiha Sasuke yang menjadi kapten team ini. Kenapa bukan Shikamaru”
Kakashi kembali mendesah pelan “Shikamaru saat ini masih trauma akibat kegagalan saat misi menyelamatkan Naruto, dan ninja yang paling jenius untuk saat ini hanya tinggal Sasuke saja” Ia meminum teh didepanya, meyeruput pelan kemudian kembali menyerahkan beberapa biodata lagi
“Hmm, saya rasa komposisi team ini bagus. Dengan adanya Ino, Shino, Dan Kiba mungkin pekerjaan mereka akan lebih cepat, apa perlu saya panggil mereka sekarang” Kakashi tersenyum, ia lupa kalau memang sekarang waktunnya untuk memberikan misi
Kediaman Hyuga
“Ayah apa aku boleh menikah?” Hinata memincingkan matanya, menatap sang ayah di depannya dalam pandangan kosong yang nyata. Sedangkan Hiashi tak dapat berbuat banyak selain mencoba untuk menghibur putrinya yang sedang berduka sekaligus depresi akibat kematian Naruto
Sejak kapan Hiashi mengetahui hubungan Naruto dan Hinata? Jawabnya ia dapat dari penuturan Shikamaru setelah Hinata pulang dari misi menyelamatkan Naruto enam bulan yang lalu. Ia tak memungkiri jika dirinya sangat terkejut akan kejadian itu dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan Hinata. Mengingat kondisi putrid sulungnya yang kian hari kian meningkat depresinya“Ingatlah kata ayah nak kau sudah ayah ijinkan untuk menikah, ayah mohon carilah pengganti Naruto” Perkataan Hiashi membuat Hinata wajahnya yang kosong berubah menjadi histeris, gadis itu kemudian mulai melempar segala jenis benda di kamarnya, memukul mukul dinding, hingga memecahkan kaca
Hiashi kaget dengan perubahan yang terjadi pada putri sulungnya, ia berusaha untuk menghentikan tindakan Hinata namun pria renta itu malah kewalahan. Entah mendapat kekuatan dari mana, gadis itu mampu membuat tubuh tegap sang ayah terhempas hingga menabrak pintu kamarBahkan Hanabi yang ikut membantu dibuat kewalahan pula, pelipisnya terhantam oleh tangan kakaknya yang kini membawa pecahan kaca. Mengarahkanya ke nadi tangan kirinya untuk membuat sebuah luka dalam yang akan segera mengantarkanya pada kematian untuk segera menemui pria yang ia cintai
Hiashi tak punya pilihan lain, ia segera menotok beberapa titik syaraf vital Hinata. Membuat putrid sulungnya itu pingsan untuk beberapa saat, agak kasar memang tapi ini adalah cara terakhir untuk menghentikan kelakuan gadis indigo pemilik marga hyuga itu sebelum benar benar mengakhiri hidupnya
“ Hanabi segera panggil Kou dan Tomoya, bawa kakakkmu ke rumah sakit. Keadaanya semakin buruk” Hanabi hanya mangangguk diperintah begitu saja oleh ayahnya dan segera bergegas menmui pelayan setia klan Hyuga Kou dan Tomoya
Tears
Sasuke, Ino, Shino, dan Kiba tengah menghadap Kakashi saat ini. Setelah diberi tahu rincian misi yang akan mereka jalankan oleh Shizune saat di rumah, keempat orang tersebut kemudian segera menghadap Kakashi untuk diberikan perintah lebih lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust {Hiatus}
Storie d'amoreSemenjak kematian Naruto. Hinata menjadi sangat tertutup, emosinya menjadi tidak stabil selama hampir satu tahun. Hiashi dan Hanabi tak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban yang dipikul oleh Hinata. Tapi takdir berkata lain atas misteri kema...