Chapter 7: Gadis Bertudung Merah

0 1 0
                                    

Chocola mengejar sosok misterius itu, sosok itu berlari sangat cepat mengikuti arus sungai sampai air terjun lalu melompat, saat Chocola akan melompat Vanilla berhasil menghentikannya.

"Choco, apa yang kau lakukan?, apa kau pikir jika kau mengejarnya dan melompat dari atas sini bisa menyelesaikan masalah?"

"Tapi inilah satu-satunya kesempatan untuk kita bergerak maju, apa kau mau terjebak dihutan ini selamanya?, mungkin saja dia tau sesuatu"

"Baiklah, jika kau melompat, maka melompatlah bersamaku, kita hadapi konsekuensinya bersama"

"Tidak, tidak kau sedang terluka Van, aku tidak bisa membiarkanmu menghadapinya"

"Aku juga tidak bisa membiarkanmu menghadapinya sendirian Choco"

"Berjanjilah padaku kita akan tetap bersama"

Mereka berdua pun melompat dari atas air terjun itu, mereka berusaha berenang ketepi namun mereka tidak bisa, mereka berduapun tak sadarkan diri dan terbawa arus sungai, mereka terbangun mendapati diri berada ditepi sungai.

"Kau sudah sadar Choco?,"

"Ya begitulah"

"Choco, kita coba berjalan kearah sana, aku lihat ada asap mengepul, siapa tau itu adalah teman-teman"

"Oke, aku dibelakangmu Van"

Mereka berjalan menuju sumber asap itu sesampainya disana mereka melihat beberapa rumah yang terbuat dari bambu, ya mereka bertemu dengan suku pedalaman daerah itu, setelah mereka bertemu dengan kepala suku, kepala suku menceritakan tentang mengapa mereka ada disana, kepala suku bercerita:

'Dahulu kala, semua hidup damai, namun semua berubah saat jin api menyerang, dia membakar seluruh tumbuhan yang ada dibumi, lalu kepala suku kami mengorbankan dirinya untuk membangunkan pohon kehidupan, pohon kehidupan lalu menopang semua jenis tumbuhan yang ada didunia, akarnya merambat keseluruh penjuru bumi memberikan kehidupan pada semua tumbuhan, namun itu semua tidak menghentikan niat jahat jin api, dia tetap mencoba membakar seluruh tumbuhan di bumi, tapi berkat kekuatan dari pohon kehidupan, api dari jin api tidak mempan kepada tumbuhan lain selain pohon kehidupan, lalu jin api mencoba membakar pohon kehidupan, perang pun terjadi antara penduduk suku dan jin api, saat suku kami hampir kalah, datanglah para pahlawan dan menyegel jin api dalam batu, dengan pengorbanan yaitu para pahlawan tersebut berubah menjadi serigala penjaga.'

"Maaf tapi kami tidak percaya kalau serigala tersebut sampai menyerang kalian" kata kepala suku

"Aku tidak bohong pak, lihatlah luka cakar di punggung Van!" kata Chocola

"Serigala penjaga hanya akan menyerang jika mereka diserang duluan" ucap kepala suku

"Sebentar" kata Vanilla

"Lalu apa yang akan terjadi bila para serigala tersebut mati?" lanjut Vanilla

"Tentu saja jin api akan bangkit dan akan mencoba membakar pohon kehidupan" kata kepala suku

Chocola dan Vanilla tertegun mendengarnya, wajahnya menjadi pucat dan lemas.

"Kalian.. jangan-jangan!" kata kepala suku

"A-aku ha-hanya mencoba untuk betahan hidup, aku tidak tau kalau-" kata Chocola terbata-bata

"Maafkan kami, agar semuanya menjadi jelas dan terkendali aku akan terus terang, kami sedang dalam perjalanan study tour, lalu bis yang kami naiki berbelok kearah yang salah, lalu keanehanpun terjadi, bis kami terjatuh dari jurang dan masuk kehutan rimba ini, bisnya meledak dan kami mencoba bertahan hidup di dalam hutan selama ini sambil mencoba mencari teman-teman kami yang hilang, saat kami sedang beristirahat datanglah serigala sebesar kuda dan kami membunuhnya, karena tidak ada pilihan lain kami mengambil dagingnya untuk makanan kami sehari-hari, lalu setiap serigala tersebut menyerang kami selalu melakukan hal yang sama." Jelas Vanilla

"KALIAN!!!, PERBUATAN KALIAN TIDAK BISA DIMAAFKAN, BAWA BOCAH PUTIH DAN GADIS BERTUDUNG MERAH INI KE ALAT PEMENGGAL!!!!!" kata kepala suku kepada seluruh pengikutnya

"TUNGGU!!, akulah yang menyerang serigala itu duluan, makanya mereka mengejar kami, aku juga yang membunuh mereka semua" kata Vanilla

"Choco tidak ada hubunganya dengan semua ini" lanjutnya

"Tidak Van! Tidak mungkin, akulah yang membunuh mereka, Van!, biarkan aku yang dihukum" kata Chocola sambil menangis

"Sudah cukup kau menyelamatkan nyawaku, sekarang giliranku untuk menyelamatkanmu" ucap Vanilla sambil tersenyum

"TIDAK VAAAAAANN!!!!!"

Vanilla pun dibawa ke alat pemenggal lalu dengan cepat mereka memenggal Vanilla dan memberikan kepalanya pada Chocola.

"Kau berhak mendapatkannya, dia adalah orang yang berharga bagimu kan" kata kepala suku sambil melemparkan kepala Vanilla ke Chocola

"Hiks hiks hiks" Chocola hanya bisa menangis

Lalu tiba-tiba datang seorang wanita berambut api datang dan menyapa,

"Sepertinya keadaan mulai menarik" ucap wanita itu

"Kau jangan-jangan"

"Ya benar aku adalah jin api Ifreet" katanya

Penduduk suku berlarian mengambil senjata dan langsung melindungi pohon kehidupan

"Tenang saja, aku tidak berniat untuk membakar pohon itu sekarang, kau tau aku cukup menyukai dunia ini" kata Ifreet

"Hey kau gadis bertudung merah disana, aku punya kabar baik untukmu" lanjutnya

"Eh, apa maksudmu" kata Choco

"Hey pak kepala suku, bukankah sekitar 4bulan yang lalu kau mendengar suara petir yang aneh?, itu bukanlah suara petir, tapi suara senapan. Ya benar para serigala itu dibunuh oleh para pemburu dan saat itu juga aku lepas dari segel ku" jelas Ifreet

"Lalu apa yang kubunuh?" tanya Choco

"Yang kau dan bocah putih itu bunuh adalah teman-temanmu sendiri, saat bis itu jatuh mereka berlarian keluar bis meninggalkan kau dan bocah putih itu, jadi aku menghukum mereka dan menjadikan mereka serigala, bagaimana rasanya membunuh dan memakan daging temanmu sendiri huh?"

"Eh, itu mustahil.." Chocola syok dan hampir muntah mendegarnya

"Itu berarti-" kata Chocola terpotong

"Ya benar sekali, bocah putih itu mati dengan sia-sia tanpa menyelamatkan siapapun, hahahahah" Ifreet tersenyum puas

Chocola pun kehilangan akal sehatnya, dia mengambil sabitnya dan membantai seluruh penduduk suku itu untuk meredam amarahnya, lalu membunuh Ifreet namun sebelum Ifreet mati dia membakar pohon kehidupan juga menanamkan kutukan pada Chocola, saat pohon kehidupan terbakar semua tumbuhan didunia ini hangus, manusia dan hewan lainya mati karena kehabisan oksigen, binatang penghuni lautpun lenya karena bumi semakin panas dan membuat lautan menjadi kering, akibat kutukan dari Ifreet, Chocola tidak bisa mati semudah itu, dia harus berkelana seorang diri di bumi yang kering dan tandus ini selamanya.

Mr. Wolf, I'm ComingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang