Chapter 3: Study Tour

0 1 0
                                    

Sepulang sekolah Chocola tetap terlihat murung dan tidak bicara sedikitpun, mereka sampai dirumah dan duduk disofa.

"Chocola, bukankah tadi itu terlalu berlebihan?" kata Vanilla

"Tapi Van, mereka ingin merebutmu dariku, tinggal kamu lah yang aku punya dan mereka ingin mengambilnya, sama seperti tuhan mengambil orang tuaku, hiks hiks" Chocola menangis memeluk Vanilla

"Tenanglah, aku akan tetap bersamamu, memberimu kehangatan, menjadi penghapus airmata dan kesedihanmu, jadi kau harus lebih tegar dan jangan menangis lagi oke?" kata Vanilla menenangkan

"Hey Van, malam ini ayo kita lakukan hal yang 'menyenangkan' oke?"

"Sepertinya aku tidak bisa menolak kali ini, baiklah"

Sudah lama keadaan mental Chocola tidak stabil seperti ini, ini semua dikarenakan meninggalnya orangtuanya, memberikan syok yang mendalam bagi Chocola, dan membuatnya memonopoli Vanilla bagaikan peliharaanya sendiri. Semenjak mereka menyewa rumah, pikiran Chocola semakin menjadi liar, dia selalu memaksa melakukan hal-hal yang 'menyenangkan' dengan Vanilla, menciuminya setiap ada kesempatan, dan tak jarang dia sengaja memperlihatkan celana dalam yang ia pakai pada Vanilla untuk menggodanya, sekeras apapun Vanilla menolak tetap tak didengar oleh Chocola.

Pagi tiba, sudah saatnya mereka berangkat study tour, keadaan mental Chocola sudah agak stabil, tapi Vanilla tetap khawatir jika mentanya akan terguncang lagi.

"Chocola, mungkin lebih baik kita tidak ikut study tour ini" kata Vanilla

"Apa yang kau katakan, bukankah kau sangat menantikan study tour ini" kata Chocola

"tapi k-" sebelum selesai bicara, Chocola menciumnya

"Ssstt, jika kau memang sangat menantikan study tour ini, bukankah sebagai majikan aku harus mengabulkan permintaan dari Van ku yang manis ini"

Kata-kata Chocola membuat hati Vanilla berdegup kencang dan tidak bisa berkata apapun lagi.

"Van, ayo kita berangkat" kata Chocola dengan senyumnya yang indah

Mr. Wolf, I'm ComingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang