"Woy nyed, kita sekelas lagi yuhuuuu" teriak seseorang perempuan yang berlari sambil merentangkan tangannya
Terlihat disana seseorang perempuan lain sedang menunggunya lalu perempuan itu langsung saja memeluk seseorang yang menunggunya
Ya raina shaula, perempuan yang baru saja memeluk sahabatnya, vani adlen erysta
Mereka bersahabat sejak kelas 4 sd dan juga selalu bersama saat smp, dan kini menginjak bangku sma kelas 3 mereka pun di pertemukan lagi
Mereka seperti sepasang kakak beradik selalu bersama entah kemana pun dan dimana pun.
"Bosen gue bertahun tahun ketemu lu mulu-_-" ucap vani sambil melepas pelukannya namun raina hanya terkekeh
" hehe, kan gue bilang takdir kita tuh kek sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu eaaa"ucap raina sambil merangkul sahabatnya itu
"Halah...bacot lu" kesal vani
"Yaudah masuk kuy cari kursi!" Ajak raina dan vani hanya mengangguk saja raina dan vani duduk di pojokan kelas ya sudah terbiasa bagi vani dan raina selalu di pojokan kelas
Jam menunjukan pukul 07.15 guru baru saja masuk ke ruangan ya biasanya wali kelas lah yang pertama masuk itu
Lalu saat wali kelas itu duduk dan ingin memulai berdoa tiba tiba seseorang masuk dengan santainya sambil menuju ke arah bangku belakang, samping raina dan vani
"Hey kamu!" Panggil guru itu sambil berdiri dan memukul meja dengan penghapus papan tulis perempuan itu ya altair masih berjalan santai
"hey kamu yang baru dateng dengar ibu manggil gak?" Ucapnya lagi lalu altair berhenti dan menengok ke arah guru itu lalu altair memasang wajah heran dan menaikan satu alisnya
"Kamu ini gak ada sopan santunnya banget, guru udah jelas jelas duduk disini,kamu malah seenaknya nyelonong masuk?" Marah guru itu namun altair hanya diam datar
"maaf" ucapnya pelan dan datar dan guru itu pun hanya geleng
Lalu tanpa disuruh altair kembali berjalan menuju bangkunya dan disampingnya sudah ada temannya, tidak! Dia Sahabatnya karna memang hanya sahabatnya yang rela datang pagi untuk menunggu,ya reana ananta biasa dipanggil rea dia cewe yang paling dekat dengan altair
Sikap altair yang cuek itu berhasil membuat raina penasaran akan altair,
Raina yang duduk di samping vani, tepat di pojok kelas reina yang sedang duduk anggun lalu menyenggol kaki vani
"Ajak kenalan tuh" bisik raina pelan vani pun mengangguk lalu vani menepuk pundak altair ya jarak tempat duduknya tidak terlalu jauh "kenalin gue vani" ucapnya sambil menyodorkan tangannya altair hanya menatap vani lalu beralih ketangan vani yang mengulurkan tangannya namun altair malah menyandarkan punggungnya ke belakang dan menyilangkan tangannya di depan dada sambil menatap datar ke depan
"Altair" jawab rea yang mewakili jawaban altair vani pun menurunkan tangannya "hm.. salken ya, vani " ucap vani pelan dan tak ada balasan dari altair dan rea
Vani menatap raina dengan wajah kesal "cuek banget, malu gue" ucap vani sedangkan raina hanya memanyunkan bibirnya
"huh secuek apa sih dia?" Ucap raina lalu ia berdiri dan menghampiri altair di mejanya
"Hay, kenalin, gue raina shaula" ucapnya sambil menyodorkan tangannya ke altair namun altair hanya diam memandang tangan raina lalu altair berdiri dan melewatinya begitu saja rea yang duduk pun menjabat tangannya "reana " ucap rea "maaf ya alta emang gitu" ucap rea seraya bangkit dan menyusul altair saat altair sampai depan pintu ia langsung keluar saja
"ALTA KAMU MAU KEMANA?" teriak ibu guru itu mengelegar hingga satu kelas terkejut dan suasana menjadi hening namun tak ada gubrisan dari altair ia tetap terus berjalan keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR & RAIN (Gxg)
Teen Fiction"Dulu aku suka banget liat bintang,apalagi kalo langitnya cerah,makannya aku benci hujan dimalam hari, karna itu jangan berharap banyak, hujan dan bintang itu ga bisa bersatu " ___badword zone___ Gxg,lgbt. Homophobic? Pergi waee ah.
