"Ini adalah ruang bawah tanah milik ayah ku"
Kemudian Hiru dan Wanda mulai melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga itu, lalu sampai lah mereka di anak tangga paling bawah yang mengantarkan mereka berdua di sebuah ruangan yang penuh dengan monitor-monitor komputer dan alat alat elektronik lainya yang terlihat sudah usang termakan usia di sana.
"Ini seperti ruang penelitian pribadi milik ayahmu"
"Yah, kau benar, tapi tidak ku sangka ayah ku memiliki tempat penelitian yang besar seperti ini"
"Sekarang aku jadi mengerti kenapa kau begitu pintar dalam menemukan teknologi-teknologi baru Hiru, ternyata kau mendapatkan bakat itu dari ayah mu ya"
Wanda melirik ke arah Hiru dan sedikit tersenyum sinis saat mengatakan hal itu padanya.
"Hei, apakah itu sebuah ejekan, aku mendapatkan bakat itu karena aku sering mencoba hal baru, bukan dari ayah ku"
"Aku tidak percaya!"
"Terserah kau saja nona Wanda yang cantik, tapi setidaknya hormati aku sedikit, aku ini lebih tua dari mu tau"
"Aku tidak mau menghormati orang bodoh seperti mu"
"Sudah kuduga jawaban mu akan seperti itu"
Hiru hanya sediki tertawa, seakan sudah memahami sifat Wanda yang begitu kesal padanya, sejak Hiru melarangnya untuk ikut membantu melawan White Order.
"Jadi apakah kau menemukan sesuatu untuk bisa mengalahkan white order dengan menemukan bekas tempat penelitian ayah mu ini"
"Entah lah, aku belum terpikirkan sesuatu dengan peralatan yang sudah tua ini, tapi sebelum meninggal ibuku hanya berkata, jika aku ingin mengetahui tentang kebenaran ayahku aku harus ke ruangan ini, jadi aku pikir jika ibuku mengatakan itu sebelum dia meninggal, mungkin ada hal yang sangat penting tentang kebenaran ayah ku disini, yang bisa dijadikan petunjuk untuk menghentikan White Order"
"Kalau kau berfikir seperti itu kenapa kita tidak langsung mencarinya saja, aku mulai dari sini"
Wanda segera bergerak ke sudut ruangan yang disana terdapat banyak buku buku tebal yang tersusun kurang rapi di atas rak yang cukup besar.
"Harusnya aku yang menyuruh mu begitu, bukan sebaliknya, hmmm... dasar"
Hiru sepertinya sudah terbiasa melihat sifat Wanda yang seperti itu dan dia hanya menarik nafas yang cukup panjang sambil segera duduk di sebuah kursi yang di depanya ada dua monitor yang cukup tua pada zaman itu.
Tidak terasa sekitar enam puluh menit sudah berlalu dan mereka berdua masih terus mencari sesuatu yang berguna untuk di gunakan melawan White Order, buku-buku yang tadinya tersusun dengan rapih sekarang hampir semuanya sudah tidak berada ditempatnya lagi karena Wanda terus membuka isi dari buku itu satu persatu, sedangkan Hiru masih terus berada di depan layar monitor itu dengan membuka satu persatu file yang ada pada komputer milik ayahnya.
"Wanda, bagaimana disana, apakah kau menemukan sesuatu ?"
"Aku hanya menemukan ini, sampul buku ini polos, tapi buku ini tidak bisa kubuka, karena buku ini dikaitkan oleh pengunci seperti kabel USB type C yang digunakan setidaknya 10 tahun lalu"
Wanda menaruh sebuah buku yang cukup tebal dimeja tempat Hiru duduk sambil jarinya menunjukan sebuah kait pengunci buku itu.
"Semoga bisa kita buka dengan ini"
Hiru mengambil sebuah kabel yang berada di samping kanan tangannya, dan kemudian memasukan kedalam lubang di pengunci buku itu, "Akses diterima" begitulah tampilan di salah satu monitor yang ada di depan Hiru lalu kemudian "crak!" suara dari pengunci buku itu yang telah terbuka.
YOU ARE READING
Switch
AdventureDitahun 2046 telah terjadi perang diseluruh dunia dengan organisasi yang berencana menjadi tuhan dari dunia. Hiru adalah salah seorang pemuda yang ikut berperang melawan organisasi tersebut. Suatu ketika ibu yang paling Hiru sayang tewas karena sera...