Chapter 8 (Three Power)

34 1 0
                                    

"Kenapa kau tidak langsung memberitahunya saja ?"

Tanya Elvan dengan wajah yang serius kepada Diaz, namun Diaz hanya menjawabnya dengan nada yang sangat santai sambil sedikit tersenyum.

"Biarkan saja dia seperti itu, lagi pula sepertinya akan percuma jika kita memaksa untuk mengingatnya"

Biiiiippppp.... Biiiiiiipppp.... Terdengar suara getaran yang berasal dari Handphone milik Diaz yang dia letakan disaku nya, Diaz mengambil handphone itu dan segera membaca pesan yang masuk di Handphonenya, seketika tawa santai yang barusan lenyap setelah Diaz membaca pesan tersebut.

"Diaz, ada apa?"

Evan bertanya kepada Diaz dengan wajah yang khawatir.

"telah terjadi dua kasus pengeboman dengan waktu yang hampir bersamaan di daerah barat"

"Apa!!!... lalu berapa korban jiwa disana?"
Wajah terkejut yang bercampur kesal Elvan sangat terlihat saat ini, karena dia telah menerima kabar yang mengerikan dari Diaz.

"Hampir dua ribu dan kemungkinan akan terus bertambah, kerena masih banyak reruntuhan bangunan disana"

"Sial!... sampai sebanyak itu, lalu siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini"

"Entahlah, ayo kita segera ke markas,dan kita cari siapa yang harus bertanggung jawab atas ini"

"Hmmmm..."

Mereka berdua pun segera memasuki mobil yang terpakir di depanya dan Diaz pun langsung mengendari mobil itu dengan kecepatan penuh.

Sementara di toko bunga miliknya fikiran Niel masih terganggu dengan pertanyaan dari Diaz tadi karena Niel merasa sangat akrab dengan orang yang memiliki nama Hiruma Elrich, Niel merasa fikiranya dipenuhi dengan masalah dan dia pun memutuskan untuk pergi keluar dan menenangkan pikirannya.

Niel berjalan sendirian kearah sungai yang ada di dekat toko bunga miliknya dengan pandangan yang kosong tanpa terasa Niel pun sudah berada di tepi sungai, dia duduk disana dan menyandarkan bahunya disebuah pohon besar dekat sungai.

Mata Niel mulai terpejam, dan saat matanya terpejam Niel kembali melihat sebuah mimpi yang aneh, dia melihat sebuah kota yang sudah maju dengan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dengan keadaan yang sudah rusak, yang membuatnya lebih kaget lagi adalah, di pangkuanya ada seorang pemuda yang dipenuhi luka dengan nafas yang sudah tidak teratur, dan tiba tiba ada seorang yang menepuk pundaknya dari belakang, dan itu membuat Niel seketika menoleh kearahnya dia melihat seorang pria dengan wajah yang sudah dipenuhi dengan kekesalan dan dia mengatakan sesuatu kepada Niel.

"Ayo kita selesaikan secepatnya HIru"

Kemudian tubuh pemuda itu di tutupi dengan benda berwarna hitam yang membentuk seperti sebuah baju pelindung yang menutupi seluruh tubuhnya, dan ketika Niel melihat ke arah kanan dan ke kiri, Niel melihat ada dua orang lainya disana yaitu seorang wanita yang sedang menangis dan seorang pria dengan wajah penuh penyesalan yang juga sedang menggunakan baju pelindung yang menurut Niel saat itu sangat aneh.

Tidak salah lagi, jika saat ini Niel sedang berada ditempat dimana saat Raka, Bima, Audri, Elsa dan Hiru melawan Vincent.

"Hiru... ayo cepat kita selesaikan ini, lalu kita selamatkan Bima"

Dengan dipenuhi rasa yang bingung Niel masih tetap tidak bergerak dari tempatnya, Niel tidak tahu apa yang harus dia lakukan, terlebih lagi Niel merasa heran kenapa dia dipanggil Hiru oleh orang-orang itu.

"Baiklah Hiru, jika kau masih menyesali atas apa yang terjadi pada Bima, kita bertiga yang akan menyelesaikan ini"

Dengan wajah sedih bercampur kesal Raka mulai berdiri, disusul oleh Audri dan juga Elsa yang masih tampak sedang menangis, Niel membaringkan dengan perlahan tubuh pemuda yang penuh luka itu ke tanah lalu kemudian dia membalikan tubuhnya, dan Niel melihat ada seseorang pria lagi yang sedang berdiri agak jauh dari tempatnya, pria itu berwajah dingin dan dilengkapi juga dengan baju tempur yang lagi-lagi baru Niel lihat kali ini, dan pria itu tidak lain adalah Vincent.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SwitchWhere stories live. Discover now