P-04

11.2K 629 16
                                    

SABRINA POV

Pagi sabtu yang cerah,hari yang sangat menyenangkan bagiku. Melaksanakan tugas sebagai ibu rumah tangga hanya bisa kulakukan saat hari libur saja.

"Lagi ngapain ?" Aku terkejut mendengar suara serak dari arah belakang, ku putar badanku dan ternyata suamiku yang berada di belakang sana

"Ini pak, lagi nyuci baju" jawabku

"Oh" balasnya lalu masuk kembali kedalam rumah

"Mau dibuatkan kopi pak ?" Tanyaku sembari mengikuti langkahnya dibelakang

"Iya" jawabnya singkat sambil mendaratkan tubuhnya dikursi makan

"Tanpa gula ya,karena yang buat udah manis" aku memutar tubuhku yang semula menghadap kearah kompor kini menjadi menghadap kearahnya

"Gimana pak? Maaf saya gak denger " tanyaku memastikan apakah itu tadi dia yang berbicara atau hanya angin lalu saja

"Kopinya tidak usah pakai gula,masih terlalu pagi untuk mengonsumsi gula" aku mengangguk mengerti lalu kembali melakukan kegiatan memasak air panas

HAYKAL POV

Sebenarnya aku malu ingin mengungkapkannya tetapi hatiku sudah sangat bergejolak seakan-akan terbakar oleh api cinta.

"Mau dibuatkan kopi pak?" Aku terkejut saat tau kalau dia mengikutiku dibelakang

"Iya" jawabku sambil mendaratkan tubuhku di kursi makan

"Tanpa gula ya,soalnya yang buat udah manis" mataku membulat sempurna saat mendengar bibirku berbicara seperti itu

"Gimana pak ? Maaf saya gak denger" jantungku jumpalitan saat melihat dia memasang muka cengo menghadap kearahku

'Aduh gimana ini' batinku sembari memikirkan kalimat pengelesan yang tepat

"Kopinya tidak usah memakai gula,masih terlalu pagi untuk mengonsumsi gula" akhirnya kalimat pengelesan yang tepat dapat kutemukan,dia pun mengangguk lalu kembali melakukan aktivitasnya

'Alhamdulillah ya Allah' syukurku dalam hati

*

Hari semakin siang, cuaca panas semakin menyelimuti seisi rumah ini, sudah dua kipas angin dan satu ac ku nyalakan tetapi panasnya masih saja terasa.

"Ya Allah panas sekali" ujarku sembari mengipas-ngipaskan kertas di depan wajahku

"Ini pak diminum dulu" ditaruhnya segelas teh tarik es diatas meja di depan sofa ruangtengah

Sejenak ku pandang dirinya, subhanallah cantik sekali. Tapi tak lama pandanganku kembali kearah mug biru itu

"Terimakasih" dengan cepat kusambar mug biru kesayanganku itu dan menegak isinya hingga tandas tak tersisa

"Saya mau kekamar dulu,mau mengerjakan pr" izinya sembari membawa mug biru yang telah kosong tadi ke dapur

"Istri yang istimewa" gumamku lalu melanjutkan menonton tv

SABRINA POV

Cuaca hari ini sangat panas,berkali-kali aku bolak-balik untuk mengadamkan diri di kulkas, ya bukan masuk kulkas tapi hanya membuka pintu kulkas yang berisi frezer saja.

"Ya Allah panas sekali" aku mendengar suara itu dari arah ruangtengah, ternyata pak haykal sedang kepanasan juga

'Akan kubuatkan es teh tarik agar dia merasa sedikit sejuk' akupun berjalan membuka rak laci yang berada di atas minibar dan meraih kantong plastik berisi minuman sachet

"Akhirnya ketemu" tak tunggu lama kuracik minuman tersebut di mug kesayangan pak haykal,mug bergambar kakkbah dan berwarna biru

"Ini pak diminum dulu" kutaruh mug itu diatas meja di depan sofa yang sedak diduduki nya

Sejenak dia memandangku lalu berpindah ke mug tersebut dan menyeruputnya

"Terimakasih" ucapnya lalu kembali fokus ke layar television

Akupun mengambil gelas tersebut lalu meminta izin padanya kembali kekamar untuk mengerjakan tugas.

*

Sudah dua jam aku duduk dihadapan benda tipis ber-keyboard ini, tapi jariku masih saja susah untuk mengetik apa yang ada di pikiranku. Entahlah apa yang sedang terjadi pada otakku,tak mau berkerja sama sekali.

Tok tok tok

Pandanganku langsung beralih pada pintu kamarku yang diketuk dari luar

"Sebentar" akupun bergegas berjalan menuju pintu lalu membukanya

"Iya pak ada apa? Bapak perlu sesuatu?" Tanyaku saat mengetahui kalau yang mengetuk pintu tadi ialah pak haykal

"Kamu lagi sibuk?" Tanyanya padaku

"Enggak pak,ada apa ya ?" Jawab dan tanyaku

"Ehmmm" dia nampak menggaruk-garuk kepalanya dan tampak sedikit aneh

"Ada apa pak?" Tanyaku memastikan

"Kamu mau gak nemenin aku nonton bioskop"

Degg....

Jantungku seakan berhenti berdetak

"Sabrina?kamu bisa gak?" Aku tersadar dari lamunanku

"Iya pak insyaAllah bisa" jawabku, dan betapa terkejutnya aku, dia meloncat kegirangan lalu memeluk tubuhku sambil sesekali mencium pucuk kepalaku

"Makasih ya makasih"

Hening, seketika suasana menjadi canggung. Tak ada respon dari kami, perlahan pelukannya mulai mengendur dan rasa canggung mulai menyelimuti

"Baik kalau begitu, jam 5 nanti kita berangkat" aku mengangguk paham lalu kembali masuk kedalam kamar

"Ya Allah mimpi apa hamba semalam" bisikku sambil memegang pucuk kepalaku

'Manusia akan berubah seiring dengan waktu,tergantung dengan keinginan hati nurani mereka"

___________________________

Hai gaes

Maaf aku baru up
Dan sorry jika gak jelas dan gak mutu banget

Maaf

Jangan lupa vote and comment ya

Pak PPL(?) suamiku(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang