P-06

11.1K 601 14
                                    

AUTHOR POV

Di pagi hari sabrina sudah siap dengan seragam sekolahnya,mengaduk-aduk nasi goreng yang sudah tercium aromanya keseluruh penjuru rumah.

"Masak apa sayang?wangi banget?" Sabrina terkejut saat kedua tangan kekar itu memeluk perutnya dari belakang

"Nasi goreng udang pak" jawab sabrina sambil asyik mengaduk nasi goreng di wajan

"Jangan panggil pak dong" haykal menaruh dagunya di bahu sabrina menempelkan kepalanya di celuk leher istrinya

"Jangan gitu ah pak,geli tau" sabrina mencoba menjauhkan diri dari haykal tapi terkunci oleh tangan kekar milik haykal

"Jangan panggil pak,kesannya aku seperti orang yang telah memiliki anak lebih dari satu" haykal ngambek

"Atau jangan jangan kamu...." haykal menggantungkan ucapannya membuat sabrina menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya

Haykal mendekatkan bibirnya ke telinga sabrina,lalu membisikkan

"Kamu ingin cepat-cepet membuat anak"

"Awww!!" Haykal terkejud karena sabrina tiba-tiba berteriak lalu berlari menuju wastafel

"Aduh maaf-maaf" ucap haykal sambil meniup-niup jari sabrina yang terkena wajan panas.

Sabrina nampak menahan airmatanya, sedangkan haykal menaburkan tepung terigu ke jarinya.

"Udah" haykal melihat jari tangan sabrina yang putih berselimut tepung terigu,sabrina hanya bisa menahan airmatanya.

"Kamu kenapa nangis?" Haykal menangkupkan kedua telapak tangannya di pipi sabrina sambil mengelus pipi sabrina menggunakan ibu jarinya.

Sabrina tak menjawab haykal melainkan langsung berhambur memeluk tubuh haykal,haykal yang tak siap dengan perlakuan itu hampir saja terjatuh kebelakang jika dia tak menahan tubuhnya dengan berpegangan pada gagang pintu.

"Maafin sabrina pak,sabrina tau sabrina bu..bu..bukan istri yang baik....hehheeee....." tangis sabrina pecah dipelukan haykal

"Udah gak papa kok,aku juga bukan suami yang baik. Maka dari itu kita mulai semuanya dari awal lagi,ya sayang" haykal mengelus puncak kepala sabrina sambil sesekali menciuminya

5 menit mereka dalam posisi seperti itu,haykal tak ingin memberhentikan tangisan sabrina,dia membiarkan sabrina menangis di pelukannya karena dia sadar bahwa sebagai suami dia juga harus bisa menjadi penenang dikala istrinya sedang sedih.

Sabrina melepas pelukannya,merasakan ada sesuatu yang aneh,sesuatu yang tercium seperti bau gosong.

"Astagfirullah nasi goreng nya" sabrina berlari mematikan kompor lalu menghembuskan nafas gusar

"Gosong deh" gumamnya, haykal merasa tak enak pada sabrina karena telah mengganggu aktivitas memasaknya

"Pak haykal makan di kantin sekolah aja gak papa kan pak?soalnya ini nasinya gosong" sabrina hendak membuang nasi gosong itu tetapi ditahan oleh haykal

"Gak papa aku makan nasi buatan mu aja,lagian itu gak gosong-gosong amat kan" haykal menyendokkan sesuap nasi kedalam mulutnya

"Hmm enak gini kok" haykal lalu mengambil tempat bekal di dalam lemari kaca dan mulai menyendokkan masakkan sabrina tadi kedalam kotak bekal.awalnya sabrina hendak melarang tapi namanya juga haykal,dikasih kayu dan batu pun tetap masakkan sabrina yang enak katanya.

"Kamu bersih-bersih lagi gih,30 menit lagi bel bunyi kita harus berangkat sekarang" sabrina lalu bergegas menuju kamarnya untuk merapikan seragamnya yang agak sedikit lecek.

Pak PPL(?) suamiku(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang