P-09

9.2K 556 43
                                    

JANGAN LUPA VOTE YA GAES
KARENA VOTE KALIAN ITU SANGAT BERHARGA SEKALI BAGI SAYA

___________________________

Sabrina tersenyum melihat raiq yang sedang tertidur pulas disampingnya,dielusnya pipinya yang gembul itu lalu berpindah kehidungnya yang mancung.

"Subhanallah,ganteng sekali anak ini" ucap sabrina sambil asyik memainkan rambut raiq

"Eh udah bangun sayang?jam berapa ini?" Sabrina agak sedikit terkejut dengan bangunnya haykal yang secara tiba-tiba tanpa memberikan kode terlebih dahulu.

"Jam dua mas" sahut sabrina lalu kembali menutup mata lalu kembali memeluk raiq

"Ih sempit,kasian raiq ntar kejepit" grutu sabrina saat tangan haykal memeluknya dari ujung kasur.

"Oh iya lupa" haykal menyengir lalu ikut memeluk raiq dengan kaki kanannya yang melintang diatas kaki sabrina.

"Selamat malam pangeran kecil"bisik sabrina ditelinga raiq dan dibalas molettan oleh raiq.

"Iya malam"sahut haykal yang spontan mendapat cubitan kecil di lengannya.

*

Matahari sudah bersinar dengan gagahnya dilangit dunia,menyinari bumi dan memberikan kehangatan.

"Gak mau itu" sabrina menarik nafas,mencoba sabar menghadapi raiq yang sedang kurang enak badan.

"Kalau raiq gak mau makan ini nanti kapan sembuhnya" bujuk sabrina sembari menyendokkan bubur dengan sendok

"Tapi raiq gak suka bubur,raiq sukanya nasi" terang anak kecil itu

"Iya bunda tau,tapi kali ini aja raiq makan bubur dulu ya. Besok kalau raiq sudah sembuh bunda janji bakal masakkin raiq nasi goreng udang yang enak" sabrina memasang wajah dengan penuh keceriaan,agar raiq percaya dan mau memakan buburnya.

"Janji ?" Raiq mengancungkan jari kelingkingnya ke sabrina,lalu dengan cepat dibalas olehnya

"Janji dong" senyum sabrina

HAYKAL POV

Sudah satu jam aku meninggalkan rumah hanya untuk mencari apotek,pasalnya apotek didekat komplek rumah sedang di renovasi jadi sudah pasti tutup.

Tapi untungnya Allah membantuku,sudah kudapatkan obat yang kucari,obat penurun panas.

"Makasih ya pak" ucapku saat kaca jendela mobil terbuka dan di balas senyuman oleh pak adbi. Pak adbi ini satpam di komplek perumahanku,beliau bekerja sudah hampir 20 tahun,sejak aku masih bayi bahkan pak adbi sudah ada disini,memang benar-benar jiwa yang sejati pak adbi ini.

"Assalamuallaikum" salamku begitu sampai didalam rumah,dan mendapati raiq yang sedang menonton kartun di televisi.

"Ayah?udah pulang?" Dia berlari kearahku,lalu mencium tanganku.

"Udah sayang,ini ayah bawain obat buat raiq biar cepet sembuh. Bunda mana nak ?" Raiq yang berada di gendonganku lalu menunjuk kearah kamar,mungkin sabrina sedang ada didalam kamar.

Akupun langsung menuju kelantai dua dimana letak kamar kami berada. Raiq yang berada di gendonganku nampak tenang,mungkin dia tertidur makanya nampak tenang.

TOK TOK TOK

"Sabrina?" Kucoba memanggilnya,meminta untuk dibukakan pintu karena jujur keadaanku sekarang sudah tidak memungkinkan untuk membuka pintu sendiri,karena kedua tanganku memegang tubuh raiq yang terlelap.

"Sabrina?" Sudah dua kali kupanggil tapi tak ada sahutan,kucoba mengetuk pakai kaki,tetapi tetap tak ada sahutan.

'Apa mungkin tidur?' Batinku lalu mencoba membuka pintu dengan lenganku

"Ya Allah raiq,badan kamu panas banget nak" aku terkejut begitu lenganku menyentuh dahi raiq,panas, itulah yang kurasakan.

"Bentar ya nak,ayah buka pintu dulu" akupun berusahan membuka pintu menggunakan lengan,awalnya susah tetapi semakin lama semakin mudah dan akhirnya aku berhasil membuka pintu kamar.

"Sabrina,ini raiq panas nya kambuh lag-" langkahku terhenti saat melihat pemandangan yang membuat jantungku seakan berhenti berdetak.

"SABRINA!!"

___________________________

JENG JENG JENG

ADA APA YA GAES

HMMMM

MAAF KALAU UP NYA LAMA KARENA JUJUR AKU BARU ON KARENA BARU SELESAI UAS GAES,DAN BARU TRIMA RAPORT HMMMMM

JAN LUPA SEPERTI BIASA VOTE AND COMMENT NYA DAN SARAN PLUS KRITIK

Pak PPL(?) suamiku(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang