chap 9

3K 292 4
                                    










Jungkook terlihat sangat lesu, mukanya muram bak langit hitam kelam yang akan menurunkan hujan. Tak ada sedikitpun terhias senyum indahnya di sana. Makanan yang dari tadi di pesannya belum sedikitpun di sentuhnya, hanya mengaduk ngaduk tak jelas. Sampai akhirnya dengan lenguhan panjangnya dia menundukkan kepala menyatukan keningnya dengan permukaan meja kantin itu.

" Hhhhgggg.....dukkk...." Bunyi benturan yang lumayan keras itu ternyata mampu mengalihkan perhatian Younggi yang dari tadi tengah menyantap burgernya.

" Kau kenapa lagi Kook..." Tanya Younggi yang tah habis pikir melihat tingkah sahabtnya itu.

Tak ada jawaban

" Taehyung lagi....?" Ucap Younggi lagi. Dia tau sebenarnya Jungkook sedang galau akan perasaannya. Jungkook sudah sering cerita kalau sahabatnya itu akhir akhir ini terganggu akan perasaanya sendiri. Perasaan yang beberapa bulan ini menghantui sahabatnya itu. Membuat sahabatnya yang dulu sangat ceria kini menjadi sedikit pendiam dan lebih banyak meilih menghabiskan waktu duduk bermenung di dalam kelas, bahkan Jungkook juga sengaja membaca komik maupun majalah yang di bawanya untuk mengalihkan perhatiannya agar tak selalu memandangi satu satunya makhluk tak jelas dan selalu bersikap seenak udelnya pada Jungkook. Yaitu Kim Taehyung.

Jungkook mengangguk lemah.

" Kau mau aku bantu mengatakannya...." Tawar Younggi.

Secepat kilat Jungkook mengangkat kepalanya.

" Jangan.....!! " tegasnya.

" Weeeee....????" Tanya Younggi heran, kenapa Jungkook melarangnya, sementara dia sendiri sudah tak tahan melihat sikap sahabatnya itu.

" Tak usah,...biarkan saja..." Lirih Jungkook lalu kembali memainkan makanannya.

" Lalu,..sampai kapan kau akan memendamnya seperti ini....?" Desak Younggi lagi. Sungguh dia sendiri sudah tak tahan. Ingin sekali rasanya Younggi menarik Jungkook kehadapan Taehyung dan berkata.." HEI....TAEHYUNG GOBLOK,..JUNGKOOK MENYUKAIMU..." tapi jelas itu tak mungkin. Karna dia tau dia tak punya hak.

" Entahlah....aku tak tau....aku hanya takut menghadapi kenyataanya nanti kalau aku ternyata hanya bertepuk sebelah tangan..." Jungkook semakin menundukkan kepalanya. Sungguh dia tak berani untuk berkata jujur pada Taehyung kalau dia menyukai teman sebangkunya itu. Dia takut kalau seandainya nanti dia mengakui Taehyung malah menghindarinya, tidak..Jungkook tak mau itu. Baginya berada di sebelah Taehyung setiap hari saja sudah sangat membuatnya bahagia, apalagi sekarang Taehyung juga sangat bergantung padanya.

Melihat Taehyung yang selalu merengek minta uang untuk beli rokok, atau malah merayunya minta di buatkan tugas, itu sudah lebih dari cukup untuk Jungkook.  Namun ada kalanya perasaanya tak bisa di kontrol, serasa ingin keluar kalau Taehyung tiba tiba memperlakukannya dengan sangat manis, mengacak rabutnya, meniup wajahnya, tak jarang juga kadang mereka juga suka saling usil, saling ganggu saat sedang belajar, berujung mereka akan saling memegang tangan, dan semua itu sukses membuat Jungkook seakan ingin mati saja saking tak bisa menahan perasaanya.

" Sudahlah...jika kau tak ingin di bantu, lebih baik jangan terlalu dipikirkan, ingat sebentar lagi kita akan ada ujian kenaikan kelas, kau mau tinggal kelas seperti dia...?" Ceramah Younggi.

" Tentu saja aku tidak mau..." jawab Jungkook cepat. Yang benar saja meski dia juga gak terlalu pintar, namun untuk tinggal kelas Jungkook belum sanggup membayangkannya. Bisa bisa dia membuat malu kakeknya nanti.




















Di kelas terlihat beberapa orang siswa tengah asik bermain gitar, hal biasa memang di kelas Jungkook. Membunuh jenuh dengan bermain musik bukan suatu hal yang di larang sekolah. Selagi itu belum jam pelajaran.

Jungkook duduk lemas di bangkunya, bersender kedinding satu tangan menopang kepalanya, menikmati alunan gitar teman temannya yang tengah asik bernyanyi ria.

" Hai...." Taehyung datang seperti biasanya dengan aroma rokok bercampur mint yang menyeruak dari aroma mulutnya. Satu lagi kebiasaan Taehyung yang selalu berhasil membuat Jungkook berdebar. Taehyung selalu....ingat...ya....selalu.....mendekatkan wajahnya pada Jungkook,  menatap mata bulat itu lalu tanpa dosa mengukir senyum laknatnya tepat di hadapan Jungkook,  detik selanjutnya....

Hhhuuuuuffffff........

Hebusan nafas itu serasa membakar gelora Jungkook. Aroma yang tiap hari selalu menjadi candunya, aroma nafas Taehyung yang tepat mengenai mukanya. Lalu setelahnya dia hanya cengengesan melihat reaksi Jungkook yang sudah tegang. Sebagai sentuhan terakhir dia mengeluarkan telapak tanganya yang sudah dipenuhi beberapa permen kecil.

Dan Jungkook akan mengambil permen itu satu.

" Ya tuhan...sampai kapan aku akan kuat menahannya "  batin
Jungkook.

" Taehyung....ayo sini...gabung dengan kami, kau bisa main gitarkan..." tiba tiba salah seorang teman kelas Jungkook memanggil Taehyung.  Taehyung pun sejenak terlihat berfikir, namun selanjutnya dia pun berdiri dan ikut bergabung dengn mereka.

Taehyung pun mengambil gitar yang di sodorkan padanya, sementara Jungkook hanya melihat dari tempat duduknya saja dalam hati dia berfikir " apa dia bisa main gitar ?"   Jungkook pun mengangkat bahunya sendiri seolah menjawab apa yang dia tanyakan sendiri.



Alunan suara gitarpun terdengar hasil petikan tangan Taehyung. Jungkook pun tak menyangka si Bodoh Kim Taehyung itu ternyata bisa juga melakukan sesuatu, tak hanya tidur...merokok...dan tidur lagi. Ya setidaknya bisalah mengurangi nilai minusnya di mata Jungkook. Tapi ngomong ngomong soal minus, di mata Jungkook Taehyung itu mana ada minusnya, Jungkook terlanjur jadi bucinnya Taehyung,  sehingga sebesar apapun kekurangan Taehyung tak membuat Jungkook surut untuk selalu menyukainya. Sedikitpun Jungkook tak merasa kebodohan Taehyung dalam belajar sebagai sesuatu kekurangan. Entahlah namanya aja bucin...apapun itu akan terlihat sempurna di matanya.




Aku gak mau menjadi setan
Yang menyakitimu
Aku gak mau menjadi iblis
Yang menyesatkanmu

Yang aku mau kau belajar
Mencintai aku
Tulus dan apa adanya...

( maaf ya...untuk lagu author gak pake lagunya bts, soalnya takut gak nyambung sama ceritanya, harap maklum )

Dia hanya menyanyikan sebait lagu itu, tapi kenapa rasanya Jungkook seolah menangkap sesuatu, karna selama Taehyung menyanyikan lagu itu pandangan matanya tak lepas dari Jungkook. Sekalipun tak pernah dia menoleh.

Jungkook semakin dibuat penasaran akan tingkah Taehyung selanjutnya, Taehyung tersenyum, tapi seakan tersimpan sesuatu di balik senyumannya itu.

Bolehkah Jungkook berharap kalau saat ini Taehyung sedang bernyanyi untuknya..,?

Bolehkah Jungkook mengartikan kalau senyum itu juga untuknya...?

Seseorang tolong jawab.




Sementara di barisan paling depan seseorang hanya bisa mengeleng gelengkan kepalanya.

" Dasar...manusia absurd...suka bilang saja, jangan buat sahabatku seperti orang bodoh mencintaimu sendirian...." ucapnya tanpa ada yang mendengar.

Younggi pun tak tau harus berbuat apa, karna itu hak mereka.


















Tbc







Holaaa semua......apa kabarnya

Ada yang nunggu gak nih...

Semoga masih ada yang mau baca book tak jelas ini.

Oh ya sebelum nya mo minta maaf, kenapa aku tak menulis lirik lagu bts seperti ff lainya, jawabanya karna itu lah yang sebenarnya terjadi. Aku takut kalau nanti nulis lirik bts ceritanya atau feelnya gak nyambung, jadi maklum aja ya.






Dah itu aja

Sampai ketemu lagi ya....

Bye...bye....


be mine.......(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang