10

1.2K 68 1
                                    

Dikediaman jim

Ray ma yang biasa beraktifitas sejak pagi terlihat pucat dan lemas hari ini.

Semalam dia demam dan beberapa hari ini nafsu makannya berkurang drastis, dia merasakan perutnya yang kurang nyaman.

Jim tidak tidur dari semalam, karena merawat ray ma yang sedang sakit, tak berhenti mengerang kesakitan meremas perutnya. Saat merasakan ranjangnya bergerak, jim terbangun.

"Sayang istirahatlah, kau belum sembuh betul.." menarik tangan ray ma pelan agar tetap berbaring di ranjang.

"Tidak bisa, bagaimana dengan anak-anak?"
Jawabnya lemas.

"Anak-anak serahkan padaku, kau kembalilah istirahat, akan ku buatkan teh hangat untukmu." menyamankan posisi ray ma agar bisa tertidur nyaman.

"Terimakasih.. Maafkan ak merepotkanmu.." ucap ray ma tidak enak, karena dia merasa jika itu adalah tugasnya tak seharusnya jim melakukannya.

"apa yang kau katakan, mereka juga anak-anakku, jadi ak juga berkewajiban untuk merawat mereka dan menjagamu, jadi jangan berkata seperti itu, istirahat dan cepatlah sembuh jika kau tak mau ak mengacaukan dapur kesayanganmu." jim sedikit menggoda ray ma.

Ray ma tergelak, "lakukan saja jika kau mau ku mutilasi."

"astaga.. seramnya.. Tega sekali kau mau memutilasi suamimu hanya karena dapur."

"sudah-sudah cepat pergi siapkan sarapan untuk  anak-anak." perintah ray ma tega.

Saat membawakan teh ke kamarnya, jim sangat kaget karena melihat ray ma meringkuk di ranjang memegangi perutnya dengan badan berkeringat dingin penuh peluh. Jim yang panik meletakkan sembarang teh nya dan berusaha menyadarkan ray ma.

"Ray ma..  Hey..  Ray ma.. ada apa dengan mu? (panik jim) Mana yang sakit katakan padaku." Mencoba membuat ray ma menghadapnya.

"Shaak...  Khhiitth jjhiiiiiimmhh...  Eeeuugghh.. Pe.. Rutku..  Shakith..  Se.. Kaliiiihhh..  Eugghh.."
Jim segera mencari handphonenya dan menghubungi yuan zhong,

Tidak sampai menunggu lama, telepon mereka terhubung. "Yuan zhong, ak titip anak-anak, mereka masih tidur, ak harus membawa ray ma ke rumah sakit."

Tanpa menunggu lama jim langsung menggendong ray ma bridal, ketika membuka pintu yuan zhong dan xia yao yang masih tampak berantakan, terlihat baru saja bangun tidur (dibangunkan paksa), sudah ada didepan pintunya.

"ada apa dengan ray ma, astaga dia pucat sekali?" ucap xia yao khawatir.

"ak tidak tau, dia mengeluh perutnya sakit dari semalam,  ak akan membawanya ke rumahsakit,  ak titip anak-anak pada kalian." jim yang panik berjalan melewati yuan zhong.

"Sayang, kau temani jim saja, anak-anak biar ak yang jaga." Xia yao mendorong pelan yuan zhong.

"Baiklah kalau begitu, ak pergi dulu. Jaga dirimu dan baby baik-baik, jangan memaksakan diri. " Yuan zhong mengecup dahi xia yao dan segera berlalu.

"Jim (tegas yuan zhong) biar ak yang menyetir, kau temani ray ma saja dibelakang." Yuan zhong memegang pundak jim dari belakang, menghentikan jim dan membantunya yang terlihat kerepotan membuka mobil.

"Baiklah, ayo cepat." -Jim

Sesampainya di rumah sakit ray ma yang masih menahan sakitnya sudah pucat dan dibasahi peluh.

Ketika di ruang emergency dokter melakukan pemeriksaan fisik, terlihat dokter menekan dan menepuk perut ray ma hingga dibagian kanan bawah secara perlahan-lahan. 

Childish WifuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang