Jealous

2K 233 14
                                    

Sejak menjadi sekretaris dari yuqi, sepupunya. Arin jadi lebih sering bertemu dengan changbin. Mereka juga lebih sering cari alasan untuk bisa ke apartement changbin dengan alasan pekerjaan

Diawal kedatangan arin ke apartement memang chaeyoung agak takut, namun setelah changbin menenangkannya dia jadi lebih tenang saat menghadapi arin lebih tepatnya chaeyoung berpura-pura tenang.

Seperti sekarng, Yuqi dan arin sedang berada di apartement milik changbin dengan alasan membahas proyek bersama yang pengerjaannya masih 2 bulan lagi.

Changbin sempat menolak namun mempertimbangkan soal proyek itu yang memberi dia keuntungan besar, changbin terpaksa menurut saja.

"Nah, ini nanti kita bangun di daerah ini. Di daerah ini itu belum ada fasilitas yang beginian jadi gue jamin bakal laris kalau disana" Jelas Felix karena changbin malas untuk berbicara dengan dua wanita yang berada di depannya itu.

Yuqi mengangguk-angguk sedangkan arin mencatat sambil sesekali memandang wajah changbin, bukan arin saja tapi yuqi juga.

Chaeyoung dating bawain jus jeruk dan beberapa kotak cookies, " Ini dimakan sama diminum dulu, aku tau kalian semua capek" Ujar Chaeyoung

Changbin yang dari tadi hanya menatap ke bawah karena malas beralih menatap chaeyoung sambil tersenyum, saat chaeyoung hendak pergi dari situ ia menahan lalu menarik chaeyoung sehingga chaeyoung jatuh terduduk di sofa di samping changbin

"Mau kemana sih disini aja kali temenin aku" Pinta Changbin seraya merangkul chaeyoung membuat yuqi dan arin mendengus kesal

Sedangkan felix hanya tertawa kecil karena yang pertama interaksi manis antara tom and jerry di masa lalu dan yang kedua reaksi dari yuqi dan arin melihat interaksi tom and jerry itu.

Felix berdehem untuk menetralkan suasana yang sepertinya disatu sisi terasa panas dan disisi lain terasa adem.

"Jadi gimana nih? Setuju gak qi?" Tanya Felix pada yuqi

Yuqi yang ditanyai itu mengangkat kepalanya kaget sebab ia terlalu focus pada kekesalannya terhadap chaeyoung. "eh eum iya setuju lix"

"Changbin? Gimana lo setuju gak?" Tanya Arin tiba-tiba

Changbin menoleh pada arin sekilas lalu menaruh kepalanya di pundak chaeyoung dengan manja. "Yang di omongin felix itu ide gue. So, gue pasti setuju dong"

Hening sejenak karena semua dari mereka sibuk dengan diri masing-masing. Felix dengan ponselnya, Yuqi dengan kekesalannya, arin yang berpura-pura mengatur berkas agar tak melihat changbin yang sedang bermesraan dengan chaeyoung dan tentunya pasangan suami istri yang sedang memadu kasih itu.

"Kalo gak ada yang dibicarain lagi, silahkan pulang. Tuh pintu ada disana" Ucap Changbin ketus, karena menurutnya akhir-akhir ini Yuqi dan Arin sangat mengganggu privasinya dengan iming-iming membahas proyek

Yuqi berdiri dengan wajah tersinggungnya, "Yaudah, gue pulang. Bye!"

Yuqi keluar dari apartement changbin dengan menghentak-hentakkan kakinya. Setelah dua saudara itu benar-benar pergi, tawa felix dan changbin meledak hingga mereka sakit perut karena terlalu tertawa

"ih kenapa sih kalian?" Tanya Chaeyoung heran

"Hahaha ya itu chae. Liat mukanya yuqi sama arin tadi itu, lucu banget sumpah" Jelas Changbin disela-sela tertawanya, felix mengangguk mengiyakan perkataan changbin.

Chayeoung memukul pundak dari dua laki-laki dihadapnnya itu. "Kalian tuh ya nakal banget deh! Kasian tau yuqi sama arin"

Changbin berhenti tertawa dan menatap chaeyoung dengan pandangan heran, menurut changbin harusnya chaeyoung ikut tertawa karena arin dan yuqi mendapatkan balasannya. Iya kan?

"Gini deh bin, soal arin yang ngelabrak aku waktu itu udahlah lupain aja lagian itu juga kejadiannya udah lama kan. Aku udah maafin dia kok dan soal yuqi yang suka sama kamu itu, its ok. Aku bohong kalau aku bilang aku gak cemburu tapi sekarang posisinya kamu itu suami aku. Jadi menurut aku sih aku gak perlu secemburu itu sama yuqi. Biarin dia suka atau mereka berdua suka kamu toh intinya kamu suami aku"

Changbin tersenyum mendengar ucapan chaeyoung yang menujukan bahwa chaeyoung si bayi macan nya itu sudah dewasa sekarang.

Tangan changbin terulur untuk mengelus puncak kepala chaeyoung lalu mencium kening chaeyoung sekilas

"Chaeyoung si baby tiger udah dewasa ya, kayaknya aku harus ngabarin kak yugyeom nih" Goda Changbin membuat pip chaeyoung memerah dan berakhir dengan chaeyoung yang memukul pelan dada changbin

"Sini peluuuukkkkk" Changbin merentangkan tangannya berharap agar chaeyoungg memeluknya

"eeiiiitsss, kalau mau peluk-pelukkan tunggu gue pulang dulu—eh eh bang eh iyaa gue pulang ya amsyoongg" Felix kaget dengan changbin yang tiba-tiba mendorongnya menuju ke pintu keluar

"Yaudah bye chae! Nice to meet you today" Ucap felix sebelum menghilang dibalik pintu

Changbin merentangkan tangannya lagi dan kali in chaeyoung berlari kecil lalu menyambut rentangan tangan changbin dengan pelukkannya.

"I love you Son Chaeyoung" Ujar Changbin seraya mengelus surai chaeyoung yang beraroma strawberry

"More than you love gyu?" Changbin sontak melepaskan pelukkannya saat mendengar pertanyaan chaeyoung

"Kenapa? Lebih sayang gyu ya?" Chaeyoung berpura-pura kecewa untuk melihat reaksi changbin

"Iya dong" Celetuk Changbin spontan membuat chaeyoung merengut dan berjalan dengan menghentakkan kaki menuju kamar

Changbin berdecak gemas melihat tingkah chaeyoung yang ternyata masih memiliki sisi baby. Changbin lalu mengikuti chaeyoung dengan langkah yang tergesa takut kalau chaeyoung mengunci pintu kamar seperti saat mereka bertengkar sebelum-sebelumnya

Saat changbin sampai dikamar, chaeyoung sedang duduk di sofa yang menghadap ke arah balkon dengan melipat tangan di dada dan mulut yang monyong 5 senti

"Chaenggg" Panggil Changbin dengan nada manja sesaat setelah ia mendudukan pantanya di samping chaeyoung, merasa tak ditanggapi oleh chaeyoung, changbin pun bergelayutan di lengan chaeyoung

"Apaan sih biinnn" Kesal Chaeyoung seraya berusaha melepaskan pegangan tangan changbin di lengannya

"Ngambek nih? Ciee cemburu sama boneka nihh" Goda Changbin, Chaeyoung semakin memonyongkan bibirnya kira-kira 5,5 senti kalau dihitung

"Tau ah!"

Changbin diam dan chaeyoung diam-diam melirik changbin saat merasa manusia disampingnya itu tak bereaksi. "Bayi macan! Chaengie! Buat anak yuk" Ajak Changbin tiba-tiba

Chaeyoung mendengar itu langsung bersemu merah sekaligus kesal. "APAAN SIH SEO CHANGBEEANN!" teriaknya tak peduli dengan tetangga mereka akan kebisingan.

"Heheheheehhe ayo dong chaeee" Rayu changbin sambil mengejar chaeyoung yang beralih kekasur.

Dan hari mereka berakhir dengan 'olahraga' setelah berbagai rayuan maut yang di ucapkan changbin hingga chaeyoung pada akhirnya termakan dengan rayuan itu, padahal changbin merayu chaeyoung hanya dengan tiket konser dari boy group korea, Stray Kids. 

■■■

Chaebin story is back!

Ngebosenin gak sih? Ngefeel gak sih? Aku nulis tiap chapt itu takutnya cuma apa yang aku tulis itu ngebosenin sama ga ngefeel itu aja sih

Voment nya yaa💓

Di jodohin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang