Le Petit Monster

Obsesi

Voment nya juseyooooo.........

Jaehyun sudah duduk manis di samping Chaeyoung.  Mereka sudah menjalin kasih sebelum bertemu Lisa,  tepatnya sudah hampir satu setengah tahun lama nya. 

Dan siapa disangka,  Lisa dan Jaehyun adalah mahasiswa di kampus yang sama. Dan mereka saling mengenalpun karena Chaeyoung. 

"Bagaimana kuliah mu hari ini Jae?" tanya Chaeyoung

"Well,  tak ada masalah.  Hanya saja aku harus menunggu si bodoh ini karena bermain basket terlalu lama" tangan nya menjitak adik sepupu yang duduk di depan nya.

Meja makan kini terasa penuh,  karena hari ini adalah hari ulang tahun Jeno. 

Sudah ada Jisung,  Winwin,  dan juga Jungwoo. Setau Lisa,  mereka adalah teman satu kampus dan teman bermain basket semenjak SMA.

Dan jangan lupa,  adik sepupu Jaehyun yang duduk manis di samping Lisa.  Dia adalah sebuah masalah bagi Lisa.  Laki laki ini,  adalah seseorang yang mengambil senyuman nya.

"Noona,  kau tidak makan?" tanyanya

Sejak tadi Lisa bergerak gelisah di dalam duduknya.  Bukan karena alasan apapun,  tapi karena tangan dari pemilik suara bariton itu terus mengusap paha mulusnya. Dan lebih sialan nya lagi, hari ini Lisa memakai dress berwarna coklat diatas lutut.

Dapat dilihat senyuman laki laki bajingan ini dengan polosnya di depan orang lain.

"ahh ini heem aku sedang mau mengambil sup nya" ucapnya

"Biar ku ambilkan noona"

Tangan kekarnya mengambil sup dengan hati hati "Aw aw panas panas"

Tapi memang sialan,  sekali monster tetaplah montser.  Dia begitu Licik

"Astaga noona, ya ampun aku tidak sengaja"

"Astaga,  Lisa" teriak Chaeyoung heboh

Sontak meja makan menjadi riuh karena insiden kecil yang menurut semua orang adalah kecelakaan.

Dengan sangat telaten,  Lisa membersihkan noda pada dress dan rasa panas itu masih terasa di paha nya "Chaeng, Jeno maafkan aku.  Aku akan mengganti dress ku dulu dan akan kembali lagi"

"Biar aku antarkan noona" potong nya

Suara itu,  adalah suara orang yang Lisa benci sekarang. 

"Xuxi,  jangan menjahili Lisa noona mu ne?" Jaehyun memperingatkan

Disebrangnya, lawan bicaranya hanya mengacungkan kedua jempolnya mantap.

...

Blaam

"Ahh a-pa yang kau lakukan ahh?"

Lisa mengatur perkataan nya begitu susah payah. Saat tiba di dalam apartement dan menutup pintunya rapat,  tangan nya langsung ditarik dan dihimpit pada pintu. 

Disamping kanan dan kiri nya sudah terkurung oleh kedua tangan kekar milih Lucas.

"Noona,  kau tak membalas pesan ku?  Ha?"

Dengan suara yang terdengar lembut tapi penuh penekanan dalam setiap katanya.  Nada ini sudah teramat sering Lisa dengar

"Pon-ponsel ku lowbat xuxi,  dan tertinggal di apartement.  Ya tertinggal" jelasnya

Lucas sudah tersenyum menyeringai "benarkah?  Kau ingat perkataan ku semalam?  Jika kau tak membalas pesan ku apa yang akan terjadi?" tanya nya

Lisa mengangguk lesu "kau akan meninggalkan kissmark pada leher" jawabnya pelan berbisik