Alona menetralkan degup jantungnya yang tak wajar. Jelas saja, fakta bahwa Wickley memang benar kejam adanya membuat lututnya lemas seketika. Jemarinya masih bergetar hebat, dia tadi sempat berpikir bahwa dirinya tak akan punya kesempatan hidup lagi. Cekikan pria itu masih terasa kebas, bahkan pusing di kepalanya masih begitu terasa. Tapi, dengan begitu brengseknya pria itu pergi meninggalkan dirinya setelah memberi sumpah serapah yang begitu kasar untuknya.
Dengan tertatih ia berjalan menjauhi dinding kaca, melangkah dengan lambat karena pandangannya terasa berkunang. Alona hanya bisa berdoa semoga Wickley tak mengurung dirinya diruangan ini.
Pria itu benar-benar tidak punya hati. Mungkin memang benar bahwa dia adalah seorang jelamaan iblis yang datang ke kehidupan manusia. Melakukan apa pun yang dia suka tanpa memikirkan orang lain, itulah Wickley Watson. Si penguasa berhati iblis.
___
Wickley meneguk wine yang tersisa setengah lagi di gelasnya. Mata pria itu tajam mengelilingi isi seluruh penjuru lantai dansa. Pandangannya tertuju pada sosok wanita yang menari erotis dengan meliuk-liukan seluruh badan, begitu menikmati hausnya pandangan mata para kaum pria.
Wickley terus saja mengawasi setiap gerak-gerik wanita itu. Baru lima menit yang lalu dia mengetahui siapa nama si sexy berbaju merah yang menggoda setiap pandangan mata pria itu.
Heren Patricia, wanita cantik yang dulu sempat menjadi partner one night stand-nya. Wanita itu kembali menyapa dirinya beberapa menit yang lalu. Seorang model terkenal. Cantik, modis, dan sexy. Dia bahkan pernah di nobatkan menjadi The Quuen of exotics woman.
Heren masih bergoyang sambil sesekali melirik Wickley yang tak melepas pandangan darinya. Wanita itu tersenyum nakal, merasa girang karena berhasil menarik perhatian si pria kejam yang terkenal paling sadis dan angkuh di kota ini.
Para pria di lantai dansa harus merasa kecewa karena sang ratu sudah selesai dengan liukan tubuhnya. Wanita itu keluar dari kerumunan para pria dan berjalan menuju meja bartender.
"Hai..." Sapa nya pada Wickley yang saat ini sedang meneguk lagi minumannya.
Pria itu tersenyum simpul tanpa merasa perlu menjawab sapaan wanita itu. Heren yang merasa Wickley tak masalah dengan kehadirannya mulai berani bertingkah lebih jauh. Dengan lancang dia menjatuhkan bokongnya diatas pangkuan Wickley, tangannya beraksi diatas dada bidang pria itu. Bibirnya tersenyum menggoda seakan mengundang pria itu untuk bergerak lebih jauh.
Wickley memainkan gelas ditangannya. Pikirannya menimbang-nimbang, apa yang harus dilakukannya pada wanita ini. Dan betapa terkejutnya dirinya ketika Heren sudah lebih dulu menyambar bibirnya, menariknya lebih rapat dan intim. Tak ada yang berani memperlakukannya seperti ini sebelumnya. Wickley bermaksud mendorong wanita itu menjauh, namun pandangannya bertemu dengan Alona yang berdiri mematung tepat dibawah tangga yang bisa menghubungkan ke ruang kerjanya. Pria itu tersenyum simpul kemudian dia menarik Heren merapat dan membiarkan wanita itu memperdalam ciumannya.
___
Las Vegas memang rajanya dunia malam, seakan kota itu bangun dimalam hari dan tidur disiang hari.Alona menapaki jalanan yang saat ini ramai dilalui oleh para pejalan kaki. Kebanyakan diantara mereka adalah pasangan muda-mudi yang hendak menghabiskan Saturday night Berdua dengan pasangan mereka.
Alona tak merasa iri, toh dari dulu pun ia tak pernah berniat punya pasangan di hidupnya, hanya saja ia merasa sedikit tercubit melihat pemandangan di club tadi. Hanya sedikit, tidak banyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Completed (PINDAH KE DREAME)
RomancePindah ke dreame dengan akun : Ayu Tarigan SEBAGIAN PART DI HAPUS Alona, ingin punya anak tapi tidak ingin punya suami. Penghianatan sang ayah membuat Alona tidak percaya dengan kesetiaan. Kalau pernikahan itu memang indah, Ibunya tidak akan menangi...