02.JLxSR

9.9K 1K 17
                                    


Jenlisa x Seulrene
©2018 Copyright by Lazy_Monkey96

GxG, School Life, Romance, Young adult.

REPUBLISH

Untuk pembaca baru jangan lupa tekan ⭐

----------------------------🌹---------------------------



Ladies and gentleman, we shortly will be landing at auckland airport in new zealand. the local time now is 20 minute past 21.00 pm,
Please fasten your sealt belt against your seatback into the outbreak position and lock your table securely.....

Suara merdu dari si pramugari menyadarkan Lalisa, gadis itu terbangun lantas mengusap wajahnya perlahan. Merentangkan kedua tangannya sejenak, Lalisa merasa perjalanan ini benar-benar melelahkan. Di sampingnya, Kang Seulgi masih terlelap dengan sesekali mendengkur kecil mirip seperti beruang tidur yang buruk rupa.

Entah bagaimana bentuknya, bayangkan saja.

"Seulgi, bangun!" Lalisa mendengus kesal, membangunkan Kang Seulgi adalah hal yang paling menyusahkan.
Jangan heran jika Lalisa menjulukinya Seulgi si beruang tidur.
Kang Seulgi bisa tertidur dimana saja asal kalian tahu, dan yang lebih parah Lalisa mendapati Kang Seulgi yang yang tertidur hampir dua hari, hanya terbangun ketika dia hendak buang air kecil lalu tak lama Lalisa akan menemukan Kang Seulgi kembali terbaring di atas kasur dengan tubuh yang sepenuhnya terbungkus oleh selimut-dia benar-benar beruang.

Jangan heran jika Lalisa dulu sempat panik-pikirnya Kang Seulgi tewas karena kehabisan napas.
Well~ itu akan menyenangkan jika benar-benar terjadi. Kkk~ tidak Lalisa hanya bercanda, walau begini dia sangat menyayangi Kang Seulgi.

"Bangun, Kang! pesawatnya akan jatuh!" Dia berteriak keras tepat di telinga si gadis Kang.
Lalisa terkikik geli melihat reaksi cepat Kang Seulgi, cukup membuatnya terperanjat kaget dari posisi duduknya. Terbangun dengan wajah kebingungan sembari melihat sekitar mereka.

"Sialan!" umpat Seulgi kesal. Mengusap wajahnya sebentar lantas kembali mendengus sebal, mendelik tajam ke arah Lalisa yang masih sibuk tertawa sembari memegangi perut.
Itu tidak lucu, bagaimana jika Seulgi mendadak terserang penyakit jantung?

"Apa!" sahut Kang Seulgi sewot, pasalnya Lalisa sekarang malah asyik tertawa sembari menunjuk wajahnya.

"Ilermu, ew! sangat menjijikkan." tunjuk Lalisa menampilkan wajah ingin muntah, Kang Seulgi dengan cepat mengusap bibir serta wajahnya sendiri. Panik, karena jelas itu memalukan dan sangat bukan dirinya.

BUK!

"Yah! sakit bodoh!"

"Kau mengerjaiku, sialan!"

Tidak peduli pada penumpang lain di sekitar mereka yang melirik sembari menahan tawa menatap keduanya yang kini sibuk bertengkar, saling mengumpat satu sama lain. Bahkan pramugari cantik di ujung sana pun ikut menutup mulutnya tidak mampu menahan tawa melihat wajah bodoh Kang Seulgi saat terbangun tadi.

"Cepat turun, Kkk~" Lalisa berkata setelah Kang Seulgi pada akhirnya lelah untuk meladeni, tidak akan selesai jika itu Lalisa.

"Apa kita sudah sampai?" Seulgi menggaruk kepalanya bingung, gadis Kang itu masih berada diantara sadar dan dia jelas ingin kembali tertidur.
Perjalanan Thailand-Auckland ternyata cukup membuat otaknya tertinggal sedikit demi sedikit selama penerbangan tadi. Tanpa menyadari bahwa Lalisa lagi dan lagi dengan sengaja menjahilinya.

"Sudah," sahut Lalisa santai, namun begitu dia tidak sama sekali berniat melepaskan sabuk pengaman. Jadi, Kang Seulgi berpikir. Dia bilang sudah sampai kenapa dia tidak berdiri?

"Sampai mana?" tanya Kang Seulgi lagi. Lalisa menoleh sejenak, wajah seriusnya itu cukup menganggu.
Jujur saja! si bodoh itu tidak cocok menampilkan wajah sok serius. Wajahnya semakin terlihat menyebalkan untuk di lihat!

"Akhirat." bisik Lalisa pelan, dan tawanya kembali pecah meninggalkan Kang Seulgi yang mengumpat.

"Sialan!"

"Kencangkan sabuk pengamanmu dude! kau ingin benar-benar pergi ke akhirat? pesawat sebentar lagi landing."

Asddfjfkggkk! Kang Seulgi mengoceh tidak jelas walau begitu dia pun menurut.

Anak yang baik.




-----------------------------🌹--------------------------


"Wow! perjalanan ini tidak buruk, aku suka udaranya. Apa kau menciumnya Lalisa?" tanya Seulgi, memejamkan kedua matanya seolah meresapi udara Auckland di sekitar mereka.

Keduanya baru saja tiba, masih berada di bandara. Hendak mencari taksi, yeah! mereka harus mencari taksi bukannya menunggu jemputan.
Mark tidak akan meninggalkan fasilitas apapun, hanya uang jajan dan uang transportasi untuk terbang ke negara itu. Benar-benar jahat, Lalisa merasa dirinya seperti seorang gelandangan sekarang. Yah, walaupun itu terlalu berlebihan.

"Aku tidak mencium apapun, udaranya sama. Aku bahkan lebih menyukai Bangkok." balas Lalisa acuh, menggeret kopernya lebih dulu meninggalkan Kang Seulgi yang masih asyik merentangkan kedua tangannya dengan lebar sembari memejamkan mata.

Dia norak sekali, padahal gadis itu sudah sering berlibur ke luar negeri.
Nyatanya, Kang Seulgi bertingkah seolah mereka baru saja meninggalkan rumah untuk pertamakali.

"Yah, apa kau tidak merasakan udara ini?" Kang Seulgi berlari kecil menghampiri Lalisa, menggeret kopernya berusaha menyamakan langkah dengan si Manoban yang tampaknya tidak tertarik hanya memberikan putaran bola mata malas ketika Seulgi kembali berkata.

"Tempat ini surganya wanita-wanita cantik dan sexy."

Cih!









Revisi Done


Weh aku lupa lagi perbaiki kata taxi—taksi -,-

Sorry ya kalo bnyk notif pemberitahuan.

Jenlisa x seulrene  HONEY(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang