|12|HisBrokenMate.

1.1K 153 4
                                    

Azela kira Papahnya tidak benar-benar mengubris ucapannya saat satu jam yang lalu, tapi ternyata Azela salah—salah besar. Karna kini dirinya harus terjebak diantara Sang Papah, Azura dan juga Kealo.

Demi tuhan, Azela begitu membenci apa yang ia ucapkan itu. Azela takut Kealo mengiyakan ucapan sang Papah untuk berpacaran kembali dengan Azura.

Azela tidak mau ditinggal, sekasar apapun Kealo padanya, Azela tetap mencintai pemuda itu.

"Atas persetujuan dari Azela, Om minta sama kamu, Kealo. Kembali berpacaran dengan Azura, yah?" pinta Gani dengan raut wajah memohon.

Dengan wajah tanpa ekspresi, Kealo menatap Azela. Raut wajahnya memang datar, namun Azela paham, kekasihnya itu tengah meminta penjelasan padanya.

"Kaelo—"

"Apa hak anda meminta itu di saat saya tengah mencintai Azela?" Kealo menyela ucapan Gani, menatap tajam pada pria yang lebih tua darinya itu.

"Lo gak bakal bahagia sama Azela! Bahagia lo cuman sama gua, Kealo!" ucap Azura dengan penuh tekanan pada tiap ucapannya.

Tatapan tajam Kealo beralih pada Azura. Ck, gadis ular itu benar-benar ingin Kealo beri pelajaran.

Dengan senyum sinis Kealo berucap, "tau apa lo tentang bahagianya gua? Gak usah so tau."

"Kealo!"

"Om, denger yah. Dulu Azura emang pernah jadi milik saya, tapi saya kira dia Azela. Karna dari dulu yang saya mau itu Azela bukan Azura. Dan ... saya kira selama saya pacaran sama Azura, saya akan lebih bahagia, tapi nyatanya saya salah. Anak kesayangan Om ini bener-bener gak pantes untuk saya cintai! Kenapa? Karna dia bukan Azela. Apa Om gak sadar? Di antara Azura sama Azela yang seharusnya Om jadikan anak kesayangan itu Azela, bukan cewek manipulatif, cewek ular, cewek murahan, dan lebih parahnya lagi cewek jalang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Azura!" jelas Kealo panjang lebar dengan penuh ketenangan, sama sekali tidak merasa takut karna telah menjelek-jelekan Azura di hadapan Gani.

"Kealo! Maksud lo apa?" Azura protes, menatap tak terima pada Kealo.

"Kenapa? Gak terima? Tapi itu kenyataannya loh, udah berapa cowok yang udah nyobain badan lo?" Kealo tersenyum puas, menantang Azura benar-benar hiburan untuknya.

"Apa yang kamu katakan?" tanya Gani pada Kealo, dirinya ingin marah namun memilih untuk menahannya lebih dulu.

"Pah! Jangan dengerin Kealo!" perintah Azura.

"Sutt! Bokap lo penasaran sama kelakuan lo selama ini," kata Kealo sambil terkekeh sinis.

"Harus anda ketahui, seorang Azura yang anda kira anak baik-baik nyatanya gak sesuai sama ekspetasi anda selama ini. Anak kesayangan anda ini jauh lebih liar dari penampilannya—"

"Kealo! Jaga ucapan lo. Kalo emang lo gak mau sama gua, lo gada hak untuk ngejelek-jelekin gua di depan Bokap gua sendiri!" Dengan cepat Azura menyela ucapan Kealo, memberinya tatapan penuh emosi. Dan berharap pemuda itu tidak melewati batasannya.

"Dan lo, sialan—" Azura beralih pada Azela, "pacar anjing lo itu suruh diem, bangsat!" amuk Azura dengan sarkas, kini dirinya berada di ambang kematian.

"Lo kasarin pacar gua, gua bakal bongkar rahasia lo itu sekarang juga!" ancam Kealo yang semakin membuat Azura terpojokan.

Nyawa Azura benar-benar berada di tangan Kealo. Pemuda itu memang tidak pernah main-main akan ucapannya, Azura percaya jika Kealo menyimpan rahasiannya.

"Keluarin semua yang lo punya, Kak. Gua udah muak banget sama nih bocah," kata Azela dengan tenang.

"Bangsat!" Azura berniat untuk menampar Azela, namun tangannya lebih dulu ditahan oleh Gani.

𝐇𝐢𝐬 𝐁𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐌𝐚𝐭𝐞.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang