HURT, DRAMA
Entah kenapa saya terobsesi banget sama mv dan lagu ini, jadinya kalo punya kapel yang disuka bawannya pengen bikin ff ini, meskipun sebenernya saya nggak gampang buat jatuh cinta dan nulis kisah sembarang kapel, baru 2 *sama binhwan* ini doang yang saya bikin cerita ini. meskipun menyesakkan tapi entah kenapa saya suka banget sama ini, maafkan sayaaaa TT_TT.
Disclaimer : Seluruh tulisan ini milik saya. Saya hanya meminjam nama-nama orang yang saya cintai ini semata-mata demi kelangsungan cerita.
Kalimat yang bercetak tebal adalah monolog-nya Hanbin.
Happy Reading
.
.
Dia masih terus berceloteh di sampingku. Sesosok yeoja yang sangat ku kenal semenjak kecil tengah duduk tepat di samping tempatku mengemudi. Lee Ha Yi. Dia bercerita tentang apapun yang menurutnya membuatnya bahagia. Tak terkecuali bercerita tentang Jinhwan Hyung, orang yang baru saja menikah dengannya. Aku hanya diam memandang jalan, pikiranku sedang tak bisa di ajak kompromi. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan.
.
.
Tok... Tok... Tok...
Aku mengetuk pintu rumah di depanku dengan perlahan. Senyuman tak lepas dari bibirku, sebentar lagi aku akan bertemu dengan orang yang sangat kurindukan di balik pintu ini.
Sebuah kepala menyembul dari balik pintu seiring dengan terbukanya pintu itu.
"Hanbin-ah," teriak pemilik kepala tersebut. Aku mengerutkan kening, kenapa orang ini bisa ada disini?.
"Siapa sayang?." Sebuah suara terdengar menyahut dari dalam rumah. Sesosok namja telah membuka lebar pintu tersebut dan memudahkanku untuk melihat dengan jelas dua sosok yang berdiri di hadapanku.
"Hanbin-ah," sebuah teriakan yang sama terlontar dari mulutnya. Aku tersenyum. Dengan sedikit merajuk aku berbicara padanya.
"Kau tak merindukanku, Hyung? Kenapa tidak memelukku?" Aku berpura-pura mengerucutkan bibirku.
"Aigoo... kenapa kau jadi manja seperti ini? Tentu saja aku merindukanmu." Dia membuka tangannya lebar, mengijinkanku untuk memeluknya. Dengan cepat aku menghambur ke pelukannya. Memeluknya erat. Menghirup wangi tubuhnya yang lama tak kurasakan.
"Ya! Aku masih ada disini, kenapa kalian mengacuhkanku?" Sesosok yeoja yang membukakan pintu untukku terlihat merajuk sambil mengerucutkan bibirnya.
Aku beralih menatapnya, sedikit mengerutkan kening, berpura2 menganalisa.
"Lee Ha Yi... kau operasi plastik, ya? Kenapa kau jadi sedikit cantik?"
"Ya! Kau ini! Bukannya memelukku malah mengolokku. Oppa... bela aku." Dia terlihat memeluk lengan namja yang ku panggil Hyung tadi -Jinhwan Hyung-. Aku mendecih pelan melihat pemandangan itu.
"Sudahlah... kalian seperti anak kecil. Binnie... bawalah kopermu ke kamar atas, kau pasti lelah setelah melakukan perjalanan jauh. Nanti setelah penatmu hilang ceritakan pada Hyung, bagaimana perjalanmu, hingga kau tak pernah mengabari Hyung selama 4 tahun seperti itu?. Kau membuat kami sangat cemas." Aku nyengir mendengar sindiran dari Hyung-ku itu. Salahkan sendiri ponselku hilang di tengah perjalanan, di tambah lagi aku tidak hafal dengan alamat lengkap panti asuhan.
"Ne, Hyung." Aku menyeret koperku untuk ku bawa ke lantai atas. Sebenarnya ada satu pertanyaan masih mengganjal di pikiranku. Tapi, ah... sudahlah, aku mau mandi dulu, badanku terasa lengket dan aku sangat lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My BinHwan!
FanfictionKumpulan cerita tentang BinHwan (ficlet-OS) Entah itu manis, asem, asin~ . . . Selamat membaca ^^