Uncontrol! (BinHwan Version)

2.2K 214 28
                                    

Uncontrol

(Pertemuan antara cinta yang sudah ditakdirkan)

Tidak akan pernah dilepas...

Meskipun diperlakukan secara kasar...

Dan harus menerimanya dengan lapang dada...

Rasa cinta yang menggebu...

Yang mereka rasakan bersama...

Warning : Remake dari manga Yaoi karya Shiori Natsukawa dengan judul yang sama Uncontrol. BXB, typo (s). Hanbin 19th, Jinhwan 14th.

Summary : Saat pertama kali bertemu. Firasat buruk yang kumaksud itu adalah... perasaan jatuh cinta, pada pandangan pertama.

Disclaimer : Seluruh tulisan ini milik saya. Saya hanya meminjam nama-nama orang yang saya cintai ini semata-mata demi kelangsungan cerita.

Yang cetak miring, itu ceritanya semacam... monolognya Hanbin gitulah, yang sering baca manga pasti paham maksud saya ^^.

Happy Reading

.

.

"Aku menyukaimu, Hanbin hyung."

Seorang namja cantik berdiri di depanku, sebuah syal melingkar di lehernya, mengingat ini adalah musim dingin dan udara di luar cukup menggigit kulit. Sebuah jaket besar juga membungkus badannya. Aku hanya meliriknya, melirik namja mungil yang sedang mengatakan cintanya padaku itu.

Aku mendapat firasat buruk, saat pertama kali bertemu anak ini. Kami sudah saling mengenal. Adikku beberapa kali membawanya ke apartment-ku yang selama ini ku tempati sendiri.

Saat itu Donghyuk –namdongsaengku- berkunjung ke apartment, dan dia membawa anak itu.

"Hanbin hyung," sapanya saat sudah berada di dalam apartment-ku, aku bisa melihat bocah itu berjalan ragu-ragu di belakang Donghyuk

"Dia teman sekelasku yang ku ceritakan saat itu. Namanya Jinhwan, Kim Jinhwan. Aku pernah bercerita padanya tentangmu dan dia ingin bertemu denganmu jadi kubawa saja ke sini," ucapnya sambil merangkul pundak namja cantik bernama Kim Jinhwan itu.

"Oh, salam kenal." Aku melihat ke arahnya dan mengangguk pelan.

"Ah... salam kenal." Dia membungkukkan badannya padaku.

Menurutku dia seperti bola kapas yang lembut. Putih, bersih, dan tak ternodai. Tipe orang yang selalu sulit kutangani.

Aku kembali ke alam sadarku dari mengingat kejadian waktu awal perkenalan itu.

"Luar biasa." Aku meliriknya. "Adikku hanya membawamu beberapa kali, dan kau sudah bisa bilang seperti itu padaku?"

"Aku..." dia tergagap.

"Maaf, aku tidak tertarik untuk berpacaran dengan anak berumur 14 tahun." Aku beranjak pergi, meninggalkannya yang terdiam menatap punggungku.

Maaf.

.

.

"Hah! Kau bilang seperti itu!" Jiwon –sunbae-ku sekaligus teman dekatku- menatapku dengan pandangan tak percaya. Aku menceritakan kejadian kemarin padanya.

"Setahuku... kau itu yang terburuk. Kau pernah memacari dua orang yeoja sekaligus, dan memutuskan mereka di saat yang bersamaan." Jiwon terlihat tak habis pikir dengan sikapku.

My BinHwan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang