~3~
~3~
~3~
~3~
~3~
~3~
~3~
~3~
~3~
~3~
~3~Minggu pagi bagi si cantik Hoseok adalah favoritnya. Karna di minggu pagi setiap Hoseok membuka mata yang pertama akan dia lihat adalah wajah tampan Namjoon yang masih terlelap. Terkadang dengan sedikit liur di sudut labium favorit Hoseok.
Setiap akhir pekan Namjoon memang selalu menginap di apartemennya. Katanya, agar dia bisa tidur lelap dengan Hoseok dipelukannya selepas bekerja di hari produktif.
Setelah membangunkan Namjoon yang dijawab dengan gumaman meminta waktu tidur lebih lama, Hoseok memutuskan untuk membuat sarapan setelah memberikan morning kiss pada si Kim muda.
3 porsi bubur abalon sudah tersaji di meja makan. Tinggal membangunkan Jimin yang belum memberi tanda kehidupan. Sepertinya akhir pekan memang menjadi surga bagi beberapa orang untuk bermalas-malasan.
Belum sempat Hoseok melangkah, sepasang lengan melingkari pinggang rampingnya. Walau terkejut, Hoseok sudah hapal siapa pemilik lengan kekar yang sering memberinya kehangatan. Siapa lagi kalau bukan Kim Namjoon.
"Kau bilang ingin tidur sebentar lagi hmm?" kecupan ringan Hoseok berikan di pipi kanan Namjoon.
"Kau memberiku morning kiss yang terlalu dalam sampai aku ingin melanjutkannya dan tidak berminat tidur lagi." jawaban Namjoon disambut kekehan Hoseok yang lalu berbalik dan mengalungkan lengannya di leher Namjoon.
Jari lentiknya meraba sepanjang tulang rahang sang dominan "Jadi.., mau lanjut tidak?" godanya.
"Ck. Kau akan menyesal menggodaku di pagi hari Hoseok." sampai akhirnya kedua bibir itu terpaut tanpa jarak, tanpa ragu, saling menyesap dan tenggelam dalam kenikmatan. Tanpa menyadari ada sepasang mata yang menatap jengah pemandangan sensual yang mereka suguhkan.
Jimin sudah tau hubungan jenis apa yang dijalani kakak sepupunya dengan putra salah satu pebisnis sukses Korea tersebut. Namjoon yang kerap menginap di apartemen Hoseok pun bukan hal yang tabu lagi bagi Jimin. Malah terkadang Jimin sering di bonusi suara-suara desahan bila Hoseok dan Namjoon sedang bersama.
Hanya saja, Jimin heran kenapa dari keduanya tidak pernah berniat memberikan status kekasih untuk hubungan mereka. Sungguh aneh tapi Jimin tidak mau terlalu memusingkan hal itu.
"Demi Tuhan hyung, kalian merusak selera makanku. Dan kumohon berhentilah sebelum meja makan ini jadi tempat bercinta kalian. Aku tidak mau buburku tercampur sperma."
Eiii.. Jangan salahkan Jimin dengan mulut frontalnya. Menyaksikan adegan lips to lips selama beberapa menit tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, dengan salah satu yang sudah didudukan diatas meja makan dan melingkarkan kakinya ke tubuh sang dominan, dan kepala yang saling bergerak untuk memperdalam tautannya, dan suara kecipak yang semakin intens setiap detiknya, dan.., dan Jimin rasanya sudah tidak nafsu lagi untuk sarapan.
wkwk
Jam menunjukan pukul 10.00
Hoseok dan Namjoon memutuskan untuk menonton film favorit keduanya. High & Low the Movie. Film buatan Jepang yang penuh adegan perkelahian dan pria-pria tampan (author kobam)Sebenarnya Namjoon dan Hoseok hampir membuat pergulatan mereka sendiri jika Jimin tidak menghentikan mereka pagi tadi. Tau bahwa Namjoon akan seharian ini di apartemen milik kakaknya, Jimin langsung pamit untuk pergi jalan-jalan dan berkata bahwa dia akan pulang agak malam. Tidak mau menjadi nyamuk yang kembali di suguhi sesuatu yang iya-iya oleh pasangan ini.
"Baby, kemarin ayahmu menelfonku. Ayahmu bilang kau tidak bisa dihubungi. Kemana handphonemu?"
Hoseok yang semula bersandar di dada bidang Namjoon, lalu menegakkan tubuhnya dan menghadap pada si Dimple King.
"Handphoneku mati. Aku tidak sempat menyentuhnya. Kenapa ayah menelfon?"
Bukannya menjawab, Namjoon langsung mencubit kedua pipi gembil di depannya. Gemas dengan ekspresi yang di suguhkan. "Beliau bilang bulan depan Jungkook akan ke Seoul untuk liburan. Hhhhh..."
Berbeda dengan ekspresi Namjoon yang keberatan dengan kedatanga Jungkook, wajah Hoseok langsung berseri dengan rona merah di kedua pipinya dan binar mata yang semakin cantik di penglihatan Namjoon.
"Benarkah? Kau tidak bohong kan Namjoonie? Jungkook akan kemari?"
Oke lupakan soal Hoseok yang pintar menyembunyikan emosinya. Jika sudah menyangkut nama Jungkook, Hoseok akan menjadi seperti perawan yang ekspresif.
"Ya. Itu yang ayahmu katakan kemarin"
"Kau ini, selalu saja seperti itu jika Jungkook kemari. Dasar." kali ini giliran Namjoon yang mendapat cubitan sayang dari Hoseoknya.
Bukan tanpa alasan Namjoon merasa agak jengkel pada Jungkook. Pasalnya bocah 16 tahun yang sekolah di Paris itu akan memonopoli Hoseok untuk dirinya sendiri dan tidak pernah membiarkan Namjoon dekat dengan si cantiknya. Dan setiap Jungkook liburan ke Seoul, Namjoon akan jarang bersama dengan Hoseok karna lagi-lagi bocah itu akan meminta Hoseok membawanya berjalan-jalan, entah itu shopping, atau ke taman hiburan, atau ke kebun binatang, atau ke khayangan, yang jelas semua itu hanya alibi agar Jungkook bisa menikmati Hoseok untuk dirinya sendiri.
Tapi, sejengkel-jengkelnya Kim Namjoon, dia tetap memaklumi sikap protektif Jungkook pada Hoseok. Dan sejujurnya Namjoon juga menyayangi Jungkook seperti adik kandungnya sendiri. Sebagai seorang adik yang harus tinggal jauh dengan kakaknya, wajar jika Jungkook selalu ingin dekat dengan Hoseok dan menghabiskan banyak waktu berdua. Lagipula Jungkook yang sok dewasa akan luntur tergantikan dengan Jungkook yang kekanakan ketika merengek meminta Hoseok untuk jauh-jauh dari Namjoon dan beralih menemaninya seharian.
Untunglah dia seorang Jung Jungkook. Kalau bukan, mungkin Namjoon sudah membuang bocah itu ke Indonesia, ke tempat tinggalnya author. Dan dinikahkan sama author. Aamiin
Tbc
WAAAAAAAAAAAAAAAA...
SUMPAH GUE NGG NGERTI SAMA NI CHAPTER. MAKSA. ASAL2AN. NGAWUR. RA JELAS. BODO AMAAAAT.. 😂Di suatu subuh yang indah, ketika gue lagi melek karna kerasa mules dan dapet notif dari makhluk yang nagih up, seketika gue tambah mules, dengan kentut yang bersahut-sahutan, dengan bau yang ngg karuan, dengan kepala yang langsung muter nyari inspirasi. Makasih loh ya beb RieyaPramoedya love you 😳