Shaidan 2

1.1K 21 0
                                    


Author pov

Hari ini hari Minggu.
Hari yang shaila suka karena terbebas dari tugas sekolahnya sekaligus hari yang sangat membosankan. Karena bagi shaila dihari minggu ia tidak mempunyai kegiatan selain tiduran dikamarnya sambil menatap laptop menonton drama korea. Hmm membosankan bukan?

"Bosen banget tiap minggu gini terus" shaila berbicara sendiri.

Ia mengalihkan pandangannya mengambil handphone yang berada disampingnya melihat notive dari temannya cica.

CicaKunyuk🐣
Sha main yu, gabut nih! Lo mau terus diem gitu?

Main kemana nih?

Ke mall yu, mall yang biasa. Gue tunggu jam 9

Wokkeh

Jam 9 kurang shaila sudah bergegas pergi ke mall tempat ia dan cica biasa datangi.Cica yang sendari tadi sudah sampai menunggu shaila di depan mall tempat mereka janjian.

"Loh ca elu bareng robi?" Ucap shaila heran melihat cica bersama robi.

"Hhe maaf ya sha gue ga bilang kalau gue bareng robi. Tapi lo tenang aja kita rame-rame ko bareng temen-temen robi, yu kita tunggu di cafe mall"

Shaila mengangguk saja ucapan cica. Tapi shaila agak begitu kesal karena akhir-akhir ini cica lebih sering menghabiskan waktu dengan pacarnya ketimbang shaila teman dekatnya.

"Tuh edwan, niko, dan shaidan" ucap robi sambil melambaikan tangan ke arah teman-temannya

Deg

Seketika jantung shaila berdetak kencang mendengar nama shaidan.

"Shaidan! Gue kenapa?"batin shaila.

"Eh ada shaila" ucap edwan melihat shaila

"Oh iya gue ajak shaila gapapa kan?"

"Ya gapapa lah, sekalian biar tambah akrab juga sama shaila, iya ga sha?" Ujar Niko

"Hehe iya" senyum shaila sedikit ke paksa. Pasalnya shaila tidak tahu kalau ke mall akan bersama robi dan temannya.

"Sekarang kita jarang menghabiskan waktu berdua ca" lagi-lagi shaila berbicara dalam batinnya

Saat yang lain asik mendengarkan celotehan dari mulut bawel edwan, shaila malah merasa seseorang dihadapannya itu sesekali selalu menatapnya. Tak lain orang itu adalah Shaidan

Merasa selalu diperhatikan shaila terpaksa menatap balik shaidan dengan tatapan bertanya-tanya. Entah mengapa tatapan mereka seolah terkunci satu sama lain, dan merasa getaran aneh yang mereka rasakan.

"Eh dan elu dari tadi diem Mulu"

Sontak shaidan kaget dengan ucapan robi yang membuat shaidan memutuskan kontak matanya.

"Emm gue mau ke toilet dulu ya" ucap shaidan sambil bergegas pergi dari hadapan teman-temannya.

"Kenapa shaidan?" Tanya robi.

Antara Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang