Shaidan menyandarkan punggungnya pada kursi sambil meneguk coffe panas yang telah ia pesan. Saat ini shaidan sedang berkumpul bersama temannya disebuah cafe. Inilah kebiasaan mereka jika tidak punya kerjaan ya ngumpul-ngumpul. Cowok mh emang gitu.Saat ini hujan turun sangat deras terdengar suara jatuhan-jatuhan air menerpa jalanan. Ditambah edwan yang tak henti-hentinya berbicara yang menurut mereka sangat tidak penting, mereka hanya diam mendengarkan semua bangusan dari edwan. Seketika ucapan edwan terpotong begitu saja dengan ucapan robi.
"Eh dan gimana lu sama shaila?"
Shaidan yang langsung menoleh robi merasa bingung entah mengapa ia tiba-tiba membahas tentang shaila
"Lu ganggu aja orang yang lagi ngomong" edwan kesal karena robi memotong pembicaraannya.
"Diem lu!"
"Biasa aja kali" edwan berdecak semakin kesal.
"Kata cica lo lagi ngedeketin shaila yah"
"Waw.. ternyata shaidan normal juga yah, kirain gue dia ga normal soalnya ga pernah pacaran haha" ucap ciko yang tadi hanya diam saja seketika ikut berbicara.
"Gue normal!! Ya emang gue males aja kalau pacaran"
"Haha gue becanda kali ngegas amat"
"Udah sampe mana lu ngedeketin s shaila?" Lagi-lagi robi bertanya pada shaidan.
Shaidan menghela nafas berat, sebenarnya shaidan sangat tidak suka membahas masalah pribadi, namun karena ini tentang perasaan mungkin jika ia menceritakan pada temannya yang sudah berpengalaman akan mendapat sedikit saran.
"Emm gue ga tau, kayaknya gue suka deh sama shaila"
"Terus lo udah pdktan sama dia?"
"Gu..gue ga ngerti cara pdktan" cengir shaidan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Hahaha jomblo kelamaan sih lu" tawa edwan menggelegar.
"Yeee emang lo ga jomblo gitu!! Haha Lo kan jones!!" Ucap shaidan membalas edwan.
"Seenggaknya gue pernah pacaran gak kaya lo jomblo akut"
"Udah-udah!! Terus gimana dan? Kata cica lo sedang ngedeketin shaila"
"Niatnya gitu sih rob, cuman pas gue mau deketin pasti ada mulu tuh gangguan. Gue udah coba chat shaila tapi ada aja gangguan nya!"
"Gangguan gimana?"
"Jadi gini, yang pertama gue udah ngechat dia cuman gue gak bisa bales lagi karna bingung mau bales apa akhirnya gue baca doang tuh balesan dari shaila. Terus yang kedua gue chat lagi si shaila tapi pas shaila udah bales eh hp gue nya yang mati! Kayaknya gue ga di takdirin buat shaila deh"
"Elu nya aja itu yang lagi sial" kembali niko menimpal pembicaraan.
"Mana sini gue pinjem hp lo"
"Buat apa rob?"
"Diem aja! Mana sini"
Shaidan memberikan ponsel kepada robi. Tidak tau buat apa shaidan hanya menurut saja dengan perkataan robi. Robi langsung menerima ponsel yang diberitakan padanya. Ia langsung mengetik pesan pada shaila entah mengetik apa shaidan dan yang lain pun tidak tahu.
Shaila sedang mengantar kakaknya aldo di toko buku, karena memang adik kakak ini sangat menyukai novel. Shaila memilih buku yang akan ia beli tiba-tiba ponselnya bergetar disaku celananya.
Shaidan.
Sha, maaf ya gue baru bales lagi. Soalnya kemaren hp gue mati habis batre Hehe. Em sha lo ada waktu gak? Gue pengen ngobrol sama lo, ya biar akrab aja gitu. Kalau bisa besok pulang sekolah bareng ya sama gue. Tenang gue ga gigit ko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Dia
RandomTerkadang semua cintai datang dengan hal yang berbeda-beda. Seperti halnya cinta yang datang kepadaku, ia datang membuatku ragu, terkadang ia memintaku untuk tetap mencintai tapi terkadang ia juga memintaku untuk berhenti mencintai. Apa sebenarnya i...