Dia

809 17 1
                                    

"hiks.. hiks.."

Suara yang tak lain adalah shaila yang sedang menangis dikamarnya.

"Sha kamu kenapa??" Dibalik pintu kamar shaila rani merasa cemas lantara mendengar suara shaila yang sedang menangis.

"Shaila gak kuat mh. Hiks.. hiks.."

"Ya Alloh sha kenapa? Curhat yu sama mamah"

"Mamah mana ngerti soal ini"

"Mana mamah ngerti sha kalau kamu belum cerita. Buku dulu dong sayang pintunya" cemas rani.

"Mah dari tadi juga pintunya gak dikunci"

"Buset dah kenapa gak bilang dari tadi!" Gerutu rani pelan. "Mamah masuk yah"

"Te..terserah. Hiks.. hiks.."

Rani langsung membuka pintu dan langsung menghampiri anaknya itu dengan perasaan cemas.

"Aduh sha kenapa? ayo bilang sama mamah"

"Udah aku bilang mamah gak akan ngerti!"

"Mana mamah ngerti kalau kamu aja belum cerita ke mamah kenapa"

"Aku tuh be.. benci sama si samuel mah, dia ninggalin cewek seenaknya aja. Yang lebih parahnya dia ngedua mah. Aku kan gak rela banget! Siapa yang gak sakit hati mh dia perlakuin cewe seperti ii..itu" Jelas shaila dengan terbata-bata karena menangis.

"Kenapa baru bilang sama mamah sha? Udah yang gitu mh tinggalin aja! Gak baik buat kamu, lagian kenapa kamu gak bilang sih kalau deket sama cowok"

"Ma..maksud mamah?"

"Iya mamah gak mau aja kalau kamu salah milih cowok sha!"

"Bentar mah, mamah bahas apa sih? Siapa yang deket sama cowok?" Shaila mengernyitkan kening bingung.

"Tadikan kamu bilang kamu ditinggalin sama cowok si sa.. sa.. siapa sih tuh namanya mamah lupa lagi"

"Samuel mah"

"Oh ya itu"

"Ya ampun mah, aku tuh bukan bahas masalah aku, tapi ini aku bahas drakor drama korea yang aku tonton. Ih mamah gak nyambung deh" jawab shaila aneh melihat mamah nya salah paham.

"Ihh kamu mamah udah panik gini! Kirain masalah kamu. Habisnya kamu nangis-nangis segala sih cuman gara-gara nonton begituan. Mamah kan cemas liat kamu"

"Iyakan mah baper" shaila jadi terkekeh melihat mamah nya mencemaskan nya.

"Terserah deh!" Ucap Rani pergi dari kamar shaila.

Shaila hanya menggelengkan kepalanya melihat ekspresi mamahnya dan membuat shaila ingin tertawa karena kecemasan mamahnya itu.

Waktu telah menunjukkan jam 22.33 shaila yang sudah mengantuk memutuskan untuk menyudahi dan berlanjut tidur.

Drettt... Drettt...

Saat hendak menutup mata shaila merasa handphonenya bergetar. Terlihat 2 pesan dari line muncuk dari ponselnya.

"Ishh... Siapa lagi yang ngechat malem ma...lem" ia menggantung ucapannya saat melihat pesan dari shaidan.

Shaidan

P

Shaila.

Iya?


Saat hendak membalas tiba-tiba handphone shaidan mati karena habis batre.

"Ih ko mati?! Yahh mungkin gara-gara tadi dipakai main Mobile Legends" shaidan kesal karena tidak keburu membalas.

Antara Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang