Gone.

1.9K 146 3
                                    


.
.
.

Bagi rose hari itu adalah hari yg terindah baginya, dan sampai sekarang hubungan antara lisa dan rose masih saja romantis tanpa gangguan org yg iri pada mereka.

Hari ini adalah hari libur dan lisa masih berada di kasur king sizenya itu, dia masih molor dan kecapean karena setiap hari menemani kekasihnya kemanapun rose pergi lisa akan ikut, tapi hari ini rose meminta izin kepada lisa bahwa rose akan pergi menemani eommanya berbelanja berdua menghabisi waktu dengan eommanya.

Drrtt..drttt..drrt

Telepon lisa berdering

Lisa sedikit membuka matanya dan sedikit mengucek-ngucek matanya dan mencari benda persegi panjang itu.

"Hmm"

"lisa ini appa, bagai mana keadaanmu di korea?"

"baik-baik saja appa"

"apa ingin bertanya padamu lisa"

"hmm"

"apakah kau sudah punya kekasih di korea?"

"kenapa?"

"tidak appa hanya bertanya"

"sudah"

"cepat kenalkan kepada appa"

"emangnya kenapa appa"

"tidak papa appa hanya ingin lihat secantik apakah pendampingmu lisa"

"yahh,appa bisa saja"

"lisa, appa dan eomma putuskan seminggu lagi kau akan pindah ke australia"

"wae!!" ucap lisa terkejut mendengar perkataan org tuanya itu

"sowon akan melanjutkan perusahaan appa di australia, jadi kau harus ikut dengannya"

"tapi aku tidak mau meninggalkan seoul"

"tidak bisa lisa, appa tidak akan bisa membiarkanmu tinggal sendirian di seoul"

"appa ayolah"

"lisa kau tidak bisa membantah"

"yaahhh, appa tolong lah"

"sudahlah lisa nanti appa akan telfon lagi"

Saat mendengar perkataan appanya lisa hanya bisa mengalirkan air mata, padahal baru saja dia merasakan kebahagiaan dalam hidupnya dengan memiliki rose dihidupnya dia merasa tidak kesepian lagi, dan terlebih lagi lisa merasa lebih diperhatikan, walaupun sowon sering memperthatikannya tetapi rose adalah bagian kedua setelah sowon.

Lisa hanya diam dikamarnya dia duduk dan menyenderkan badannya di punggung kasur dia hanya menunduk dan lisa tidak tau apa apa lagi, lisa memikirkan bahwa dia akan berpisah dari rose.

Cekleekk..
Pintu kamar lisa terbuka, dan yang memasuki kamar lisa adalah sowon kakak lisa namun lisa hanya terdiam dan menunduk.

"lisayaa, aku tau semua masalahmu" sowon berjalan menuju kasur dan duduk disebelah lisa.

"unnie" ucap lisa yang masih menunduk

"hmm" sowon melihat kearah lisa

"apakah kebahagiaanku hanya sepintas seperti hujan yang sedang lewat saja" lisa masih setia menunduk

"lisayaa"

"unnie, kau tau aku sangat mencintai rose" lisa memotong pembicaraan sowon

"tap.."

Tell Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang