STRONG BE WITH YOU.

2.8K 180 14
                                    

.
.
.
.
.

kriiinggg...kriingggg...

Alaram jam rose berbunyi jam menunjukan pukul 06:00 Am, rose pun meraih alaram di meja sebelah kasur nya dan mematikannya, rose beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Stelah selesai mandi rose langsung berpakaian sekolah dan bersiap siap turun untuk sarapan dengan kedua org tuanya.

"pagi appaa, pagi eommaa" rose menyapa kedua org tuanya yg sudah menunggu putrinya di meja makan untuk makan bersama.

"pagi rose, apa kegiatan mu hari ini?" tanya appa rose melihat rose.

"ah.. Tidak ada hari ini appa tapi besok mungkin ada" jawab rose yg sembari mengambil roti selainya

"hmm eomma liat, akhir akhir ini kau akur dengan lisa, tumben sekali" tanya eomma rose menatap rose

"ah..mhheehe aku dengan lisa pacaran" ucap rose santai melihat eomma dan appanya

"yaaahh anak appa sudah besar, dan pandai memilih kekasih" appa rose meledek rose

"tapi.. Mungkin hubunganku dengan lisa hanya sebentar lagu berakhir" ucap rose menunduk dan mengingat kata lisa bahwa dia akan pergi ke australia.

"wae?, tampaknya kau yang playgirl" tawa eomma rose meledek rose

"bukan eomma, lisa akan ikut kakaknya dan orangtuanya ke australia"

"apaa?" sontak appa rose terkejut melototi rose

"hmm aku pergi dulu eomma appa" rose berjalan menyandang tasnya menuju keluar pintu. Rose pun pergi dengan di antar supirnya.

Sesampainya di sekolah rose tidak melihat lisa sama sekali dan lagi lagi dipikiran rose biasanya lisa lebih cepat sampai darinya.

Rose pov

"Lisa kemana kau, aku khawatir sekali bahkan kau tidak mengabari ku", batin ku
Aku sempat menelpon lisa beberapa kali dan tidak ada jawaban aku tidak tau dia kemana, biasanya dia mengabari ku.

Bel masuk pun berbunyi aku masih belum melihat kehadiran lisa sedari tadi aku masih bingung apakah dia masih marah kepadaku soal jennie.
Aku sangat merasa bersalah.

Bel istirahat berbunyi aku memutuskan untuk menelfon sowon kakak lisa agar aku tau keberadaannya.

Telfon

"halo"

Sowon
"ada apa rose"

"unnie lisa dimana,kenapa dia tidak sekolah?"

Sowon
"aku juga bingung dia bilang dia sedang tidak ingin sekolah"

"sekarang dia ada dimana?"

Sowon
"dikamarnya"

"gomawo unnie"

"nee"

Tuutt..tutt.

Aku masih bingung kenapa dia tidak ingin sekolah.
Aku masih dengan kegiatanku yaitu sekolah, bel pulang berbunyi aku memutuskan langsung kerumah lisa untuk melihat keadaanya

Sesampainya dirumah lisa aku disambut dengan sowon, sowon bilang "masuk lah kekamarnya"
Aku pun bergegas masuk kekamar lisa,

Seperti orang tidak semangat hidup dia tidur dengan selimut tebal dan posisi memunggungiku aku berjalan pelan ke arahnya aku menepuk nepuk pundaknya, dia berbalik melihat ke arah ku, aku melihat air mata sudah membasahi pipinya.

"kenapa kau menangis" aku menatapnya dan mengelus pelan pipinya

"aku, hanya tak ingin kau hilang" jawabnya pelan

"aku disini lisayaaa" ucapku

"aku hanya ingin bersamamu selamanya" ucap lisa dengan nada serak

"hmm aku juga sayang" ucapku

"aku tidak harus pergi ke australia kan" ucapnya seperti bertanya kepadaku

"mungkin yg dilakukan appamu itu untuk kebaikanmu lisa kau tidak bisa membantah, kita akan berjumpa lagi jika kau masih ingat padaku lisa" ucap ku pasrah

"hmm aku tidak ingin menurutinya aku ingin bersamamu" ucapnya memejamkan matanya memeluk pergelangan tangan melingkar ke perutku.

"kau sudah makan?" tanyaku mengelus rambutnya

"belum" ucapnya singkat

"kenapa?," ucapku

"aku tidak selera" ucapnya masih setia memejamkan matanya

"lisaya," panggilku

Tidak ada sahutan darinya dia masih setia memejamkan matanya "lisaya" panggilku lagi dan tidak ada sahutan lagi darinya  saat kulihat wajahnya dia sudah terlelap dalam mimpinya, dan tidak bisa ku ganggu.

"aku akan selalu bersamamu lisa" bisikku melepas pelan pergelangan tangan yang melingkat di tubuhku dan menyelimuti tubuh kurusnya dengan selimut tebal miliknya, aku tidak pernah menyangka lisa yang kukenal sangat sering melawan guru dan sering dapat skors dari sekolah akan selemah ini.

Author pov
Jam menunjukan pukul 16:25 pm

Lisa terbangun dan keluar menuju ruang tengah terlihat rose yg sedang ketiduran di sofa dengan seragam sekolahnya lisa menghampirinya dan menatap wajahnya lalu mencium keningnya.

"eh sayang sudah bangung" ucap rose masih menyipit kan matanya

"haha matamu" tawa lisa menatap rose

"kenapa kau tertawaa, aishhh" ucap rose sembari mencubit perut lisa

"awww" jerit lisa

"em.. Rose aku akan kuat jika bersamamu, jadi tetap lah disampingku sampai kapan pun" ucap lisa duduk disamping rose

"aku akan selalu bersamamu lisa" ucap rose menatap lisa

"isssssshhhhhh"Lisa mencubit kedua pipi rose dan tersenyum

"besok mau kemana?" tanya rose melihat lisa

"mau nyari kucing, temeninn" lisa dengan nada cutenya menatap rose

"arraseo kita pergi chagiya" ucap rose

Lisa mendekatkan wajah ke wajah rose, tinggal sejengkal lagi jarak antara mereka rose langsung menutup mulut lisa dengan tangannya.

"waeeee!" tanya lisa dengan bibir manyun

"tidak bisa sayang nanti kau, akan ganas" ucap rose tertawa geli melihat ekspresi lisa

"ahh jinjaa" lisa menjitak kepala rose dan memeluknya hingga mendekap ke di tubuh lisa.

"besok cari kucing arraseo?" ucap rose menatap wajah lisa

"oke,sekalian jalan jalan dengan mu berdua saja haha" ucap lisa tertawa kecil



Yeyyy Rose ame Lisa mau beli kucing nohhh... Kuy ikutin yuuuu...

Jangan lupa vote and comment ya guys that is thankyou guys❤



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tell Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang